Seruni.id – Buah hati di rumah kerap menutupi sesuatu dari kamu, pasangan, dan anggota keluarga lainnya? Jika sesekali, hal ini masih bisa dianggap wajar, tapi bagaimana jika berbohong menjadi kebiasaannya, bahkan tidak disadari oleh dirinya sendiri? Bisa saja dia memiliki kebiasaan berbohong, karena masalah psikologi dalam dirinya, yakni seperti apa yang ingin Seruni bahas, mengenal Mythomania.
Mythomania adalah suatu keadaan seseorang yang sering melakukan kebohongan, dalam jangka waktu yang lama, dan terus dilakukan meskipun tidak ada maksud untuk mendapatkan keuntungan dari tiap kebohongan yang ia sampaikan.
Pada tahap mengenal Mythomania, tidak jarang orang tersebut akan mempercayai kebohongannya sendiri, dan anak pun tidak dapat membedakan mana kebohongan mana kenyataan.
Berbohong bisa menjadi candu bagi penderita yang belum mengenal Mythomania, hal ini terjadi agar dirinya merasa puas, dan mereka berbohong untuk merasakan kesenangan pribadi.
Baca Juga: 6 Penyakit yang Paling Sering Menyerang Anak
Tidak mudah mengenali gejala orang yang mengalami gangguan psikologis ini, apalagi jika kita tidak sama sekali mengenal Mythomania, biasanya kebohongan yang mereka buat akan tersamarkan dengan fakta lainnya.
Penyebab mythomania cukup beragam, salah satu alasannya adalah faktor psikologis anak kita. Biasanya, orang yang menderita mythomania pernah memiliki pengalaman kegagalan atau pengalaman yang kurang baik dari kenyataan yang pernah ada.
Contoh untuk orang dewasa, kegagalan dalam keluarga, kegagalan dalam studi, atau pekerjaan. Dan, dengan membuat kebohongan, penderita yang sudah atau belum mengenal Mythomania akan merasa dapat melarikan diri dari kenyataan. Biasanya, penderita mythomania akan berfantasi saat ia melakukan kebohongan tersebut.
Orangtua Perlu Mengenal Mythomania pada Remaja
Memasuki usia remaja, biasanya banyak hal akan terjadi pada kehidupannya. Pergaulan yang semakin luas, membuat seorang remaja terkadang memiliki kebiasaan berbohong, agar bisa diterima dengan baik oleh lingkungannya.
Dan, yang perlu diwaspadai oleh orangtua adalah mencari cara agar anak tidak memiliki kebiasaan berbohong pada siapapun, entah tujuannya untuk mendapatkan keuntungan atau melukai seseorang.
Mendapatkan status sosial, hingga penerimaan yang baik dalam lingkungan, biasanya menyebabkan remaja memiliki kebiasaan berbohong, atau yang paling parah menderita penyakit ini, tanpa mengenal Mythomania dengan jelas.
Remaja yang mengalami mythomania biasanya akan sulit mengatakan kebenaran dalam ucapannya. Hal ini karena terus adanya dorongan untuk berbohong, yang sangat sulit dikendalikan oleh dirinya sendiri.
Gejala Mythomania pada Remaja
- Anak akan membesar-besarkan permasalahan atau kisah hidupnya, sekalipun masalah yang dihadapi tidak terlalu besar, anak akan melebihkan cerita dan menyampaikan fakta yang bisa menutupi kebohongan yang ia sampaikan,
- Biasanya anak remaja yang mengalami mythomania akan bertindak sebagai korban setiap kali ia bercerita mengenai masalah dalam hidupnya,
- Cerita yang diberikan penderita mythomania selalu berubah-ubah dan tidak konsisten, hal ini dilakukan agar ia mendapatkan perhatian dari orangtua atau yang mendengarkan ceritanya,
- Biasanya anak remaja yang menderita Mythomania, awalnya akan menceritakan kisah yang benar terjadi. Namun, setelahnya akan terlihat tanda-tanda kebohongan yang disampaikan, dan
- Biasanya anak yang mengalami mythomania akan lebih menutup diri, bahkan orangtuanya pun tidak diperkenankan untuk mengenal lebih jauh teman-temannya atau lingkungan bermainnya.
Semoga, setelah mengenal Mythomania, anak kita atau siapapun anggota keluarga kita, bisa diselamatkan dari penyakit ini, ya. Aamiin.