Seruni.id – Membicarakan tentang apa yang terjadi di Palestina saat ini kepada anak adalah salah satu topik yang serius. Terlebih, aksi penyerangan Israel terhadap Palestina terjadi bertubi-tubi, berbagai media pun membagikan kabar, potret, serta video korban secara terang-terangan.
Ada kalanya anak melihat dan bertanya tentang apa yang terjadi di Palestina, sebagai orang tua, menjelaskan hal tersebut tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, penting bagi kita untuk menyampaikan informasi secara jelas dan benar agar anak dalam memahami situasi dengan baik.
Dengan penjelasan yang akurat dan penuh empati, anak bisa memahami konflik yang sedang terjadi saat ini dan memahami pentingnya perdamaian dunia. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi di Palestina? Seorang Psikolog Anak & Remaja yakni Vera Itabiliana S.Psi, M.Spi membagikan caranya, sebagai berikut:
1. Pahami Dulu Apa yang Terjadi
Sebelum menjelaskan pada anak tentang apa yang terjadi antara Palestina dan Israel, penting bagi orangtua untuk teredukasi lebih dahulu. Penting sekali untuk mengtahui akar dari konflik tersebut dan latar belakang sejarah.
Sebab, bagaimana bisa kita menjelaskan pada anak tentang apa yang terjadi di Palestina, sementara kita sendiri saja belum memahami. Jadi, dengan pehaman yang penuh, kita bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas dan akurat kepada anak-anak, sehingga dapat memahami konteks yang lebih luas dan tidak terjebak dalam pemahaman yang sempit.
2. Jelaskan Dampak dan Konsekuensi Perang
Sebaiknya pilihlah waktu yang tepat untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi di Palestina. Hindari membicarakan topik serius seperti ini di waktu sebelum tidur. Ada waktu tertentu yang bisa dilakukan untuk berdiskusi secara nyaman dan terbuka, yaitu saat makan bersama keluarga.
Setelah itu, orang tua bisa menjelaskan bagaiman perang dapat berdampak negatif bagi kehidupan sehari-hati masyarakat, seperti kesulitan dalam mendapatkan makanan, air bersih, tempat tinggal, layanan kesehatan, serta timbulnya korban.
Berikan penjelasan dengan penuh empati dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, sesuai usia mereka. Ajarkan juga mereka bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah selain lewat perang.
3. Bersikap Terbuka Atas Pertanyaan Anak
Usai menjelaskan pada anak, biasanya mereka akan semakin penasaran hingga mereka akan melemparkan banyak pertanyaan. Misalnya, tentang bagaimana keadaan anak-anak di sana. Sebagai orang tua, kita mesti memberikan jawaban yang jujur dan tetap berhati-hati agar tidak membebani mereka dengan terlalu banyak informasi.
Cobalah untuk tidak memberikan detail tentang hal-hal yang tidak sesuai dengan usia. Penjelasan yang jelas mengenai dampak dan konsekuensi perang dapat membantu anak-anak memahami pentingnya upaya menjaga kedamaian di seluruh dunia.
4. Pertimbangkan Perasaan Anak
Mungkin anak akan merasakan takut, sedih, dan tidak nyaman. Sebagai orang tua, pastikan kita bisa meyakinkan anak bahwa apa pun yang mereka rasakan adalah hal yang wajar dan manusiawi.
Tujunkan pada anak, bahwa orangtua akan selalu mendengarkan penuh perhatian dan memberikan perlindungan. Jangan menularkan rasa takut dan sifat pesimis berlebihan pada anak. Sebaliknya, tunjukan pada anak bahwa ada harapan dimana banyak orang di dunia yang membantu para korban demi perdamaian.
5. Ajak Anak untuk Membantu
Ajak anak untuk mengambil bagian dalam membantu korban di Palestina. Jelaskan apa yang perlu dilakukan untuk membantu para korban. Seperti berdoa, berdonasi, atau bergabung dalam petisi.
Atau mungkin kita bisa memberikan kebebasan pada anak untuk mencurahkan pikirannya dengan menggambar poster, komik, atau menulis puisi untuk perdamaian. Aksi semacam ini bisa menimbulkan empati dan sikap saling membantu pada anak.
6. Selalu Awasi Anak dari Paparan Konten di Media Sosial
Anak-anak dari berbagai usia bisa saja terekspos dengan berita dan gambar yang membuat mereka resah. Anak yang masih kecil, bisa saja percaya bahwa mereka dalam bahaya langsung, meskipun konflik terjadi jauh di tempat lain.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memeriksa apa yang mereka lihat dan dengar. Tenangkan mereka dan perbaiki informasi, yang mungkin salah, yang mereka dapatkan, baik dari sosial media, TV, sekolah, atau dari teman-teman. Orang tua bisa mengedukasi anak tentang peperangan tanpa harus memperlihatkan mereka dengan konten-konten grafik.
Baca Juga: Brand Kosmetik Lokal yang Bersuara Mendukung Palestina
Ingatlah bahwa pendekatan ini harus disesuaikan dengan usia, tingkat kematangan, dan kebutuhan khusus anak. Yang paling penting adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pemahaman yang seimbang dan membantu anak mengembangkan pemikiran kritis dan empati.