Seruni.id – PLN semakin dekat dengan rakyat. Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang terdaftar sebagai peserta program Ekspedisi Papua Terang, kemarin Rabu (25/&), mengikuti pengarahan dan pemberangkatan yang diselenggarakan di Ruang Multimedia I, Gedung Pusat UGM.
Adapun ketiga puluh peserta Ekspedisi Papua Terang tersebut merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UGM dan berasal dari beberapa fakultas, mulai dari Teknik, MIPA, Ilmu Budaya, sampai dengan Filsafat.
Tampat yang turut hadir memberi arahan, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr dan Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc..
Pada sambutannya, Djagal mengarahkan bahwa mahasiswa sebagai peserta Ekspedisi Papua Terang harus segera dapat beradaptasi karena beberapa kondisi (lingkungan dan budaya) yang berbeda.
Selain itu, Djagal juga menekankan program ini berbeda dengan kegiatan pecinta alam pada umumnya, yaitu program Ekspedisi Papua Terang adalah program yang memiliki target yang akan bermanfaat bagi masyarakat Papua.
“Ini bukan ekspedisi seperti halnya yang saudara lakukan sebagai pecinta alam, apakah itu susur sungai, naik gunung, atau masuk gua. Tidak. Melainkan sebuah kegiatan yang ada targetnya, bagaimana kita bisa menghasilkan sesuatu dari kegiatan ini bagi masyarakat Papua,” terang Djagal.
Baca juga: PLN Siap Dongkrak Pasokan Listrik Industri dan Bisnis di Sulawesi
Tambahan lagi, untuk mempertahankan Papua, kita harus membangun secara cepat sehingga masyarakat Papua tidak merasa dianaktirikan.
“Sekarang Pemerintah sedang membangun infrastuktur yang baik di sana mulai dari jalan, pelabuhan dan bandara, kemudian dari sisi kelistrikan oleh PLN melalui program Papua Terang, Ini merupakan suatu langkah yang sangat positif,” paparnya.
Ekpedisi Papua Terang merupakan upaya PLN yang mencoba bersinergi dengan stakeholder untuk mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan di Indonesia Timur, khususnya elektrifikasi di desa-desa. Pada saat ini rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat masih sekitar 53,62 persen.
Seperti yang diketahui, kondisi geografis Papua merupakan halangan tersendiri. Kondisi geografis pulau Papua yang luas menjadi tantangan bagi PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan yang menjangkau seluruh masyarakat.
Oleh karena itu PLN melaksanakan Program Listrik Desa agar semakin banyak daerah di Indonesia yang mendapatkan listrik.
Dketahui bahwa peserta ekspedisi terdiri dari 165 mahasiswa dari 5 (lima) Perguruan Tinggi yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Univeristas Cenderawasih (Uncen), serta 130 relawan dari pegawai PLN.
Peserta akan melakukan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan maupun sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan 1 kabupaten di Papua Barat