Seruni.id – Jagat dunia maya, baru-baru ini dihebohkan dengan kabar perselingkuhan Virgoun Teguh Putra, yang diungkap oleh sang istri, Inara Rusli. Dalam Instagram Story pribadinya, ia menyinggung mengenai kondisi kesehatan psikologis Virgoun yang disebut menjadi pemicu suaminya berselingkuh, yaitu NPD Abuser.
“Enggak ada yang akan pernah ngerti kalau belum pernah berhadapan dengan NPD Abuser,” tulis Inara dalam akun Instagram @mommy_starla.
Berdasarkan pengalamannya menghadapi suami dengan kondisi NPD Abuser, Inara menjelaskan, NPD Abuser merupakan suatu tindakan yang kerap mengulang kesalahan dan kembali tanpa wajah bersalah. Namun, sebenarnya apa sih NPD Abuser itu? Mari simak penjelasannya berikut ini:
Apa itu NPD Abuser?
Narcissistic Personal Disoder alias NPD Abuser, merupakan sebutan bagi pelaku yang berkaiatan dengan kepribadian narsis atau narsistik. Menurut KBBI, narsistik sendiri adalah sikap kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri, yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan cenderung egois. Dengan kata lain, orang dengan gangguan kepribadian narsistik adalah orang yang mencintai diri sendiri secara berlebihan.
Meski mereka memiliki rasa percaya diri yang cukup tinggi, tetapi mereka justru lemah terhadap kritikan. Terlebih ketika mereka tidak mendapatkan sanjungan, mereka akan merasa tidak bahagia dan kecewa. Selain itu, pengidap NPD Abuser, juga memiliki perasaan yang mudah tersinggung. Bahkan, cenderung mudah depresi ketika mereka dinasihati oleh orang lain. Gangguan ini kerap kali menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari, seperti di tempat kerja atau sekolah.
Gejala Narsistik
Ada beberapa gejala NPD Abuser yang bisa dilihat secara cukup jelas. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, berikut sejumlah gejalanya:
- Cenderung mementingkan diri sendiri (egois).
- Merasa perlu dikagumi secara berlebihan dan terus-menerus.
- Merasa diri jauh lebih baik daripada orang lain, sekalipun tidak memiliki pencapaian apapun.
- Selalu merasa istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang yang dianggap setara dengannya.
- Kerap membanggakan diri sendiri secara berlebihan.
- Mengkhayal tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau pasangan yang sempurna.
- Menguasai percakapan dan memandang rendah orang lain yang dianggap tidak setara dengannya.
- Mengharapkan perilaku khusus dan kepatuhan dari orang lain.
- Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkan.
- Tidak peduli perasaan atau kebutuhan orang lain.
- Merasa iri pada orang lain atau menanggap orang lain iri padanya.
- Angkuh.
- Menginginkan yang terbaik dalam segala hal, seperti kendaraan atau pekerjaan terbaik.
Sementara itu, kondisi tersebut juga bisa menyebabkan pengidapnya tidak mampu menerima kritikan dari orang lain. Alhasil, mereka dapat mengalami sejumlah gejala sebagai berikut:
- Tidak sabar dan selalu marah ketika tidak mendapatkan perlakuan yang diharapkan.
- Memiliki masalah dengan diri sendiri hingga menjadi mudah tersinggung.
- Mudah marah atau menghinda dan merendahkan orang lain agar terlihat lebih baik.
- Merasa kesulitan mengatur perasaan dan perilaku, serta mengendalikan stres dan beradaptasi dengan perubahan.
- Merasa depresi dan murung ketika tidak mencapai kesempurnaan yang diharapkan.
- Memiliki perasaan rendah diri, malu, lemah, dan hina yang disembunyikan.
Beberapa Bentuk Narcissistic Abuse
Perilaku NPD dapat memicu terjadinya NPD Abuse atau kekerasan akibat NPD. NPD Abuse merupakan kekerasan yang dialami oleh korban atau penyintas oleh pengidap. Terdapat beberapa ciri kekerasan Narcissist Abuse, di antaranya:
Silent Treatment
Silent Treatment merupakan sikap mengabaikan korban yang dilakukan secara sengaja untuk mengendalikan korban atau membuat korban merasa terisolasi.
Triangulasi
Ini merupakan sebuah taktik untuk mencoba menarik orang ketiga dalam pusaran konflik hubungan. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkuat pendapat atau posisi pengidap NPD.
Passive-aggressive
Taktik untuk menggeser kesalahan secara tidak langsung, sabotase, dan sarkasme.
Gaslighting
Menjadikan korban ragu terhadap perspektif dan realitasnya sendiri. Biasanya, hal ini dilakukan dengan memutarbalikkan fakta atau bersikeras bahwa apa yang diingat oleh korban tidaklah benar.
Hoovering
Ini dilakukan untuk menghubungkan kembali pelaku dengan korban atau menarik korban kembali ke hubungan mereka (yang toxic).
Kambing Hitam
Menimpakan semua kesalahan yang dilakukan pelaku terhadap korban sebagai kambing hitam.
Baca Juga: Virgoun Dikabarkan Selingkuh, Fakta ini Diungkap oleh Sang Istri
Itulah berbagai hal yang perlu diketahui mengenai apa itu NPD Abuser. Diharapkan, kamu bisa segera melakukan tindakan yang bijak saat pasangan memiliki atau menunjukkan ciri-ciri yang telah disebutkan.