Abu Zarin Rela Sisihkan Gajinya Demi 80 Ekor Kucing Peliharaannya

worldofbazz.com

Seruni.id – Abu Zarin adalah seroang pria asal Malaysia yang memiliki 80 ekor kucing di rumahnya. Kecintaannya pada kucing, tidak main-main. Bahkan, ia rela menyisihkan gajinya demi menghidupi hewan perliharaannya itu. Dilansir dari World of Buzz, diketahui pria berusia 60 tahun ini bekerja sebagai petugas SPBU.

Meskipun gaji sebagai petugas pom bensin hanya berkisar RM 1.100 atau setara dengan Rp 3,8 juta sebulan. Tetapi dia rela menyisihkan uang sebesar 780 ringgit atau Rp. 2,71 juta, untuk memberi makan puluhan kucing di rumahnya. Dari uang gajinya itu, hanya tersisa 300 ringgit atau 1,04 juta untuk kebutuhan sehari-hari.

Abu Zarin dan istrinya tidak memikirkan kehidupan mereka, menurutnya yang terpenting kucing-kucingnya mendapatkan makan yang cukup dan juga baik. Dia juga tak keberatan untuk makan sederhana.

“Aku mungkin terlihat kejam, tapi hatiku lembut. Saya hanya tinggal dengan istri saya, saya menganggap kucing-kucing ini sebagai milik saya. Saya sangat suka kucing. Saya tidak keberatan makan sederhana, tetapi kami hampir tidak punya cukup makanan sesuai anggaran,” ujarnya.

Abu Zarin telah menganggap kucing-kucingnya itu seperti anak sendiri, karena ia dan istrinya belum dikaruniai anak kandung sejak mereka memulai rumah tangga 15 tahun lalu. Terkadang, untuk menambahkan penghasilan, dia memulung kaleng serta botol bekas.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
10 Potret Artis Bareng Kucing Peliharaannya ini Bikin Gemes! No 9 Lebih Lucu Kucingnya atau yang Punya?
[/su_box]

Barang-barang yang ia cari itu kemudian dikirim ke pabrik daur ulang. Ia mengatakan bahwaa di dekat tempat tingganya ada banyak barang-barang daur ulang, seperti kardus, botol, dan kaleng.

“Jadi, saya memunggut dan menjualnya untuk menutup biaya makanan kucing,” kata Abu Zarin.

Setidaknya, Zarin bisa memastikan kucing-kucingnya mendapatkan makanan tiga kali sehari. Dia menambahkan, dia merasa simpatik ketika tidak ada yang peduli dengan kucing jalanan.

“Saya seorang pecinta kucing. Jika kucing mati, aku akan menangis,” ujarnya.

“Saya tidak suka ketika hewan dianiaya, diserang atau ditendang. Saya tidak suka orang-orang yang perutnya melakukan hal seperti itu pada hewan. Jangan memperlakukan hewan apa pun, bahkan anjing. Jika Anda tidak menyukainya, Anda tidak harus kehilangan hewan itu, tetapi Anda tidak harus melakukan apa pun untuk itu,” katanya dengan nada sedih.