Seruni.id – Ketika seseorang mengalami gangguan psikis, dan sudah tak mampu lagi memendamnya sendiri, mencari bantuan dari terapis seperti psikolog atau psikiater bisa menjadi solusi. Sebab, semakin cepat perasaan depresi akibat permasalahan hidup itu dikonsultasikan kepada ahlinya, semakin besar pula kesempatan untuk pulih.
Namun, dalam memilih psikolog tidak bisa sembarangan. Karena keahlian terapis akan sangat mempengaruhi proses pemulihan jiwa. Tentunya kamu tidak ingin kan, layanan konsultasi itu tidak memberi efek positif apapun? Selain membuang-buang waktu, uang pun akan terkuras percuma tanpa hasil.
Jadi, agar hal tersebut tidak terjadi, ada baiknya lebih berhati-hati ketika memilih psikolog atau dokter kejiwaan. Adapun tipsnya sebagai berikut:
1. Ketahui Apa yang Sebenarnya Kamu Butuhkan
Penanganan kesehatan mental, dapat dilakukan dengan dua cara. Bisa dengan obat ataupun terapi. Sebelum memilih psikolog untuk membantu mengatasi masalahmu itu, ketahui dulu apa yang kamu butuhkan, terapi atau obat? Namun, jika kamu belum ada gambaran tentang hal ini, Seruni sarankan untuk konsultasikan lebih dulu di dokter umum agar mendapat pencerahan.
2. Konsultasikan ke Dokter Umum
Kemudian, datanglah ke dokter umum. Sebab di sana, kamu bisa menceritakan apa yang kamu rasakan. Nantinya mereka akan merekomendasikanmu, harus menemui psikolog atau psikiater. Jangan ragu untuk mengajukan banyak pertanyaan guna mencari ahli yang mumpuni dan sesuai dengan kebutuhan. Atau jika tidak sempat menemui dokter umum, kamu bisa cek review pelayanan psikologi melalui internet.
3. Kumpulkan Referensi
Untuk memilih psikolog terpercaya, penting sekali untuk mengumpulkan referensi dari banyak pihak. Jika bisa, tanyakan secara spesifik keahliannya berdasarkan masalah yang kamu hadapi. Apabila kamu menemukannya melalui internet, pastikan kembali latar belakang mereka, jangan sampai kamu tertipu.
4. Cek Tempat Praktik Setelah Mendapatkan Rekomendasi
Selanjutnya, kamu bisa mencaritahu tentang keberadaan tempat praktiknya. Kamu bisa memperhitungkan jam kunjungan dan gambaran bagaimana pelayanannya nanti. Usahakan memilih psikoloh yang membuka praktik di dekat rumah, agar jika sewaktu-waktu butuh, kamu bisa segera mendatanginya.
5. Seleksi
Kerucutkan nama-nama yang telah kamu kumpulkan menjadi beberapa kandidat. Cari keahlian atau spesifikasi yang paling sesuai dengan masalah kesehatan mental yang sedang kamu hadapi. Setelah itu cek, nama mereka dan lakukan riset. Pastikan rekam jejak, mulai dari latar pendidikan, lisensi hingga izin resmi untuk membuka praktik.
6. Jangan Lupa Mengecek Lisensinya
Jika psikolog yang kamu pilih ternyata tidak memiliki izin praktik, dikhawatirkan kamu akan mendapatkan penanganan yang keliru. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya kamu mengecek izin psikolog melalui laman HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia).
HIMPSI ini juga ada beberapa cabang di kota-kota besar, jadi kamu nggak akan kesulitan untuk menanyakan lisensi psikolog tersebut. Atau, kamu juga bisa meminta rekomendasi teman dan komunitas untuk menunjukkan dokter mana yang cukup bisa dipercaya. Pokoknya, jangan ragu nanya dan riset terus!
Baca Juga: Moms, Waspada Politisasi Ilmu Psikologi oleh Gerakan Homoseksual!
7. Pastikan Kamu Nyaman
Kenyamananmu menjadi prioritas penting. Jadi, ketia mengalami gangguan kesehatan mental, sudah pasti pikiran kamu tak tenang. Maka menghadapi kondisi tak nyaman dengan psikiater atau psikolog Anda hanya akan menambah runyam.
Lantas bagaimana mengenali bahwa psikolog tersebut adalah yang terbaik? Seorang psikolog, Danielle McCarthy mengungkapkan kepada ABC, apabila kamu merasa nyaman, merasa dimengerti dan, mendapatkan respons yang menenangkan maka kamu sudah berada di jalur yang tepat.
Tapi jika sebaliknya, misalnya psikolog atau psikiater yang kamu pilih justru mengganggu dan tak mampu menciptakan suasana nyaman, jangan ragu untuk mengakhiri sesi lantas mencari pengganti.