Seruni.id – Berhenti kerja menjadi pilihan seorang karyawan ketika ia sudah merasa tidak nyaman di perusahaan tempatnya bekerja. Banyak orang yang memiliki alasan khusus untuk berhenti bekerja. Biasanya alasan resign dari pekerjaan karena faktor ketidaknyamanan, dan juga masalah gaji.
Masih banyak pula alasan lain yang membuat seorang karyawan berhenti bekerja. Padahal mereka ingin mendapatkan pekerjaan baru yang lebih layak dari yang sudah mereka dapatkan hari ini. Mereka ingin mencari pekerjaan yang di yakini memiliki masa depan yang lebih baik. Berikut ini ada 12 alasan resign dari pekerjaan yang tepat dan masuk akal:
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Enam Hal yang Harus Dilakukan Jika Mau Resign
[/su_box]
Alasan Berhenti Kerja
1. Perusahaan Tidak Memberi Jenjang Karier yang Jelas
Ada saatnya perusahaan memberi jenjang karier yang jelas karena ada demikian banyak posisi yang dapat ditempati oleh seseorang karyawan yang sudah lama bekerja berkesempatan diangkat jadi pegawai tetap. Akan tetapi ada juga perusahaan, atau bentuk pekerjaan, yang sesungguhnya memberi tahap karier terang, namun dalam kurun waktu yang amat lama.
Contohnya, di dalam susunan kerja sebuah perusahaan media cetak, tahap kariernya hanya sedikit. Mulai dari wartawan sampai pemimpin redaksi yang hanya beberapa langkah saja. Meski sebenarnya jumlah wartawan cukup banyak. Untuk kemudian menjadi pemimpin redaksi diperlukan proses yang cukup panjang, itupun masih harus menyingkirkan wartawan yang lain. Bukan hanya itu saja, ada pula perusahaan tahap kariernya yang tidak transparan. Semisal, lantaran miliki rekanan dengan pimpinan, seseorang karyawan yang barusan diangkat udah mempunyai wewenang besar disana sini. Sedang mereka yang bekerja beberapa puluh tahun masihlah saja tempati posisi yang sama.
2. Budaya Kerja Perusahaan yang Tidak Nyaman untuk Diikuti
Budaya kerja ini bukanlah hal yang sepele untuk dipikirkan. Bagaimanapun budaya kerja yang baik akan membuat kualitas kerja karyawan yang baik juga. Budaya kerja ini meliputi bagaimana perusahaan memberi sebagian ketentuan kerja untuk karyawannya, bagaimana tipe kepemimpinan yang dikerjakan oleh seseorang atasan pada anak buahnya, sampai bagaimana pihak perusahaan mengomunikasikan beberapa hal perlu perusahaan pada beberapa karyawannya.
Hal-hal tersebut memiliki pengaruh nyata pada kualitas kerja karyawannya. Misalnya, seorang atasan yang memberikan motivasi kepada anak buahnya untuk bekerja lebih keras, tentunya akan membuahkan kualitas pekerjaan yang lebih baik daripada seorang atasan yang hanya bisa memerintah, apalagi disertai dengan marah. Pasalnya, budaya kerja ini tidaklah diciptakan oleh seseorang karyawan, tetapi oleh susunan kerja perusahaan tersebut. Jadi apabila ini dipakai sebagai alasan resign, kemungkinan besar akan diterima.
3. Gambaran Pekerjaan Tidak Sesuai sama Kontrak atau Kompensasi Gaji
Saat awal masuk bekerja, biasanya Anda akan diminta untuk menandatangani kontrak. Kontrak tersebut berisikan konsekuensi untuk menaati ketentuan sebagai karyawan perusahaan, serta masalah gambaran pekerjaan yang Anda lakukan. Kontrak itu dikerjakan diatas selembar materai, itu artinya pada Anda serta perusahaan udah mempunyai hubungan hukum yang pasti.
Meski demikian, kerap kali perusahaan membebankan pekerjaan yang melebihi dari apa yang udah disetujui dalam kesepakatan dimuka. Sebenarnya, ini bukanlah masalah besar, telebih jika perusahaan memberikan kopensasi upah lebih karena Anda mengejarkan hal yang diluar tanggaung jawab, tapi bagaimana jika jumlah kompensasi itu tidak sepadan dengan apa yang telah Anda kerjaan? Jelas saja ini jadi persoalan sendiri yang layak jadikan alasan untuk keluar dari pekerjaan.
4. Merencanakan Mengembangkan Usaha Sendiri
Bisa dikatakan, ingin memulai sebuah usaha menjadi alasan resign yang masuk akal dan ampuh untuk berhenti bekerja dari perusahaan. Ini menjadi sebuah alasan yang etis untuk Anda sampaikan, jauh lebih baik daripada kamu beralasan untuk pindah kerja ke perusahaan lain yang menawarkan upah lebih besar. Selain lebih etis, alasan ini juga akan membautmu memiliki hubungan yang baik dengan beberapa rekan kerjamu.
Namun, ada hal yang perlu kamu perhatikan ketika memberikan alasan ini. Pertama, jika perusahaan masih membutuhkan Anda, maka masih ada peluang mereka akan memberi tawaran kenaikan upah, bisa jadi ini akan menggoyahkan niatmu untuk resign dari pekerjaan tersebut. Kedua, beralih haluan dari karyawan jadi pengusaha yaitu satu tantangan sendiri, budaya kerja yang anda punyai bertahun-tahun jadi karyawan dapat jadi tantangan berat yang perlu anda taklukkan.
5. Akan Melanjutkan Sekolah / Studi
Alasan untuk resign yang selanjutnya yaitu ‘akan melanjutkan sekolah / studi’. Sebab, hampir setiap perusahaan pasti tidak akan menahan seorang karyawan yang mengundurkan diri lantaran alasan tersebut. Kenapa? Pertama, karena memperoleh pendidikan adalah hak setiap manusia. Kedua, meneruskan sekolah yaitu bentuk pengembangan kemampuan serta kualitas untuk seorang yang nantinya akan berguna di suatu perusahaan.
Umumnya perusahaan bakal menerangkan apabila karyawan itu sudah merampungkan sekolahnya, mereka dapat kembali memasukkan lamaran pada perusahaan itu serta meletakkannya pada posisi yang sesuai dengan pengalaman serta tahap pendidikannya. Namun, yang perlu diperhatikan dari alasan resign yang satu ini adalah, kamu harus benar-benar memiliki maksud ingin melanjutkan sekolah, ya. Tidak sekadar hanya alasan semata.
6. Anda serta Keluarga Bakal Pindah Rumah
Banyak yang bilang, pindah rumah adalah alasan klasik untuk keluar dari suatu pekerjaan. Meski demikian, perusahaan tidak akan menolak alasan tersebut. Sebab, biar bagaimanapun tempat tinggal akan sangat diperhitungkan untuk bekerja, terlebih jika Anda sudah berkeluarga. Lokasi tempat kerja yang jauh dari rumah, tentunya akan membuatmu merasa kesulitan, terutama dalam segi biaya untuk mobilisasi dari tempat tinggal menuju tempat kerja, pun sebaliknya.
Mungkin untuk di kota-kota besar seperti Jakarta, rumah yang jauh, bukanlah masalah. Misalnya, kantor di Jakarta, namun tinggal di Depok, Pamulang, serta kota-kota kurang lebih Jakarta. Hal seperti itu tidak jadi permasalahan asal mendapat kompensasi yang besar dari usahanya yang juga besar itu, umpamanya, upah yang memanglah tinggi. Tetapi apabila tidak bisa kompensasi yang semakin besar, umumnya karyawan memanglah pilih mundur.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
7 Cara Sederhana Menjaga Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
[/su_box]
7. Pindah Profesi yang Lebih Sesuai sama Pendidikan serta Minat
Alasan resign yang satu ini mungkin saja tidak lantas bisa diterima oleh perusahaan. Sebab, hal ini justru memperlihatkan bahwa kamu bosan menjalaninya. Biar bagaimanapun, itu menjadi hakmu sebagai seseorang yang ingin meng-upgrade diri.
Apalagi, jika profesi yang kamu ajukan sesudahnya memang sesuai dengan latar belakang pendidikan maupun ketertarikanmu. Itu sekurang-kurangnya memberi nilai lebih lantaran Anda sudah mempunyai pengetahuan mendasar dari profesi baru yang akan Anda tekuni. Tantangannya mungkin sama juga dengan poin ke empat, kamu tidak akan menemukan situasi kerja yang sama, pekerjaan yang tidak sama, pun dengan kenikmatan yang berbeda pula.
8. Mempunyai serta Mengasuh Anak
Alasan keluar kerja yang satu ini umumnya dipakai oleh perempuan yang belum lama menikah. Biasanya, alasan ini akan dimaklumi oleh perusahaan. Apalagi, jika bekerja dalam keadaan hamil, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Terlebih untuk beberapa jenis pekerjaan yang memerlukan kerja lapangan atau tampilan yang baik. Kini banyak pula ibu muda yang memprioritaskan waktunya untuk sang buah hati karena alsan tertentu.
Bisa jadi karena mereka tak ingin menitipkan anaknya pada orang lain dan beragam alasan lainnya. Tetapi bukanlah memiliki arti selama-lamanya mereka lantas tidak bekerja. Umumnya ibu muda itu mengundurkan diri untuk beberapa saat sampai anak sudah dapat ditinggal di tempat pentitipan, day care, maupun diasuh oleh seseorang pengasuh, lantas mereka mengambil keputusan untuk kembali bekerja.
9. Mencari Tantangan yang Baru
Mencari tantangan baru bukanlah alasan resign yang transparan. Mengapa demikian? Sebab, tantangan merupakan pandangan pada suatu pekerjaan, sementara pandangan masing-masing orang tidaklah sama. Ada orang yang ditantang untuk bekerja di lapangan lantaran memerlukan kekuatan fisik yang relatif tambah baik. Ada pula orang yang ditantang untuk bekerja sepanjang hari di kantor lantaran memerlukan konsentrasi serta mental yang tinggi untuk menghindari diri dari kebosanan.
10. Besaran Upah yang Tidak Sesuai sama Kebutuhan
Tak jarang orang memiliki alasan resign mendadak dikarenakan upah yang diterima tidak sebanding dengan kebutuhannya. Upah menjadi permasalahan dari satu pekerjaan, meski tidak selalu menjadi yang utama. Pemilihan besaran upah ini berbagai macam. Dapat bergantung tempat pekerjaan, ketentuan pemerintah, berat kecilnya tanggung jawab seseorang karyawan, lamanya dia bekerja, sampai reputasi dari perusahaan tersebut. Hal yang kerap disebut orang yaitu “Kecil atau besar, upah tidak bakal pernah cukup. ”
Namun, jika Anda mendapatkan tawaran pekerjaan dengan upah yang lebih besar dengan pekerjaan yang kurang lebih sama, tidak ada salahnya kan untuk mengambil kesempatan itu? Setidaknya ada hal-hal lain yang dapat kita kerjakan dengan pendapatan yang semakin besar, umpamanya, kita lebih leluasa untuk berinvestasi dengan semakin besar pada beberapa produk keuangan.
11. Alasan yang Baik
Sering kali hal ini sulit dilakukan, karena beberapa orang yang ingin mengundurkan diri dari pekerjaan, dihadapkan pada dua pilihan; ingin damai atau jujur. Bagaimanapun alasan resign-nya, Anda harus memahami tindak tanduk atasanmu, ya. Karena terkadang, ada saja atasan yang sangat antik, sehingga ketika ingin mengundurkan diri karena ada permasalahan personal dengan seseorang, yang terjadi bukannya resign tersebut disetujui, melainkan atasan akan memanggil orang tersebut untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Pastikan kamu memberi alasan resign yang baik non konfrontasi, termasuk juga saat argumen kita resign sesungguhnya yaitu lantaran ada permasalahan dengan orang lain. Pilihan-pilihan seperti diminta orang-tua, ikuti suami, atau pengembangan karier yaitu beberapa hal yang dapat diambil. Oh, namun hati-hati dengan pengembangan karir serta income semakin besar, kelak cocok ditawari karir yang semakin bagus serta income semakin besar dari calon employer, ini justru akan membuat Anda menjadi bingung.
12. Speak First
Setelah kamu sudah mengatur pertemuan dengan atasan. Dalam hal ini, speak first alias ‘nyepik’ bisa kamu gunakan, jangan lantas membawa surat resign ke hadapan atasanmu. Sebaiknya, temuilah atasan terlebih dahulu sambil mengutarakan maksud serta tujuan Anda. Namun, Anda juga harus tahu situasi atasanmu. Usahakan saat mengutarakan tujuanmu, suasananya sedang baik.
Bila saya dahulu ceritanya bisa konfirmasi diterima ditempat saat ini itu pada akhir bulan. Nah, kebetulan, esok harinya ada mutasi setempat yang mengakibatkan atasan saya ubah. Sebagai anak buah yang baik, hal pertama yang saya berikan saat di panggil atasan baru di hari pertamanya yaitu “PAK, SAYA MAU RESIGN!“.
13. Alasan Kesehatan
Sakit adalah salah satu alasan untuk keluar dari sebuah pekerjaan tanpa takut dengan predikat ‘Karyawan dengan kinerja buruk’. Sebab, kondisi ini memang tidak bisa dipaksakan untuk terus bekerja. Entah itu sakit yang dirasakan olehmu sendiri atau ada keluarga dekat yang sakit, sehingga kamu harus berhenti bekerja untuk merawatnya. Alasan resign yang satu ini, karap kali dimaklumi. Namun, sebelum benar-benar mengundurkan diri, setidaknya tanyakan kejelasan asuransi dari perusahaan jika ada demi meringankan beban dalam membayar biaya perawatan.
14. Mendapatkan Pekerjaan Tetap
Alasan resign yang berikut ini, berlaku untuk kamu yang kini bekerja sebagai pekerja magang atau paruh waktu. Jika tidak terikat kontrak, mendapatkan pekerjaan baru yang sifatnya tetap bisa menjadi alasan yang diterima untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saat ini.
15. Tidak Mendapatkan Apresiasi
Kurangnya apresiasi dari seorang pimpinan perusahaan, akan berdampak pada resign-nya karyawan pada perusahaan tersebut. Secara fitrah, manusia ingin dihargai dan juga diapresiasi, walaupun bersifat kecil. Oleh karena itu, sikap tersebut harus dimiliki setiap pemimpin. Artinya, sebagai pemimpin harus mengetahui kapan karyawan layak untuk diperhatikan dan diberikan apresiasi.
Tidak harus apresiasi yang berlebihan, tapi sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Memberikan apresiasi juga bukan membuatnya menjadi besar kepala, melainkan agar ia lebih semangat lagi dalam bekerja dan menumbuhkan rasa percaya diri. Selain memberikan apresiasi, berikan pula sebuah kritik yang membangun. Dengan begitu, para karyawan pun akan mengerti mana yang harus diperbaiki dan dipertahankan.
Langkah Mengajukan Pengunduran Diri yang Baik
Bicarakan Langsung Dengan Atasan Anda
Sebelum orang lain tahu tentang pengunduran dirimu, pastikan atasan tahu lebih dulu, ya. Usahakan untuk tidak membicarakannya pada orang lain, apalagi jika atasanmu tahu hal tersebut dari orang lain. Jika hal ini terjadi, bukankah ia akan merasa bahwa kamu tidak menghargainya?
Infokan Pengunduran Diri Anda Dari Jauh Hari
Selanjutnya, jangan pernah berikan alasan resign secara mendadak pada atasanmu. Sebab, pengunduran diri mendadak bakal merepotkan beberapa orang. Jadi, berikan saat sekurang-kurangnya 1 bulan pada ketika Anda ajukan surat pengunduran diri sampai hari paling akhir Anda bekerja. Saat itu dibutuhkan untuk transisi pekerjaan pada Anda dengan orang yang bakal menukar Anda.
Tetap Bekerja Sebagus Mungkin
Meski sudah mengundurkan diri, bukan berarti Anda bisa bekerja dengan seenaknya. Tetaplah bekerja sebaik-baiknya. Jika memungkinkan, kerjakan seluruh pekerjaanmu sebelum kamu benar-benar keluar dari perusahaan tersebut, sehingga ketika kamu meninggalkan tempat tersebut, kamu tetap memberikan kesan yang positif.
Jagalah Bicara
Mungkin saja Anda mengundurkan diri lantaran ketidakcocokan dengan atasan atau rekanan kerja Anda. Namun, tetap jagalah bicara Anda sampai ketika Anda mengundurkan diri, baik secara langsung ataupun di sosial media.
Menjelek-jelekkan atasan atau rekanan kerja Anda sebagai alasan Anda mengundurkan diri, hanya akan meninggalkan kesan negatif pada diri Anda. Lagi juga, siapa tahu sebuah ketika kelak Anda mesti bekerja bersama lagi dengan atasan atau rekanan kerja Anda itu?
Kembalikan Seluruh Properti Kantor
Sepanjang bekerja, mungkin saja Anda mendapat inventaris seperti laptop kantor atau properti yang lain. Janganlah lupa untuk kembalikan beberapa barang ini saat sebelum Anda berpindah ke kantor baru.
Dari mulai kartu asuransi, ID card, laptop, BB, handphone, mobil, motor, serta yang lain mesti dikembalikan. Karena fasilitas yang diberikan kantor, bukan lagi hakmu ketika memutuskan untuk resign. Umumnya kantor miliki form serah terima untuk hal sejenis ini. Pastikan dulu semua beres di hari paling akhir kita bekerja.
Nah, masalah pengembalian ini terkadang jadi langkah orang resign diam-diam. Jadi, cukup hanya tinggalkan seluruh sarana kantor itu plus e-mail malam hari atau bahkan juga sebatas selembar kertas, lantas tidak kembali serta bahkan juga ganti nomor handphone, selesailah prosedur resign kabur. Ini sih bebrapa dapat saja, bebrapa sukai kita.
Namun. sudah tentu tidak akan surat info pernah bekerja. Anak Dirjen mungkin saja tidak butuh hal semacam ini. Hanya saja, pikirkan efeknya pada adik-adik kelas dari almamater. Kerap kali tingkah laku jelek kita dengan kabur ini berimbas pada tertutupnya kesempatan adik kelas masuk ke perusahaan karena sudah terkena blacklist. Itu juga satu diantara sisi utamanya resign yang baik.
Cermati Etika Kerja Serta Kontrak Anda
Meskipun udah tidak bekerja di kantor lama Anda, Anda tetap mesti melindungi kerahasiaan perusahaan dan klien Anda. Hal semacam ini semakin harus di perhatikan bila Anda pernah menandatangani non-disclosure agreement.
Pamit
Pamit pada semua rekanan kerja, baik secara langsung ataupun lewat e-mail, akan memberi kesan yang baik. Sekadar mengucapkan terima kasih karena diberikan kesempatan untuk bekerja di tempat tersebut pun sebenarnya sudah cukup, kok.
Janganlah Lupakan Klien Anda
Janganlah lupa memberitahukan pada klien atau pihak lain diluar perusahaan yang terkait dengan Anda tentang pengunduran diri Anda. Perkenalkan diri pula pada mereka yang nantinya akan menggantikan posisimu.
Jagalah Kontak Dengan Atasan Serta Rekanan Kerja
Jagalah hubungan Anda dengan atasan serta rekanan kerja di kantor lama. Bukanlah tidak mungkin saja hubungan baik ini bakal bermanfaat untuk Anda di masa-masa depan.
Contoh Surat Pengunduran Diri yang Baik dan Benar
Selain memikirkan alasan yang tepat untuk resign dari sebuah perusahaan, tentunya pengunduran diri secara baik-baik juga perlu dilakukan. Salah satunya dengan melampirkan surat pengunduran diri. Ini juga merupakan salah satu cara untuk menghargai atasan di kantor, sehingga kamu dapat mengundurkan diri secara terhormat.
Dengan begitu, meski sudah tidak bekerja di sana, hubunganmu dengan relasi masih tetap terjaga. Buat kamu yang saat ini berencana untuk membuat surat pengunduran diri, berikut Seruni akan memberikan cara membuat surat resign yang tepat berserta contohnya.
Format Surat Pengunduran Diri yang Sesuai
Saat ingin keluar dari pekerjaan, salah satu hal yang peru dipersiapkan adalah surat pengunduran diri. Nah, dalam menulis surat tersebut, sebaiknya gunakanlah gaya bahasa resmi, formal, dan sopan. Usahakan untuk tidak menulisnya terlalu panjang, tuliskan alasan yang jelas, dan pastinya tidak bertele-tele. Hal ini dilakukan guna mempertahankan image-mu untuk tetap menjunjung profesionalisme, meskipun akan meninggalkan perusahaan. Berikut adalah format surat pengunduran diri yang baik dan benar.
- Nama kota dan tanggal
- Nama perusahaan dan alamat perusahaan
- Salam pembuka
- Alasanmu memutuskan untuk mengundurkan diri
- Mencantumkan tanggal kapan kamu akan mengundurkan diri
- Mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih
- Salam penutup dan tanda tangan.
Contoh Surat Pengunduran Diri
1. Surat Pengunduran Diri Resmi
Jakarta, 13 Januari 2021
Kepada Yth,
Kepala PT Abadi Selalu
di Boulvard Alam Sutera Tangerang
Dengan hormat,
Nama:
Departemen:
Jabatan:
No Induk Karyawan: (tulis jika ada)
Dengan surat ini, saya yang merupakan salah seorang karyawan (tulis nama perusahaannya), ingin mengajukan pengunduran diri dengan alasan ingin melanjutkan bisnis keluarga.
Adapun surat ini dibuat berdasarkan dengan ketentuan yang tertulis pada surat kesepakatan bersama, yang terkait dengan karyawan maupun perusahaan. Serta dibuat berdasarkan dengan undang-undang kerja, dan prosedur hubungan industrial tanpa ada tendensi negatif tersembunyi di dalamnya.
Demikianlah surat permohonan pengunduran diri ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama lengkap
2. Surat Pengunduran Diri dengan Mencantumkan Pekerjaan Baru
Jakarta, 10 Februari 2021
Nama:
Jabatan:
Alamat:
Kepada Yth,
Bapak/Ibu (tulis nama atasan)
Jabatan
Di tempat,
Tujuan ditulisnya surat ini adalah sebagai hormat saya untuk mengundurkan diri dari (tulis nama perusahaan), berlaku dua minggu sejak tanggal yang tertulis pada bagian surat.
Tentu ini bukan keputusan mudah. Mengingat tiga tahun terakhir saya bekerja di (tulis nama perusahaan) sangat berarti bagi saya. Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat mengembangkan potensi.
Namun, kini saya telah menerima posisi baru sebagai (tulis jabatan baru) di (tulis nama perusahaan yang baru). Ini menjadi peluang bagi saya untuk tumbuh secara profesional dan memungkinkan saya untuk pindah agar semakin dekat dengan keluarga.
Saya berharap yang terbaik untuk perusahaan ini dan semoga keputusan saya dapat diterima dengan baik.
Terima kasih
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama lengkap
3. Surat Pengunduran Diri Tanpa Mencantumkan Pekerjaan Baru
Jakarta, 15 Maret 2021
Nama:
Jabatan:
Alamat:
Kepada Yth,
Bapak/Ibu (nama atasan)
Jabatan
Di tempat,
Bersamaan dengan surat ini, saya bermaksud untuk menyampaikan pengunduran diri dari posisi sebagai (nama jabatan) di (nama perusahaan). Adapun hari terakhir saya bekerja di perusahaan ini adalah dua minggu sejak ditulisnya surat ini.
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan selama beberapa tahun ini, di mana saya dapat mengembangkan diri. Namun, di antara tugas saya (uraikan secara singkat deskripsi pekerjaanmu), saya merasa sudah saatnya untuk beralih ke peluang dan tantangan baru.
Dengan mundurnya saya dari posisi saat ini, maka saya bersedia untuk dapat membantu dengan cara apa pun dalam merekrut dan/atau melatih pengganti saya sebelum tanggal pengunduran diri yang terlampir dalam surat ini.
Saya berharap yang terbaik untuk perusahaan ini dan semoga keputusan saya dapat diterima.
Terima kasih.
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama lengkap
4. Surat Pengunduran Diri pada Masa Percobaan
Kepada Yth,
Bapak/Ibu HRD (tulis nama perusahaan)
di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama:
Tempat, tanggal, lahir:
Jabatan:
Departemen:
Bekerja sejak:
Bermaksud untuk mengajukan permohonan mengundurkan diri dari (tulis nama perusahaan), karena adanya masalah pribadi yang tidak bisa dijelaskan.
Namun, saya berterima kasih karena selama saya bekerja di (tulis nama perusahaan) ini, saya menerima banyak ilmu dan pengalaman kerja. Sehingga saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh rekan kerja yang ada.
Sekian surat pengunduran diri saya buat. Tak lupa saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat.
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama lengkap
5. Surat Pengunduran Diri yang Baik dan Benar
Jakarta, 21 April 2021
Kepada Yth, Manager HRD
(tulis nama perusahaan)
di tempat
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama:
Alamat:
Jabatan:
Dengan surat ini, saya bermaksud mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatan saya sebagai (tulis jabatan) di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, terhitung pada tanggal (tulis tanggalanya).
Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya atas kesempatan yang telah Bapak/Ibu berikan untuk bekerja secara profesional dan belajar banyak hal di perusahaan Bapak/Ibu.
Tidak lupa saya ucapkan rasa bersyukur saya karena semua pengalaman berharga yang saya dapatkan serta bimbingan yang telah diberikan Bapak/Ibu selama saya bekerja di perusahaan ini.
Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena tidak lagi menjadi bagian dalam perusahaan ini di masa mendatang. Semoga (tulis nama perusahaan) akan terus berkembang dengan pesat.
Demikian surat pengunduran diri ini saya buat dengan kesadaran dan tanpa pakasaan.
Hormat saya,
Tanda tangan
Nama lengkap
6. Surat Pengunduran Diri Berbahasa Inggris
Jakarta, May 25th, 2021
(Boss’s name)
CEO (tulis nama perusahaan)
Jakarta
Through this letter, I intend to apply for my resignation from (tulisan jabatanmu) position in company (tulis nama perusahaan). Starting on the date of _ / _ / _ along with due to the contract that has ended.
I thank you profusely for giving me the opportunity to be able to work, learn and develop in your company. Apart from that, I also want to thank my colleagues here who have fought together to achieve the company’s targets. I apologize profusely because I am no longer part of your company. I also apologize for all my mistakes which may have left a bad impression on your heart. Hopefully, your company can continue to grow.
Although i am no longer be a part of your company, i hope to remain a resource and that we will stay in touch. Thank you so much for all the opportunities, and i wish the best for everyone at (tulis nama perusahaan) and your company always growing.
Sincerely,
Tanda tangan
Nama lengkap
Selain format surat pengunduran diri di atas, kamu juga bisa mencontoh dari format di bawah ini yang bisa kamu download.
Itulah 15 alasan resign kerja yang bisa kamu terapkan beserta contoh surat resign yang bisa kamu buat. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memabantu kalian yang selama ini masih sulit mencari-cari alasan untuk berehenti pada sebuah pekerjaan.