Seruni.id – Berlari menjadi salah satu olahraga yang menyenangkan dan mudah untuk dilakukan. Berlari juga dinilai efektif untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, seperti halnya aktivitas fisik lain, berlari juga memiliki risiko, loh. Terlebih, bagi mereka dengan kondisi kesehatan tertentu atau belum melakukan persiapan. Serangan jantung saat berlari bisa menjadi sebuah ancaman serius yang tidak boleh dianggap sepele.
Tentunya kalian tidak ingin ini terjadi, kan? Oleh karena itu, melalui artikel ini, Seruni akan membagikan beberapa tips mencegah serangan jantung saat berlari yang bersumber dari akun Instagram Dokter Tirta @dr.tirta. Yuk simak sampai selesai, agar kamu tahu cara apa saja yang harus dilakukan.
1. Pentingnya Mengenali Kapasitas Fisik
Langkah utama dan yang paling penting demi mencegah serangan jantung saat berlari adalah mengenali kapasitas fisik terlebih dahulu. Pasalnya, setiap orang memiliki kapasitas fisik yang berbeda-beda, tergantung pada faktor usia, kondisi kesehatan, serta tingkat kebugaran. Dokter Tirta menegaskan, bahwa sesuatu yang dilakukan secara berlebihan sangat tidak baik.
“Ibaranya kalian naik motor, terus kalian memaksakan motor secara berlebihan, itu mesinnya bisa rusak juga kalau dipaksakan,” kata Dokter Tirta.
Itulah alasannya mengapa memahami batasan fisik masing-masing sesuai dengan kempapuan menjadi hal yang sangat penting. Tentu saja ini dilakukan demi mencegah terjadinya masalah serius, terutama risiko serangan jantung saat berlari.
2. Tidak Perlu Memaksakan Diri
Selain itu, Dokter Tirta juga menyarankan agar orang yang berlari tidak perlu memaksakan diri. Misalnya, saat tubuhmu sudah sangat lelah atau tidak mampu melanjutkan, sebaiknya segera menurunkan intensitas latihan.
“Jangan sampai kalian olahraga di luar batas fisik,” ungkap Dokter Tirta.
Perlunya mengistirahatkan tubuh dan tidak memaksakan diri akan membuat tubuh mampu beradaptasi tanpa menimbulkan tekanan yang berlebih. Alhasil, kamu juga bisa menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan tanpa memicu adanya risiko serangan jantung saat berlari.
3. Berlari dengan Pola 80 Persen Ringan dan 20 Persen Berat
Ketika berlari, sebaiknya jangan lakukan dengan intensitas berat secara 100 persen. Dokter Tirta menyarankan untuk melakukan lari dengan menggunakan pola 80 persen ringan dan 20 persen berat. Artinya, sebagian besar aktivitas lari dilakukan dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi.
Selain itu, sebelum berlari disarankan untuk melakukan medical chek-up terlebih dahulu, ya. Terutama bagi kamu yang berusia di atas 30 tahun dan memiliki masalah kesehatan. Pemeriksaan kesehatan tersebut bisa membantu kamu untuk mengetahui lebih lanjut terkait kondisi kesehatan secara keseluruhan dengan akurat.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Butuh Lebih Banyak Bergerak, Jangan Disepelekan!
Jadi, itulah tiga tips mencegah serangan jantung saat berlari. Pada intinya, kamu tidak perlu memaksakan diri dan terlalu keras dalam melakukan aktivitas fisik yang satu ini. Lakukanlah sesuai dengan kondisi kesehatan dan kapasitas tubuhmu. Semoga bermanfaat!