Seruni.id – Manfaat menanam pohon sangat luar biasa. Apalagi, saat ini polusi udara sudah semakin menebal dan seolah menjadi makanan sehari-hari. Terlebih, bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Banyaknya kendaraan yang melintas setiap harinya, tidak seimbang dengan jumlah pohon yang ada. Bukan tidak mungkin, lama-kelamaan hal tersebut bisa berdampak pada tubuh manusia.
Manfaat menanam bukan sekadar baik untuk kesehatan saja, tapi juga lingkungan sekitar. Meskipun manfaat tersebut tidak bisa langsung dirasakan dalam waktu singkat. Namun, di masa depan, usaha ini akan sangat berguna bagi anak dan cucu kita kelak. Agar mereka bisa tumbuh di lingkungan dengan udara yang bersih dan bebad dari penyakit. Lantas, apa tujuan dari kegiatan menanam pohon dan apa saja manfaatnya bagi kehidupan?
1. Membuat Udara Lebih Segar
Pohon merupakan salah satu makhluk hidup yang dapat menyaring udara di bumi melalui daun dan batangnya. Pohon juga dapat menyerap gas dan komponen berbahaya di udara lalu dikeluarkan menjadi oksigen. Sehingga, dapat membantu kita untuk bernapas. Di kota-kota besar, pohon pun dapat menyerap gas polusi yang dihasilkan kendaraan seperti oksida, ozon, dan karbon monoksida. Selain itu, debu asap lainnya pun dapat tersingkirkan.
2. Menjaga Kesehatan Mental
Tinggal di daerah yang rindang dan banyak pepohonan, sangat baik untuk kesehatan mental. Sebab, mendekatkan diri dengan alam, bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi stress yang dirasakan.
3. Menghasilkan Oksigen untuk Bernafas
Pohon memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen yang akan membantu kelancaran pernafasan pada manusia. Mungkin ketika sedang berjalan kita pernah berteduh di bawah pohon karena cuacanya sangat terik. Rasanya tentu sangat sejuk dan terkadang membuat ngantuk, karena angin sejuk akan berembus di sekitar pepohonan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kita harus menanam pohon.
4. Menyerap Karbon Monoksida
Manfaat menanam pohon tidak hanya dapat menghasilkan oksigen untuk membantu manusia bernafas, menfaat menanam pohon juga membantu menyerap zat karbon monoksida atau lebih tepatnya asap kendaraan bermotor. Berdasarkan data yang dihimpun dari peneliti Indonesia Palm Oil Association, untuk dapat menyerap zat Co (Karbon monoksida) dibutuhkan sekitar 96 batang pohon yang bisa dihasilkan oleh satu orang dalam kurun waktu satu tahun. Tak hanya itu, pohon juga dapat membentu menyerap gas polutan yang berasal dari pabrik serta menyaring udara kotor.
5. Mengurangi Paparan Sinar UV ke Kulit
Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang berlimpah. Namun, di baliknya tentu ada risiko yang mengintai, yaitu tingginya paparan sinar ultraviolet. Padahal, paparan sinar tersebut secara terus meneruk ke kulit, sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit. Pohon mampu mengurangi paparan sinar UVB sebanyak 50% dan menurunkan risiko kita terkena dampak negatif sinar tersebut.
6. Meningkatkan Usia Harapan Hidup
Dilansir dari laman U.S.News, ada penelitian dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang melibatkan 110.000 wanita selama 8 tahun. Penelitian tersebut menyebutkan, bahwa wanita yang tinggal di daerah hijau memiliki tingkat kematian non kecelakaan 12 persen lebih rendah ketimbang wanita yang hidup di daerah gersang. Hal ini disebabkan karena wanita yang tinggal di wilayah tandus memiliki risiko yang tinggi untuk terkena infeksi penafasan dan beragam jenis kanker.
7. Mengusir Stress dan Depresi
Masih dari penelitian Universitas Harvard, dinyatakan juga bahwa lingkungan hijau cenderung dapat meningkatkan aktivitas fisik dan koneksi sosial yang bisa meredam depresi. Sementara itu, berkebun kini memang disarankan oleh sejumlah dokter sebagai terapi penghilang stress. Bahkan, jika berkebun dalam waktu 30 menit, lebih efektif dalam mengatasi stress ketimbang membaca buku. Ini karena tanah terbukti memiliki efek antidepresen, yang hampir mirip dengan obat-obatan penenang.
8. Mengurangi Gejala Asma
Beberapa tahun lalu, ada sebuah penelitian yang menggunakan sensor untuk ditempatkan di beberapa daerah di Amerika Serikat. Diketahui, sensor yang digunakan tersebut berfungsi sebagai pengukur seberapa besar kadar nitrogen dioksida yang terdapat di udara pada lingkungan sekitar.
Perlu diketahui, bahwa nitrogen dioksida merupakan salah satu dari enam polutan udara yang kerap kali muncul di lingkungan yang dipenuhi oleh asap industri serta kendaraan bermotor. Alhasil, anak-anak yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut terhindar dari kehilangan hari-hari sekolahnya karena serangan asma.
Bukan hanya itu saja, lingkungan hijau bisa dikatakan menurunkan kunjungan lansia ke unit gawat darurat karena asma. Atau dengan artian, menanam banyak pohon sangat berarti dalam bagi kehidupan dan kesehatan, salah satunya dapat meringankan gejala asma dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
9. Tempat Menyimpan Air
Sudahkah kamu tahu kenapa pohon bisa menjadi tempat penyimpanan air? Hal ini disebabkan karena ketika hujan turun, sudah pasti air akan masuk dan meresap ke dalam tanah. Dalam proses ini, pohon akan menyerap air tersebut, kemudian menampung air melalui akar pohon. Apabila tidak terdapat phon di sekitar lingkungan tempat tinggalmu, maka jangan heran jika sumber penyerapan pun akan terganggu. Sehingga air akan terbuang begitu saja ke selokan dan tanah di rumah kamu tidak akan mempunyai stok cadangan air. Sayang sekali kan?
10. Meningkatkan Kualitas Tidur
Kualitas tidur sangat ditentukan oleh faktor udara. Jika lingkungan tempat tinggalmu hijau, udara sekitar pun cenderung bersih dan segar. Saat tidur pun, kamu tak perlu terbangun karena batuk-batuk dan sesak napas. Keesokan harinya, kamu pun bangun dengan perasaan segar dan bisa menjalankan aktivitas dengan semangat.
Baca Juga: 10 Pohon Dengan Bentuk Aneh dan Gokil
Menanam pohon tak hanya bermanfaat untuk lingkungan sekitar saja, ternyata juga baik untuk kesehatan penanamnya. Tak hanya itu, banyak tanaman dan pohon di rumah juga membuat hunian lebih hijau, asri, dan sehat. Yuk sebarkan semangat menanam pohon demi menciptakan kondisi yang lebih baik untuk semua makhluk hidup.
