Seruni.id – 17 Agustus menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Karena pada hari tersebut, kita akan merayakan hari jadi Indonesia yang ke-78 tahun. Ada banyak kegiatan dalam memeriahkan momen tersebut, mulai dari upacara bendera, melakukan perlombaan, hingga membaca puisi bertema hari kemerdekaan. Biasanya, membaca puisi bertema hari kemerdekaan menjadi salah satu lomba yang kerap diadakan di lingkungan sekolah.
Karya sastra puisi tentang kemerdekaan Indonesia, bisa menjadi bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Dengan menuangkan semua makna perjuangan dan nasionalis, karya sastra puisi dapat membangkitkan semangat para pembaca agar tetap mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonsia. Nah, buat kalian yang akan mengikuti lomba membaca puisi bertema hari kemerdekaan, Seruni punya beberapa contohnya, berikut ini:
1. Merah-Putih, Kau Bagai Sang Saka
Di atas langit, biru membentang,
Dalam dekapan angin, Merah-Putih berkibar.
Dua warna, satu semangat,
Membara dalam jiwa, mekar di hati.
17 Agustus, gemulai sang bendera,
Menari dalam riang, menggelorakan negera.
Seabad usia, telah kita perjuangkan,
Kemerdekaan, perihal yang terhargai.
Para pahlawan, jasanya takkan terlupakan,
Mereka rela berkorban, jiwa dan raganya.
Menentang penjajah, tak gentar sedikitpun,
Demi tanah air, demi Indonesia.
Lewati rintangan, berjuang dengan gagah,
Mengusir penjajah, menggapai harapan.
Kini tiba saatnya, kita merayakan,
Kemerdekaan, sebuah anugerah.
Bergandengan tangan, rakyat bersatu,
Membangun negeri, melangkah maju.
Bhinneka Tunggal Ika, itulah kekuatan,
Kebersamaan kita, takkan pernah tergantikan.
Di setiap sudut, dari Sabang hingga Merauke,
Terpancarlah semangat, merdeka tanpa tara.
Bangsa yang besar, bangsa yang megah,
Indonesia, sang juara.
Hari kemerdekaan, hari yang bercahaya,
Berkumpul bersama, rakyat berbahagia.
Puisi ini mengalun, teriring doa suci,
Agar kau tetap merdeka, abadi dan bahagia.
Merah-Putih, kau bagai sang saka,
Menyatukan hati, menggelorakan semangat.
17 Agustus, teruslah berkibar,
Di hari kemerdekaan, Indonesia tetap jaya!
2. Merdeka!
Di bumi Nusantara, terdengar denting perjuangan,
Merah-Putih berkibar, membara semangat bangsa.
Kibarkan bendera, meriahkan 17 Agustus,
Hari kemerdekaan, semarakkan dengan bahagia.
Dulu, para pahlawan berjuang tanpa kenal lelah,
Mengusir penjajah, menegakkan bendera kebanggaan.
Mengorbankan darah, berkobar api semangat,
Hingga akhirnya, Indonesia mencapai kemenangan.
Bhinneka Tunggal Ika, semboyan kita bersama,
Beraneka ragam, tetapi satu dalam tekad.
Bersatu tangan, berbagi mimpi dan cita,
Bangkitlah Indonesia, menuju masa depan cemerlang.
Di tiap sudut negeri, terdengar nyanyian semangat,
Dari Sabang hingga Merauke, pulau-pulau bersorak.
Generasi penerus, tunjukkanlah dedikasi,
Cintailah tanah air, lestarikan budaya dan tradisi.
Berkumpullah kita, dalam kebersamaan gemilang,
Rayakanlah kemerdekaan, dengan tawa dan suka cita.
Jalani setiap langkah, dengan semangat yang berkobar,
Membangun negeri, menjadi pahlawan masa depan.
Di 17 Agustus ini, hati kita bergemuruh,
Semangat kemerdekaan, membara tanpa batas.
Indonesia tercinta, bangga kaulah negeri kami,
Hiduplah merdeka! Merdeka selamanya!
Oleh darah pahlawan, kau terlahir kembali,
Penuh semangat, Indonesia berdiri tegak.
17 Agustus, simbol harapan abadi,
Mengalunlah puisi, merdeka untuk negeri tercinta.
3. Bela Negara, Jiwa Merdeka
Di bumi Nusantara, jiwa bela negara terpatri,
Sejak zaman dulu, semangat tak pernah luntur.
Mengawal kemerdekaan, satu tekad bersama,
Untuk tanah air, mengorbankan jiwa dan raga.
Dengan matahari pagi, bendera berkibar gagah,
Merah-Putih menggema, cinta negeri terbentang.
Pahlawan masa lalu, jejak perjuangan terukir,
Menginspirasi kita, langkah berani menyusuri.
Bela negara, panggilan jiwa sejati,
Dalam bahaya, kami siap berkorban dan berjuang.
Menjaga kedamaian, menghadang bahaya datang,
Merajut persatuan, semangat takkan pernah padam.
Melalui ilmu dan karya, kita bela negara,
Bangun negeri, maju dan sejahtera.
Bumi ini kaya, harta tak terhingga,
Namun kesejahteraan, takkan terwujud tanpa usaha.
Dari pegunungan tinggi, hingga lautan luas,
Bela negara, tanggung jawab kita bersama.
Menjaga lingkungan, ciptakan keberlanjutan,
Nusantara abadi, warisan untuk generasi.
Berkarya dan berkreasi, untuk negeri tercinta,
Bela negara, dalam jiwa kami terukir.
Jalani hidup dengan integritas dan kejujuran,
Tinggikan moralitas, bendera merah putih terjaga.
Bela negara, bukan sekadar kata,
Tapi tindakan nyata, dalam setiap langkah.
Jadilah pribadi tangguh, tak kenal menyerah,
Menginspirasi generasi, melangkah dengan gagah.
Indonesia, negeri kita tercinta,
Berkibarlah Merah-Putih, simbol kemegahan.
Bela negara, dalam jiwa kami terpatri,
Merdeka dan cinta, abadi dalam sejarah.
4. Kemerdekaan ke-78: Semangat Tak Pernah Padam!
Di penghujung pagi, bendera berkibar gagah,
Membara semangat, kemerdekaan ke-78 terukir.
Bhinneka Tunggal Ika, semangat persatuan tak lekang,
Indonesia, negeri tercinta, megah dan berbudi luhur.
Bumi Nusantara, tempat kami bersimpuh,
Pahlawan dahulu, jejak perjuangan abadi.
Mengisar duka dan derita, kini kami meneruskan,
Memajukan negeri, cita-cita yang mengemuka.
Di setiap sudut, jiwa merdeka berkobar,
Semangat tak pernah pudar, mengilhami tiap langkah.
Generasi penerus, tangan kami bertaut,
Bangun negeri, sejahtera dan makmur, itulah cita.
Kemerdekaan ke-78, kami rayakan dengan bahagia,
Mengenang jasa-jasa, bakti yang tiada tara.
Bela negara, panggilan jiwa kami sejati,
Menjaga kedaulatan, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
Dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memanggil,
Kita bersatu, tak terpisahkan oleh lautan luas.
Keberagaman, sumber kekuatan sejati,
Kekayaan budaya, cintakan tanah air tercinta.
Perjalanan panjang, menggapai kemerdekaan,
Tiada kenang pahit, tanpa nikmat perjuangan.
Kini saatnya kita beraksi, bangkit dan berkarya,
Membangun masa depan, cemerlang dan berdikari.
Kemerdekaan ke-78, kami sambut dengan syukur,
Lambang keberhasilan, kisah bangsa terus mengemuka.
Selamat hari kemerdekaan, Indonesia tercinta,
Maju terus negeri, Merah-Putih tetap berkibar!
5. Pahlawan Bangsa
Di kala fajar menyingsing, bendera berkibar gagah,
Mengenang jasa-jasa, pahlawan di hari kemerdekaan.
Mereka para pejuang, berjuang tanpa kenal lelah,
Mengorbankan darah dan nyawa, demi negeri tercinta.
Jejak langkah perjuangan, takkan pudar oleh waktu,
Mengukir garis-garis sejarah, yang abadi dan terhormat.
Dengan semangat merdeka, mereka melawan tirani,
Menuntut keadilan, menghadapi cobaan berat.
Sang Saka Merah-Putih, menjadi saksi bisu,
Perjalanan pahlawan, dalam setiap irama bait.
Dengan senyuman bahagia, mereka berdiri teguh,
Mengarungi badai, menerangi jalan nan kelam.
Dalam lembah berdarah, terdengar seruan pekik,
Demi hak dan martabat, tak kenal menyerah kalah.
Pahlawan-pahlawan, jiwanya bersatu,
Merangkai cita-cita, menghadirkan kemerdekaan.
Dari Sudirman hingga Kartini, berbagai nama bermakna,
Menyinari peradaban, melampaui masa dan ruang.
Kini kita berdiri, di pundak pahlawan mereka,
Meneruskan perjuangan, menjaga persatuan yang kuat.
Hari kemerdekaan, panggung untuk mengenang,
Kehadiran pahlawan, mengisar hati dan pikiran.
Bangkitkan semangat, berkarya dan berbakti,
Menjaga tanah air, menjadi warisan terindah.
Dalam setiap langkah, di hari kemerdekaan,
Pahlawan tersenyum, mengiringi langkah kita.
Bawalah tugas suci, dengan rendah hati,
Menjadi pahlawan, untuk Indonesia tercinta.
Hari kemerdekaan, penuh makna dan harapan,
Teruslah bernyanyi, bagi pahlawan di hati.
Bendera Merah-Putih, abadi berkibar,
Indonesia tercinta, merdeka selamanya!
Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Pidato Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Itulah beberapa contoh puisi bertema hari kemerdekaan yang bisa Seruni bagikan. Semoga puisi di atas bisa kamu gunakan untuk mengisi lomba hari kemerdekaan Indonesia. Semoga bermanfaat.