Seruni.id – Kisah Ibu Eny dan Tiko belakangan viral di media sosial dan menjadi sorotan warganet. Keduanya adalah ibu dan anak yang tinggal di sebuah rumah mewah di kawasan, Cakung, Jakarta Timur.
Tiko merawat ibunya seorang diri yang mengalami gangguan jiwa sejak ia berusia 12 tahun di sebuah rumah mewah peninggalan sang ayah. Namun, rumah tersebut tampak terbengkalai seolah tidak ada penghuninya. Kotor, penuh debu, hingga tertutup pepohonan rindang. Terlebih sejak belasan tahun lalu, rumah tersebut tidak ada listrik dan air.
Meski dengan keterbatasan ekonomi dan kondisi yang ada, Tiko tetap sabar dalam merawat dan menemani ibu Eny. Kisah yang sangat menyayat hati ini menuai banyak perhatian dari warganet. Tak sedikit yang kagum akan baktinya pemuda tersebut kepada sang ibu.
Berikut ini, Seruni telah merangkum beberapa fakta tentang Tiko yang kini sedang ramai dibincangkan hingga menjadi trending topik di Twitter.
1. Awal Mula Kisah Ini Viral
Banyak yang penasaran bagaimana awal mula kisah Tiko ini mencuat dan menjadi perhatian publik. Kisah ini berawal dari salah satu video reels di Instagram yang diunggah oleh @nyongallee_, tentang rumah kosong terbengkalai. Bahkan, video tersebut sampai ditonton lebih dari 1 juta kali. Ale sendiri, memang dikenal dengan konten mendatangi rumah kosong yang terlihat seram.
Setelah ramai ditonton, Ale kembali ke rumah tersebut dan bertemu dengan pemilik rumah, yakni Tiko, yang tak lain adalah anak dari ibu Eny. Saat itu, Ale datang bersama YouTuber lain yang memiliki konten rumah kosong atau terbengkalai. Ale kemudian mengunggah hasil bincang-bincangnya bersama Tiko di Ale Coward.
Kemudian ada Irfan Jayani melalui akun YouTube-nya Bang Brew TV yang membuat konten bersama Tiko di rumah itu. Konten YouTube Bang Brew TV pun viral dengan jumlah penonton lebih dari 1 juta. Selain Bang Brew TV, ada pula YouTuber dengan akun Bang Satria yang meramaikan kisah Tiko.
2. Dulu Hidup Mewah
Kisah pilu ini dimulai ketika ibunya bercerai dengan sang ayah, ketika Tiko masih duduk di bangku kelas enam SD.
“Mereka cerai gue masih kelas enam SD,” ucap Tiko
Namun, ayahnya pergi begitu saja. Meninggalkan Tiko dan Ibunya. Sejak saat itulah kehidupan Tiko berubah drastis. Dari yang awalnya rumah tersebut rapi dan bersih, kini jadi terbengkalai. Kesehatan sang ibu pun menjadi kian menurun, bahkan kerap berbicara sendiri.
“Sejak 2011-2013 ibu kurang sehat suka ngomong sendiri, suka marah-marah,” cerita Tiko.
3. Pernah Jualan Cilor Hingga Menjadi Petugas Keamanan
Meski hidup serba keterbatasan, ia tetap merawat ibunya dengan baik. Segala cara ia lakukan agar dirinya dan sang ibu bisa bertahan hidup. Kabarnya, ia pernah menjadi pedagang cilor. Namun, tidak berlangsung lama. Kini ia dipercaya warga di lingkungan tempat tinggalnya untuk menjadi anggota petugas keamanan.
“(Untuk makan) saya kerja, saya pulang. Untuk belanja sendiri ibu masih bisa. Tapi kalau untuk ngobril itu udah enggak bisa karena semua orang dianggap musuh,” kata Tiko.
4. Ditinggal Sang Ayah yang Rekanan Kemenkeu
Ayahnya yang bernama Herman Moedji Susanto diketahui merupakan rekanan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ketika meninggalkan dirinya dan ibunya, usia sang ayah sekitar 80 tahun.
“Saya tahunya cerai, kalau gak salah pergi, pulang ke kampung Madiun,” tuturnya.
Menurut Tiko, beberapa tahun lalu, sang ayah sempat pulang. Namun, hanya semalam lalu pergi kembali hingga kini tidak ada kabar sama sekali. Sejak kepergian ayahnya, Tiko dan ibunya juga kehilangan kontak dengan saudaranya. Kendati demikian, memang sempat ada yang datang ke rumah, kata Tiko, menggunakan mobil. Sayangnya, ia tak sempat bertemu dengan kerabat yang datang.
“Sejak papah pergi lost, gak tahu jejaknya ke mana. Datang di 2020 atau 2019, mobil nopolnya plat W (Sidoarjo),” kata Tiko.
5. Enggan Menjual Rumah Tersebut
Walaupun tampak terbengkalai dan tidak terurus, Tiko enggan menjual rumah mewah yang ia tinggali bersama ibu Eny. Pasalnya, rumah tersebut adalah satu-satunya peninggalan dari ayahnya.
“Gak ada niat dijual karena peninggalan orangtua,” ujarnya.
6. Ibunya Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Setelah berpisah dari ibu Eny, ayahnya pulang kampung ke Madiun. Sehingga menjadi pemicu Ibu Eny mengalami depresi hingga bertingkah bak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sementara itu, seingat Tiko sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil. Mengakui ibunya ODGJ, Tiko sempat menolak saat Ibu Eny dibawa dinas sosial ke rumah sakit jiwa.
Tiko yang saat ini beranjak dewasa memilih tetap bersama ibunya meski jalan yang ia ambil cukup berat. Sementara Ibu Eny sangat sensitif dengan kehadiran orang yang tidak dikenalnya. Bahkan sempat menyerang orang yang datang ke rumahnya. Hal inilah yang membuat rumah tersebut tidak terurus dengan baik.
Baca Juga: 7 Cara Merukiah Rumah Secara Mandiri Agar Lebih Nyaman dan Tenang