Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu bagian esensial yang diperlukan tubuh. Vitamin C diduga berguna sebagai anti-oksidan yang bertugas melindungi kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas.
Asupan vitamin C ke dalam tubuh dapat melalui konsumsi makanan yang tinggi akan kandungan vitamin C, suplemen, ataupun dapat juga dengan suntik vitamin C. Cairan asam askorbat atau vitamin C yang dipakai untuk penyuntikan berwarna jernih kekuningan. Ada banyak cara penyuntikan vitamin C pada tubuh, yaitu intramuskular atau lewat otot, penyuntikan di bawah kulit atau subkutan, atau penyuntikan lewat pembuluh darah atau intravena.
Dosis rata-rata harian asam askorbat yang disuntikkan untuk orang dewasa yaitu 70-150 mg. Untuk orang-orang yang kekurangan vitamin C, disarankan memakai dosis harian sebanyak 300 mg sampai 1 gram. Namun ada pula orang dewasa yang disuntikkan vitamin C sebanyak 6 gram tanpa mengalami tanda-tanda keracunan. Apapun dosis atau prosedurnya, dianjurkan untuk melalui pemeriksaan serta pertimbangan dari seorang ahli gizi terlebih dulu.
Manfaat Suntik Vitamin C
Sebenarnya, manfaat suntik vitamin C belum dapat dibuktikan seutuhnya, sehingga masih dibutuhkan penelitian yang lebih menyeluruh. Berikut beberapa kemungkinan manfaat penyuntikan vitamin C.
1. Sebagai Penanganan Defisiensi Vitamin C
Penyuntikan vitamin C mungkin dibutuhkan oleh mereka yang mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin C akut. Penyuntikan juga mungkin saja dibutuhkan untuk mereka yang kurang dapat menyerap vitamin C secara oral atau lewat mulut.
Penyakit akibat kekurangan vitamin C disebut skurvi. Pada defisiensi vitamin C, seseorang bisa mengalami gejala-gejala, seperti gusi berdarah, radang gusi, ataupun kecacatan perkembangan tulang serta gigi. Sementara itu, keadaan medis seperti menanggung derita batuk rejan, pneumonia, difteri, sinusitis, tuberkulosis, ataupun demam rematik, bisa meningkatkan kebutuhan vitamin C pada penderitanya.
2. Membantu Pembentukan Kolagen
Sumber eksternal asam askorbat dibutuhkan untuk pembentukan kolagen serta perbaikan jaringan. Kolagen yaitu protein pada tubuh yang memberi kekuatan serta struktur tubuh. Kolagen ada pada kulit, otot, tendon, dan tulang. Sementara itu, kekurangan vitamin C bisa beresiko pada struktur kolagen, sehingga bisa menyebabkan lesi atau kelainan pada tulang serta pembuluh darah.
3. Menghambat Sel Kanker
Suatu riset menemukan kalau penyuntikan vitamin C dengan dosis tinggi bisa menghalangi perkembangan sel kanker. Berdasar pada percobaan di laboratorium serta pada hewan, suntikan vitamin C bisa mengurangi perkembangan tumor otak, tumor pada indung telur atau ovarium, dan tumor pankreas. Tetapi, sampai sekarang ini belum ada bukti klinis kalau penyuntikan atau mengkonsumsi vitamin C bisa secara efektif mengatasi kanker pada manusia.
Beberapa riset lain menyebutkan sebaliknya, kalau anti-oksidan dosis tinggi bisa membuat penanganan kanker jadi kurang efektif, menurunkan manfaat radioterapi serta kemoterapi yang diperlukan penderita kanker. Oleh karena itu, masih dibutuhkan riset yang lebih mendalam mengenai kemungkinan manfaat suntik vitamin C pada pasien kanker.
4. Membantu Merawat Kulit
Penggunaan vitamin C yang dioleskan di kulit kemungkinan bermanfaat membantu merawat kulit keriput ataupun kulit kemerahan atau eritema. Tetapi tak demikian halnya dengan suntik vitamin C. Meskipun sekarang ini beberapa orang berharap bisa mengurangi keriput wajah serta memutihkan kulit lewat cara suntik vitamin C, kenyataannya belum ada bukti medis yang cukup untuk hal itu.
Suntik vitamin C dosis tinggi tak bisa dilakukan secara asal-asalan karena bisa menyebabkan masalah fungsi ginjal, termasuk juga batu ginjal. Suntik vitamin C juga tak disarankan untuk penderita gagal ginjal. Bila Anda berniat memperoleh suntik vitamin C, pastikan untuk memperolehnya di klinik atau rumah sakit dan setelah melalui pemeriksaan untuk meyakinkan apakah Anda betul-betul memerlukan suntik vitamin C.
Selain itu, penyuntikan vitamin C pada ibu hamil belum diketahui secara pasti apakah bisa mengakibatkan ancaman pada janin atau bisa beresiko pada kemampuan reproduksi. Sebaiknya pilihlah sisi aman untuk menghindari suntik vitamin C untuk ibu hamil.
Penyuntikan asam askorbat sebaiknya hanya diberikan pada ibu hamil bila betul-betul diperlukan serta harus di bawah pengawasan medis. Selain itu perlu diingat kalau ibu hamil yang berisiko mengalami tekanan darah tinggi sepanjang kehamilan harus waspada dalam mengkonsumsi apapun yang memiliki kandungan vitamin C.
Efek Samping Suntik Vitamin C
Vitamin C dikenal baik dalam mencerahkan kulit serta oleh sebab itulah saat ini kita mengetahui suntik putih dengan memakai vitamin C. Seperti paradigma kebanyakan orang jaman sekarang kalau kulit yang lebih cantik yaitu kulit putih, maka suntik vitamin C juga banyak dipilih. Jenis pemutih dengan cara itu adalah alternatif dari krim serta lotion pemutih yang juga banyak diminati.
Karena sedang tren serta banyak orang berpikir kalau menyuntikkan vitamin C merupakan hal yang aman, maka banyak yang melakukannya. Dengan menyuntikkan vitamin C ke vena tangan, kulit juga akhirnya bisa dibuat lebih cerah. Asalkan dengan dosis yang tepat, tubuh dapat menyerap vitamin C ini dengan lebih baik.
Tetapi tidak banyak dari pelaku suntik vitamin C tahu apa saja resikonya suntik vitamin C untuk tubuh mereka. Mungkin hanya tujuannya saja yang membuat mereka berpikir positif tanpa memperkirakan apa sajakah hal beresiko yang bisa terjadi. Berikut ini merupakan serangkaian efek samping dari penyuntikan vitamin C untuk kesehatan tubuh.
1. Menopause Dini
Wanita dewasa merupakan yang seringkali memilih untuk menyuntikkan vitamin C untuk mempercantik diri. Program suntikan vitamin C mempunyai tujuan untuk membuat kulit lebih cerah dan membuat kulit wajah yang mulai kendur bisa menjadi lebih kencang. Berupa cairan, ini akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, memakai cairan ini dapat berefek buruk untuk ke depannya walau memang efek putihnya dapat langsung didapat.
Bila menopause terjadi serta dialami para wanita yang usianya telah masuk 50 tahun, zat cairan yang disuntikkan ini akan membuat proses menopause terjadi secara lebih dini. Pada umur 40 tahun, menopause bisa terjadi pada pemakai suntikan ini.
2. Diabetes
Penting untuk diketahui kalau diabetes atau naiknya tekanan gula darah dapat terjadi karena vitamin C disuntikkan ke dalam tubuh. Vitamin C inilah yang dapat meningkatkan glukosa darah dalam tubuh. Jadi untuk para wanita dengan keadaan penyakit diabetes, sebaiknya menjauhi perawatan kecantikan dengan suntikan sejenis ini.
Suntikan vitamin C dapat mengakibatkan gula darah tidak terkontrol ketika naik di mana penyebabnya yaitu dosis yang tinggi. Walaupun dikerjakan atau disuntikkan oleh ahlinya, tetap saja yang menjadi permasalahan paling utama yaitu cairan vitamin C tersebut.
3. Membebani Ginjal
Kinerja ginjal bisa jadi lebih terbeban ketika Anda memilih untuk memakai vitamin C untuk membuat kulit putih serta cerah bercahaya. Suntikan vitamin C diketahui memiliki kandungan dosis cukup tinggi, yaitu 4 gram untuk sekali suntik atau pemakaian. Vitamin C yang larut pada air ini pasti akan sampai ke organ ginjal juga.
Inilah yang akan membuat ginjal tak dapat bekerja secara optimal jika pemakaian suntikan ini terlalu berlebih. Mungkin ada beberapa wanita yang terlalu sering melakukan suntik vitamin C supaya kulit makin cerah atau terjaga kecerahannya. Tetapi sebenarnya, penyuntikan yang dilakukan lebih dari sekali dalam 1 minggu akan membuat fungsi ginjal mengalami penurunan. Waspadai penyakit ginjal karena berlebihnya vitamin C.
4. Mempersulit Kinerja Hati
Organ yang lain yang dapat dipersulit oleh suntikan vitamin C yaitu bagian hati. Sama dengan kasus terganggunya organ ginjal, kinerja hati dapat terbebani karena pemakaian berlebih suntikan ini. Biasanya, penyuntikan hanya bisa satu minggu sekali di mana itupun telah ada dosis tertentu yang didapatkan. Karena dosis sekali pakai suntikan ada sampai 4 gram, maka ini jadi beresiko untuk organ hati. Bahkan diketahui kalau suntikan vitamin C lebih parah serta beresiko daripada mengkonsumsi suplemen vitamin C. Makanan yang memiliki kandungan vitamin C juga tidak sebesar itu dosisnya apabila dikonsumsi, jadi waspadai rusaknya hati karena vitamin ini.
5. Serangan Jantung
Suntikan vitamin C juga begitu beresiko untuk kesehatan jantung, terutama penyakit serangan jantung. Diketahui kalau selama serangan jantung terjadi, tingkat vitamin C akan berkurang, namun belum ada kaitannya pada vitamin C dalam kadar rendah meningkatkan potensi seorang menderita serangan jantung.
Maka untuk menjauhi serangan jantung ini, pastikan untuk tidak memutihkan kulit lewat cara instan melalui suntikan vitamin C. Walaupun vitamin merupakan bagian dari nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, dosis vitamin C berlebihan akan membuat tubuh mengalami penurunan fungsi. Tidak hanya ginjal serta hati, bahkan juga bagian organ jantung juga dapat diserang oleh efek samping vitamin C.
6. Kanker
Efek samping selanjutnya dari penyuntikan vitamin C untuk kulit cerah serta putih yaitu kanker. Lagi-lagi masalahnya di sini yaitu dosis tinggi vitamin C yang disuntikkan ke tubuh. Dosis yang sangat tinggi atau penggunaan yang terlalu sering bukanlah hal yang baik karena dapat menyebabkan sel-sel kanker.
Perkembangan sel kanker tidak hanya dapat berawal dari makanan-makanan cepat saji atau gaya hidup tidak sehat, perawatan kecantikan juga berisiko kanker. Penting untuk diketahui kalau konsentrasi tinggi vitamin C dapat memperbanyak sel kanker. Jadi sebaiknya urungkan niat memutihkan kulit lewat cara yang mungkin saja Anda anggap baik serta aman ini.
7. Thalasemia
Suntikan vitamin C ke tubuh pada dosis berlebihan dapat mendukung potensi thalasemia meningkat. Thalasemia ini adalah keadaan adanya kelainan darah pada tubuh di mana hemoglobin yang seharusnya terproduksi secara cukup justru produksinya hanya sedikit. Sementara itu, hemoglobin sendiri merupakan semacam protein yang membuat sel darah merah.
Vitamin C pada dosis besar serta didapat dalam periode waktu yang sangat dekat malah akan memperparah keadaan thalasemia bagi yang mempunyai riwayat kesehatan ini. Ada banyak langkah mencerahkan kulit dengan cara lebih aman tanpa adanya efek samping beresiko. Jadi lebih baik tak memilih langkah tidak aman seperti suntikan vitamin C ini.
8. Alergi
Khusus efek samping satu ini cukup ringan apabila dibanding dengan beberapa keadaan yang dijelaskan sebelumnya. Suntik vitamin C memang bermanfaat besar dalam membuat kulit putih serta cerah seketika, tetapi resikonya juga harus Anda perhatikan. Tanyakan dengan ahlinya apakah memang penyuntikan ini sesuai dengan keadaan tubuh Anda.
Untuk seseorang dengan imunitas rendah, tubuhnya bisa lebih rentan mengeluarkan reaksi alergi saat mendapatkan dosis tinggi satu vitamin. Sementara kita ketahui kalau dosis penyuntikan vitamin C ke dalam tubuh cukup besar sehingga cukup beresiko apabila alergi muncul. Mungkin lebih baik bila coba dites lebih dahulu dengan kadar yang sedikit apabila Anda tetap ingin memakainya.
9. Gatal
Kondisi gatal ini bisa diakibatkan oleh reaksi alergi, namun dapat juga karena efek langsung dari vitamin C berkadar tinggi yang masuk ke tubuh. Apabila gatal ini masih dalam golongan reaksi alergi, waspadailah karena terdapat banyak kasus kematian karena alergi. Bermula dari rasa gatal jugalah penyakit kulit bisa menjangkiti Anda, maka pikirkan resikonya sebelum melakukan perawatan yang rupanya cukup ekstrem ini.
10. Iritasi
Saat tingkat sensitivitas tubuh sangat tinggi, vitamin C yang sedikit berlebihan juga bisa menjadi permasalahan. Iritasi ini berkemungkinan mempunyai hubungan erat dengan reaksi alergi dan rasa gatal yang muncul tadi. Hanya saja bentuk dari iritasi ini punya potensi lebih parah di mana pada permukaan kulit dapat ada ruam kemerahan yang begitu parah.
11. Kerontokan Rambut
Suntik putih juga adalah salah satu penyebab dari rontoknya rambut dan ini karena vitamin C dengan dosis tinggi masuk ke dalam tubuh kita. Terjadinya rambut rontok juga sebenarnya dikarenakan adanya penolakan untuk vitamin C tambahan yang disuntikkan pada tubuh.
12. Ketergantungan
Suntik putih memakai vitamin C juga bisa menyebabkan kecanduan atau ketergantungan dan efek samping seperti ini telah banyak dijumpai. Karena suntik vitamin C tidak selalu memberi hasil maksimal, pada akhirnya banyak orang lalu memilih untuk suntik lagi dan lagi hingga berkali-kali. Pada akhirnya ini menjadi satu rutinitas serta malah jadi ketergantungan.
Sampai ia mendapatkan hasil yang diinginkan, maka ia tidak akan berhenti serta tetap akan melakukannya hingga betul-betul puas akan kulitnya yang putih. Saat suntikan dilakukan berkali-kali, itu artinya dosis vitamin C yang didapat tubuh juga makin banyak serta pada akhirnya kelebihan.
13. Pembentukan Melanin Berkurang
Cara memutihkan kulit secara instan satu ini memang dianggap efektif, namun resiko negatifnya yaitu dapat membuat kadar tembaga di dalam tubuh berkurang. Dengan dosis tinggi dari vitamin C itu, apabila kadar tembaga pembentuk melanin selalu berkurang, lama-kelamaan juga ini akan hilang.
Melanin sendiri diketahui sebagai bahan utama yang digunakan dalam pembentukan jaringan kulit. Melanin jugalah yang memiliki peran dalam membuat sel-sel kulit bisa beregenerasi setiap saat. Jadi, apabila suntik vitamin C dilakukan secara berulang-ulang pada dosis tinggi, otomatis pembentukan melanin juga ikut terganggu, atau lebih tepatnya nanti menjadi hilang.
14. Ketidakstabilan Hormon
Ketidakstabilan pada keadaan hormon juga terjadi untuk yang gemar suntik putih memakai vitamin C. Kinerja hormon mau tak mau akan terpengaruh apabila sesuatu dimasukkan ke tubuh, tidak terkecuali dalam kasus suntik vitamin C. Akibat dari hormon yang tidak stabil ini salah satunya adalah membuat tubuh lebih mudah mengalami kegemukan.
15. Diare
Suntik putih vitamin C ternyata berefek buruk juga untuk sistem pencernaan di mana bahayanya bisa menyebabkan diare. Perlu diingat kalau sensitivitas perut akan lebih tinggi pada vitamin C saat seseorang itu mempunyai penyakit maag. Serta respon yang didapatkan dari tubuh tidaklah selalu baik, jadi memanglah perlu diwaspadai beberapa efek samping seperti ini.
Baca juga: Inilah Manfaat Dan Hal Yang Harus Anda Perhatikan Ketika Donor Darah