Seruni.id – John M Grohol,Psy.D. Mengatakan bahwa IQ adalah konstruksi filosofis psikolog untuk menggambarkan bagian dari kemampuan fungsional manusia yang dianggap penting dalam masyarakat. Tujuan dari tes IQ adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pemahaman seseorang.
Sebenarnya tes IQ ingin mengelompokkan seseorang masuk dalam kategori diatas rata – rata (sangat faham atau sangat mudah memahami), rata – rata (faham, mudah memahami) atau dibawah rata – rata (kurang faham, sulit memahami).
Richard Nisbett dari university of Michigan mengatakan bahwa skor IQ anak – anak lebih mungkin berganti. Semakin dewasa maka skor IQ cenderung stabil. Seiring berjalannya waktu kemampuan seseorang akan bertambah yang dapat dipengaruhi oleh gaya hidup atau tekhnologi sehingga memungkinkan IQ untuk mengalami peningkatan 3 poin per decade.
Stephen Ceci, Profesor bidang Psikologi Perkembangan dari Cornell University, AS berargumen bahwa peran sekolah sangat mempengaruhi perubahan skor IQ terutama adalah perubahan cara mengajar di sekolah. Anak – anak yang diajarkan dengan cara sistematis bukan tematik, biasanya mengalami peningkatan IQ sebab pola sistematis lebih berpengaruh dalam beberapa tes IQ. Selain itu penyebab lain IQ seseorang dapat turun atau naik adalah factor konsentrasi, suasana,kesehatan dan stress pada saat mengerjakan tes.
-Dari berbagai sumber-