Belakangan, yoghurt kian digemari masyarakat. Imej sebagai makanan yang baik untuk kesehatan tubuh—terutama mereka yang berdiet, turut mendukung popularitas yoghurt.
Susu Asam
Yoghurt disukai masyarakat di seluruh belahan dunia, terutama bangsa Eropa dan Amerika. Yoghurt sendiri berasal dari Turki. Sebutan “yoghurt” pun berasal dari bahasa Turki yang berarti ‘susu asam’. Sebutan ini sesuai dengan cita rasa asam dari yoghurt yang dihasilkan dari proses fermentasi susu.
Cita rasa yoghurt yang begitu khas, teksturnya yang lembut, serta manfaatnya yang menyegarkan dan menyehatkan, membuat yoghurt diterima dengan baik, bahkan menjadi favorit. Tak heran, kini beragam jenis yoghurt bisa dengan mudah ditemukan.
Rasa asli yoghurt dapat ditemui pada jenis plain yoghurt yang berwarna putih. Jika tak suka dengan rasa asamnya, dapat pula dipilih yoghurt yang sudah ditambahkan sari buah atau potongan buah-buahan dalam fruit yoghurt. Selain rasa buah, adapula yoghurt dengan aneka rasa, seperti moka, vanila, dan cokelat.
Kelezatan yoghurt dapat dinikmati dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menambahkan yoghurt pada makanan atau minuman, seperti kue, puding, sup, dan salad. Biasanya, plain yoghurt adalah jenis yang dipilih untuk aneka masakan karena rasanya yang lebih netral. Jika ditambahkan dalam bumbu perendam daging untuk sate atau kebab, selain bergizi, yoghurt juga membuat daging menjadi lebih empuk, gurih, dan lezat.
Yoghurt tak hanya menawarkan kelezatan dan sensasi rasa asam, tetapi juga manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut The Wellness Encyclopedia (1991), yoghurt mengandung kalsium dan zat besi yang tinggi dibanding sumber kalsium lainnya, yakni setiap 227 gr yoghurt mengandung 275—400 mg kalsium.
Untuk penderita lactose intolerence atau diare setiap kali minum susu, yoghurt adalah pilihan tepat. Laktosa yang terurai saat fermentasi membuah yoghurt mudah diserap tubuh, tanpa menyebabkan diare. Sedangkan asam laktat hasil penguraian laktosa, baik untuk menurunkan kadar kolesterol. Dimana, kolesterol didegradasi menjadi coprostanol sehingga tidak dapat diserap usus dan langsung dibuang bersama kotoran.
Panjang Umur
Manfaat lain dari yoghurt adalah untuk mencegah kanker saluran cerna, menghambat pertumbuhan kuman (patogen), menetralkan efek samping antibiotik, serta mencegah jantung koroner. Fakta menarik lainnya, ternyata konsumsi yoghurt memiliki korelasi positif dengan panjang umur.
Fakta tersebut ditunjukkan dalam hasil penelitian Ellie Metchnikoff terhadap penduduk Balkan. Penduduk Balkan berusia rata-rata hingga ±87 tahun karena adanya kebiasaan mereka mengonsumsi yoghurt. Ellie menyimpulkan bahwa bakteri aktif yoghurt dapat mencegah keracunan radikal bebas penyebab kanker dan penuaan dini sehingga kebiasaan konsumsi yoghurt sangat bermanfaat bagi penduduk Balkan.
Nah, jika Anda ingin mendapatkan manfaat yoghurt secara maksimal, sebaiknya pilihlah yoghurt tanpa bahan pengawet, perasa, pewarna, dan pemanis. Pastikan yoghurt terbuat dari susu skim sehingga rendah lemak, mengandung kalsium dan protein tinggi. Perhatikan pula tanggal kadaluarsa dan penyimpanan yoghurt. Penyimpanan dalam suhu ruang akan merusak bakteri aktif yoghurt. Karena itu, simpanlah yoghurt dalam lemari pendingin.
(Berbagai sumber)