Seruni.id – Kesedihan dan duka yang mendalam pasti dirasakan bagi setiap orang yang baru saja ditinggal meninggal dunia oleh orang yang mereka cintai. Terlebih jika itu orangtua mereka. Bahkan, tak jarang, rasa sedih tersebut masih bertahan hingga bertahun-tahun lamanya. Namun, sangat tidak disarankan untuk larut dalam kesedihan.
Karena rasa tersebut bisa membuatmu tenggelam dalam depresi. Baru-baru ini, sebuah studi menyebutkan, adanya kaitan antara duka saat kehilangan orang yang kita cintai dengan tekanan psikis. Selain itu, peristiwa menyedihkan ini bisa mengubah kondisi kesehatan seseorang, baik secara biologis dan psikologis.
“Dalam kasus di mana kematian tidak terduga, seperti karena penyakit akut atau kecelakaan traumatis, anak-anak meskipun sudah beranjak dewasa dapat tetap berada dalam fase penolakan dan kemarahan dari kehilangan untuk jangka waktu yang lama. Ini juga bisa mengarah pada diagnosis gangguan depresif utama atau bahkan PTSD, jika ada trauma,” ungkap psikiater Dr Nikole Benders-Hadi.
Cara Mengatasi Kesedihan Pasca Orang Terkasih Meninggal Dunia
Hingga saat ini, belum ada studi yang menunjukkan bahwa ada perubahan stuktur otak seseorang saat berduka, akan tetapi dalam beberapa literatur ilmiah menyebutkan, bahwa beberapa bagian otak seperti korteks posterior, korteks frontal, dan serebelum terpengaruh dalam fase duka. Pada dasarnya, area-area otak ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan memori dan ingatan masa lalu. Selain itu, mereka juga memiliki fungsi penting terkait pengaturan pola tidur dan nafsu makan. Kondisi ini pun menjelaskan mengapa ada respons terkait kedua hal tersebut saat seseorang sedang berduka. Terutama saat rasa sedih tersebut disebabkan oleh sesuatu yang besar, seperti orangtua yang meninggal dunia.
Perubahan fisiologis dalam jangka pendek yang mungkin bisa terjadi di antaranya seperti sakit kepala, sakit perut, pusing, sesak di dada, kurang tidur, dan tidak nafsu makan. Sementara itu dalam jangka panjang, rasa duka juga bisa mengganggu tubuh secara keseluruhan. Sejumlah penelitian bahkan telah menemukan hubungan antara kesedihan mendalam dengan risiko hipertensi, gangguan jantung, gangguan kekebalan tubuh, dan bahkan kanker. Nah, apa saja cara-cara yang bisa kita lakukan untuk membantu menghadapi tekanan psikis saat bersedih, misalnya karena orangtua meninggal dunia? Berikut ulasannya:
1. Beri Ruang untuk Menghadapi Kesedihan
Tubuh memerlukan waktu untuk benar-benar menghadapi kenyataan. Pasca mengalami shock, tubuh akan merasakan duka mendalam, terutama pada hari-hari awal kepergian orang yang dicintai. Pada waktu ini, hanya satu yang bisa kamu lakukan, berilah ruang agar perasaan sedih berkembang.
Meski sulit dan berat, tapi menahan rasa sedih bukan solusi dan tak akan membuatmu merasa lega. Menurut seorang psikoterapis, Toni Coleman, ketika dalam keadaan duka, cobalah membuat pola pikir bahwa dengan bersedih sama saja kamu memberikan tubuh waktu untuk berduka. Setelah itu, akan mudah bagimu untuk bangkit kembali.
2. Jaga dan Merawat Diri Sebaik Mungkin
Cara yang satu ini mungkin cukup berat, bagaimana bisa kita merawat diri sebaik mungkin dalam keadaan berduka. Ketika kamu merasa dunia sangat gelap, hal-hal yang semula mudah, kini menjadi lebih sulit dan rumit. Meskipun rasanya mungkin tidak ingin makan atau tidur, perlu kamu ingat bahwa keduanya penting untuk kesehatan fisik dan emosionalmu. Merawat tubuh adalah langkah pertama untuk menjaga kesehatan mental dan emosional.
3. Jangan Ragu Minta Dukungan
Ada hal yang membuat kita sedih ketika orang yang kita sayangi meninggal dunia, yakni perasaan sendiri dan seolah tak ada orang lain dalam hidup ini. Kalau kamu merasakan hal seperti ini, jangan sungkan untuk meminta dukungan dari anggora keluarga, sahabat, pun pasanganmu. Keluarkan semua unek-unek yang terpendam. Dengan begitu, kamu pun akan merasa jauh lebih lega. Berada di lingkungan yang selalu mendukung juga akan menghindari rasa kesepian.
4. Buat Rencana untuk Memulihkan Diri
Setelah cara di atas udah kamu lakukan, kemudian rasa duka lambat-laun mulai mereda, cobalah cari waktu untuk memulihkan diri sendiri. Tak harus pergi berlibur, cukup dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai. Kalau kamu sanggup, kamu bisa mengingat masa-masa bahagia bersama orang tersayang, sebagai bentuk penghormatan. Misalnya membuat makanan favoritnya, atau pergi ke tempat kesukaannya. Namun, jangan lakukan itu sendiri, ya. Pastikan ada yang menemanimu, seperti kakak, adik, atau temanmu. Sehingga perasaan bahwa orang terkasih masih ada di sekitarmu pun akan menjadi hiburan tersendiri.
5. Memaafkan Diri Sendiri
Mengapa harus melakukan ini? Sebab, salah satu hal yang kerap membuat rasa duka tak kunjung hilang adalah penyesalan, karena mungkin belum bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan. Hindari penyesalan dan berikan maaf pada dirimu. Karena hidup terus berjalan, tak perlu menyesali, cukup memberikan doa dan penghormatan baik atas nama orang tua kepada orang lain. Terutama orang-orang yang mengenal orangtuamu.
Baca Juga: Cerita Menyentuh di Balik Meninggalnya Seorang Istri Usai Menyaksikan Suaminya Ijab Kabul
Tetap bersemangat, ya. Jangan lupa berikan waktu dan kesempatan bagi diri sendiri untuk menerima kesedihan dan bangkit kembali.