Seruni.id – Ada yang menarik dari warung Bakso 55 Prasmanan. Gerai bakso yang berada di daerah Jakarta Barat ini, menawarkan makan gratis bagi pemilik nama Muhammad, Ahmad, Maryam, Aisyah, dan Fatimah.
Untuk mendapatkan makan gratis berupa bakso, steak, atau dimsum, pengunjung dengan nama tersebut hanya perlu menunjukkan KTP asli untuk membuktikan bahwa benar memiliki nama yang disebutkan.
Di dalam unggahan Instagramnya @bakso55.jkt, gerai bakso tersebut menyampaikan jika promo makan gratis ini berlaku mulai Jumat, 1 Juli 2022, dari pukul 13.30 sampai dengan 17.00 WIB.
“Promo berlaku pukul 13.30-17.00 WIB tanggal 1 Juli 2022. Yuk jangan lupa mampir!” tulisnya.
Disambut Baik oleh Warganet
Dilihat dari unggahan tersebut, gerai Bakso 55 berada di Jalan Joglo Raya No. 5, Kembangan Jakarta Barat. Sontak unggahan tersebut mendapatkan perhatian dari warganet. Banyak dari mereka menyambut baik promo makan gratis yang diberikan oleh gerai Bakso 55.
farhanitugue: “Lu keren min.”
ecah.glisi: “Gaskeun.. Yang baek harus dibantu up terus, semoga berkah ya min.”
dhedhen_achmad: “Lancar dan maju terus Aamiin.”
mrx.gm: “Semoga laris dagangannya ya, sukses selalu @bakso55.jkt.”
andan6_m73: “Mantap, semoga berkah, selama niatnya tulus… Lancar dan sukses usahanya..”
Bukan gerai Bakso 55 saja, sebelumnya Masjid Johokariyan di Yogyakarta juga mengadakan program undangan untuk pemilik nama Muhammad dan Maryam untuk melaksanakan salat subuh.
Seperti yang dibagikan lewat akun Instagram @masjidjogokariyan. Undangan itu dilaksanakan pada 26 Juni kemarin. Bagi pemilik nama Muhammad dan Maryam tersebut akan diberikan hadiah.
“Kita mau ngajak ke yang punya nama Muhammad dan Maryam untuk datang ke masjid Jogokariyan Jogja besok Subuh ya,” tulisnya dalam caption.
Promo tersebut terinspirasi dari polemik yang terjadi saat ini, di mana salah satu restoran yang menyediakan fasilitas bar dengan beragam minuman beralkohol, yakni Holywings, memberikan promo untuk yang beranama Muhammad dan Maria.
Bedanya, Holywings memberikan minuman beralkohol gratis bagi pemilik nama tersebut. Tentu saja hal ini membuat masyarakat Indonesia geram.
Yang membuat geram adalah penggunaan nama Muhammad dan Maria yang merupakan tokoh agama Islam dan Katolik yang kemudian dikaitkan dengan susuatu yang sifatnya haram.
