Mineral adalah zat gizi yang diperlukan manusia untuk mendukung proses tumbuh dan berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. Mineral memiliki komposisi unsur murni serta garam sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk. Dalam mendefinisikan arti mineral, ada sangat banyak definisi tergantung dari mana melihat pengertian dari mineral tersebut, bisa dari ilmu farmasi atau ilmu geologi.
Pengertian mineral dari sudut pandang ilmu geologi adalah suatu benda yang dibuat dengan melalui proses dari alam serta biasanya memiliki bentuk padat dan tersusun dari beberapa kandungan kimia. Ilmu yang mempelajari hal-hal mengenai mineral yaitu miteralogi.
Mineral adalah sebuah substansi anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang kecil untuk beragam fungsi tubuh. Vitamin tidak sama dengan mineral, hal ini karena vitamin adalah senyawa yang terbagi dalam berbagai unsur seperti: karbon, hidrogen, oksigen.
Mineral adalah unsur kimia individu. Mineral tidak bisa rusak. Kandungan mineral dari beragam jenis makanan umumnya disebut “abu”, hal ini karena mineral adalah produk yang tersisa dari makanan setelah semua makanan itu dihancurkan pada suhu yang tinggi atau didegradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia, mineral membentuk kurang lebih 4 persen dari berat tubuh orang dewasa.
Jenis Mineral
Berdasar pada takaran mineral jumlah keperluan dalam per hari, mineral bisa dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya:
- Major Minerals
Major Minerals atau mineral paling utama yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak yakni sekitar lebih dari 100 mg termasuk juga diantaranya magnesium, kalsium, kalium, fosfor, sulfur, natrium, serta klorida.
- Trace Minerals
Trace Minerals diperlukan pada tingkat sekitar kurang dari 100 mg per hari. Ada 9 jenis mineral yang termasuk juga dalam kategori ini, diantaranya: zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium, selenium, tembaga, molibdenum, serta kromium.
- Ultratrace Minerals
Ultratrace Minerals adalah mineral yang ditemukan pada tubuh manusia, tetapi jumlah kebutuhan mineral jenis ini tak diketahui. Ini termasuk juga arsenik, nikel, silikon, boron, dan vanadium.
Fungsi Mineral
- Membantu dan melindungi kesehatan otot, jantung, serta saraf.
- Mengatur tekanan osmotik pada tubuh.
- Menghasilkan beragam jenis enzim.
- Memelihara, mengeraskan, serta mengatur tulang dan proses faal pada tubuh.
- Sebagai katalis pada beragam proses biokimia yang terjadi pada tubuh.
- Kontraksi pada otot dan respon saraf.
- Pembentukan struktur jaringan lunak serta keras, dalam kerja sistem enzim.
- Membantu dalam pembuatan antibodi.
- Melindungi keseimbangan air serta asam basa dalam darah.
- Membuat kerangka tubuh, otot, dan gigi.
- Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim serta hormon.
- Melindungi kesehatan tulang.
- Melindungi fungsi otak.
- Mencegah nyeri otot.
- Berperan dalam proses pembangunan sel.
- Mengangkut oksigen ke semua tubuh.
Mineral Untuk Tubuh
1. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan salah satu mineral penting untuk melindungi kesehatan tulang serta gigi Anda. Kalsium juga bertindak penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, serta sistem imunitas. Mengkonsumsi 2 gelas susu perhari telah cukup untuk memenuhi keperluan kalsium Anda.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Kalsium adalah sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, serta brokoli.
2. Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggungjawab pada proses mineralisasi tulang serta gigi. Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan mineral ini mengakibatkan otot Anda terasa lebih lemah sedangkan bila sangat berlebihan, mengakibatkan terjadinya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak semestinya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur serta susu adalah sumber fosforus yang paling utama.
3. Natrium atau Sodium (Na)
Manfaat utama natrium yakni menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, dan melindungi serta mengatur tekanan osmotik agar cairan tak keluar dari darah serta masuk ke dalam sel. Dalam melindungi keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama juga dengan kalium. Natrium juga bertindak dalam transmisi saraf, kontraksi otot, absorpsi glukosa, serta sebagai alat angkut zat-zat gizi lewat membran sel.
4. Kalium atau Potasium (K)
Bersama dengan natrium, kalium memegang fungsi penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan serta eletrolit dan keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga bertindak dalam transmisi saraf serta rekasasi otot dan sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, serta protein.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Kalium yaitu jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong, serta wortel.
5. Sulfur (S)
Manfaat sulfur diantaranya membantu melindungi keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain itu sulfur bersama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar metabolisme pada tubuhserta membantu melawan infeksi akibat bakteri.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Sulfur yaitu kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, serta kubis-kubisan.
6. Kromium (Cr)
Kromium diperlukan dalam metabolisme karbohidrat serta lemak. Bersama dengan insulin, kromium berperan untuk mempermudah masuknya glukosa ke dalam sel.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Kromium yaitu kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, serta jeruk.
7. Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Hemaglobin bertanggungjawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berfungsi dalam metabolisme energi, termasuk juga sintesis DNA oleh beberapa enzim, dan dalam sistem kekebalan tubuh.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Zat besi yaitu sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, serta daun pepaya.
8. Yodium (I)
Manfaat yodium yaitu untuk pertumbuhan normal ; membakar kelebihan lemak tubuh ; dan melindungi kesehatan rambut, kuku, kulit, serta gigi.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Yodium yaitu bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium memegang fungsi utama sebagai kofaktor berbagai enzim pada tubuh. Magensium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi ditubuh, termasuk juga reaksi yang terkait dengan metabolisme energi, karbohodrat, lemak, protein, serta asam nukleat. Selain itu, magnesium juga bertindak dalam sintesis degradasi, serta stabilitas banan gen DNA.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Magnesium yaitu sayuran hijau, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
10. Mangan (Mn)
Mangan bertindak sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu berbagai proses metabolisme. Enzim yang terkait dengan mangan bertindak dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat serta tulang, dan mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga bertindak dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, serta untuk pengontrolan neurotransmiter.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Mangan yaitu kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, serta gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor beragam enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, serta mencegah anemia.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Molibdenum yaitu kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, serta kubis.
12. Selenium (Se)
Selenium bekerjasama dengan vitamin E berberan sebagai anti-oksidan dalam sistem enzim. Di samping itu, selenium juga bertindak mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membran dari rusaknya oksidatif, membantu reaksi oksigen serta hidrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, dan menolong sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Selenium yaitu bawang, tomat, brokoli, kubis serta gandum.
13. Seng (Zn)
Seng bertindak dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghalangi virus, mengurangi resiko kanker, melindungi kesehatan organ vital lelaki, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Seng yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, legum, serta gandum.
14. Boron (Bo)
Boron memiliki efek positif terhadap pencegahan osteoprosis serta osteoartritis lewat cara meningkatkan penggunaan kalsium serta magnesium. Manfaat boron itu bersifat sinergis dengan vitamin D dalam menguatkan tulang. Boron juga diduga bisa membantu memelihara fungsi saraf. Selain itu, boron juga memiliki mekanisme kerja yang terkait dengan fungsi membran sel saraf dan terbukti mempunyai aktivitas anti-inflamasi (anti peradangan). Aktivitasnya sangat signifikan, terlebih untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti rematoid, artritis, serta asama.
Buah serta sayuran yang memiliki kandungan Boron yaitu jamur, kacang-kacangan serta asparagus.
Absorpsi serta Penyimpanan Mineral dalam Tubuh Manusia
Makanan bisa memberi tubuh memperoleh banyak pasokan mineral, tetapi manusia hanya bisa menyerap dan menggunakan mineral itu dengan cara bervariasi. Bioavailabilitas mineral tergantung terhadap banyak faktor, termasuk juga diantaranya banyak komponen nonmineral makanan. Jenis kelamin, status gizi, umur, variabel genetik, dan asupan bisa memengaruhi dalam penyerapan mineral serta bioavailabilitas.
Banyak pula berbagai jenis resep obat yang merugikan dalam proses penyerapan mineral. Komponen serat, seperti asam fitat dan oksalat asam, bisa membatasi penyerapan beberapa mineral lewat cara mengikat mineral itu hingga tidak bisa untuk diserap. Misalnya pada bayam yang mempunyai kandungan yang banyak kalsium, tetapi hanya kurang lebih 5 persen saja kalsium yang bisa diserap dari pada bioavailabilitas kalsium yang ada pada makanan lain yang mencapai 5 persen. Hal itu dikarenakan konsentrasi tinggi pada asam oksalat dalam bayam itu.
Asupan tinggi serat yang melebihi rekomendasi yaitu 25 g pada wanita dewasa serta 38 g pada lelaki dewasa per harinya bisa mengurangi penyerapan zinc, zat besi, serta beragam jenis mineral yang lain.
Banyak mineral, seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan tembaga yang memiliki ukuran serta muatan listrik yang sama pada akhirnya bisa mengakibatkan terjadinya kompetisi satu sama lain untuk penyerapan. Keunggulan salah satu mineral menurun penyerapan dan metabolisme mineral yang lain. Misalnya, asupan zinc terlalu berlebih bisa menurunkan penyerapan tembaga.
Di sisi lain, berbagai interaksi yang terjadi antara vitamin serta mineral yang berguna terjadi ketika penyerapan gizi serta metabolisme. Zat besi yang jika dikonsumsi bersamaan dengan vitamin C bisa meningkatkan penyerapan. Bentuk aktif vitamin D bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Banyak vitamin yang memerlukan mineral tertentu untuk bertindak sebagai komponen dalam struktur serta manfaatnya masing-masing. Sebagai contoh, tanpa ada mangan atau magnesiumn, koenzim thiamin tak dapat berperan secara efisien.
Mineral yang berasal dari beragam jenis produk hewani lebih baik diserap dibanding mineral dari nabati. Seperti pada vitamin, mayoritas semuanya mineral diserap di usus kecil. Sejumlah kecil dapat juga diserap dalam perut dan sebagian jenis natrium serta kalium bisa diserap dalam usus besar. Setelah mineral-mineral itu diserap, beberapa akan mengalir dengan cara bebas pada aliran darah, tetapi banyak pula yang dibawa oleh protein transpor khusus pada bagian yang membutuhkan atau ke tempat penyimpanan.
Kalsium adalah jenis mineral yang melakukan perjalanan sebagai ion pada darah atau terikat dengan protein darah serta bisa dikatakan sebagai albumin. Besi memiliki efek mengakibatkan kerusakan dalam bentuk yang tidak terikat, sehingga ketika diangkut terikat dengan protein, seperti transferin.
Mineral bisa disimpan dalam beragam jaringan pada seluruh tubuh manusia. Sebagian jenis mineral perlu tetap dalam aliran darah untuk melindungi keseimbangan serta fungsi cairan tubuh. Mineral yang lain, seperti kalsium, magnesium, fluoride, serta fosfor disimpan dalam tulang. Seng, tembaga, besi serta banyak jenis trace mineral yang disimpan dalam hati. Sementara itu jenis mineral yang lain disimpan dalam jaringan otot, kelenjar, atau di organ.
Keracunan Mineral
Konsumsi mineral yang terlalu banyak terutama zat besi serta tembaga memiliki efek yang beracun. Sehingga mengkonsumsi suplemen terutama suplemen trace mineral bisa berpotensi toksisitas. Oleh karena itu perlu diperhatikan jumlah mineral yang terdapat dalam suplemen. Potensi toksisitas akan makin bertambah jika mengkonsumsi mineral dari suplemen dan makanan hingga konsumsi mineral bisa berlebihan. Selain itu ada pula jenis mineral yang memiliki efek toksisitas serta menjadi cemaran pada beberapa produk makanan seperti logam aktif yakni timbal.
Baca juga: Mengenal OCD: Obsessive Corbuzier’s Diet Ala Deddy Corbuzier