Seruni.id – Orangtua seringkali merasa khawatir saat anak mulai memasuki usia sekolah. Hal yang sering ditemui biasanya anak cenderung merasa takut mencoba hal baru, sulit bersosialisasi dengan teman baru, hingga kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai orang tua, pastinya kita tidak ingin anak-anak kita menjadi anak pemalu. Anak yang pemalu biasanya akan mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dan atau bergaul. Ketika dihadapkan dengan lingkungan sosial lebih suka menyendiri. Hal ini tentunya akan menghambat tumbuh kembang dan kecerdasannya.
Sifat pemalu timbul bisa karena keturunan dari orang tuanya faktor fisik karena tubuh tidak sempurna, atau kondisi sosial ekonomi. Masalah anak tersebut juga bisa dikarenakan kebiasaan pola asuh dari orangtua atau pengasuh anak bahkan kakek nenek di rumah.
Untuk itu diperlukan aspek pendukung agar anak mampu mengembangkan kemampuan sensorik, motorik dan sosialnya sejak kecil. Adapun langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Ajak Anak Berkomunikasi
Ciptakan suasana kekeluargaan dalam rumah. Buat hubungan antara orangtua dan anak menjadi hubungan yang terbuka dan memiliki komunikasi yang baik.
Sedikitnya luangkan waktu 2 kali dalam sehari untuk berbicara dengan anak. Biarkan anak bercerita dan berkeluh kesah kepada orangtuanya sendiri. Hal tersebut dapat membantu anak untuk berani berkomunikasi. Anak jadi berani untuk bertanya, berpendapat, ataupun sekedar cerita.
Dan sebagai orangtua, dengan menjadi tempat cerita anak, dapat juga mengawasi pergaulannya. Anak juga bisa lebih terbuka dengan orangtua, bukan dengan oranglain yang bisa jadi memberikan efek buruk bagi pribadi anak.
2. Ajak Anak untuk Terlibat dalam Berbagai Kegiatan Bersama
Dengan mengajak anak mengikuti kegiatan bersama dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh acara perlombaan, arisan keluarga, kegiatan kemasyarakatan, silaturahmi ke rumah tetangga, dan lain sebagainya.
3. Berikan Pujian kepada Anak
Jangan pelit untuk memuji anak. Berikan pujian kepada anak jika anak melakukan perbuatan yang positif kepada orang lain, ketika anak ikut membantu pekerjaan rumah kita, dan atau jika anak berprestasi. Hal ini menunjukkan sikap menghargai anda terhadap keberaniannya dan akan membangun kepercayaan dirinya lebih besar lagi. Anak pun bisa mencontoh sikap kita yang positif itu.
4. Jangan Mengkritik yang Kesannya Memvonis
Sangat tidak dianjurkan kita sebagai orangtua mengkritik anak yang berkesan memvonis atau mengklaim buruk kepada anak. Apalagi jika hal tersebut dilakukan dihadapan orang lain.
Karena perbuatan tersebut dapat membuat anak jadi takut untuk mengutarakan keinginannya. Hendaknya orang tua ketika mengkritik anak harus dengan memberikan penjelasan yang baik dan benar. Kritik atau tegur anak saat tidak ada orang lain di sekitarnya.
5. Beri Contoh kepada Anak Pikiran dan Perilaku Baik
Seperti yang telah kita pahami, biasanya anak lebih suka mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Ajarkan cara berteman yang baik.
Saat kita bertemu dengan orang lain, kita menyapa dengan ramah. Anak akan melihat dan selanjutnya akan mencontoh bagaima kita sebagai orangtuanya bergaull dengan orang lain.
Agar anak bisa belajar bergaul, kita bisa melatih dengan memberinya pengetahuan dan pengalaman saat berhadapan dengan orang lain. Bersama anak, kita bisa berpura-pura menjalani peran sebagai berikut:
- Tamu-tamuan: Anda berperan sebagai tamu yang akan bertandang ke rumah anak. “Tok-tok, permisi. Boleh masukkah saya?”
- Penjual & Pembeli: Berpura-pura melakukan transaksi jual beli. Anak menjadi penjual, Anda pembeli. Lakukan dialog tentang barang yang ditawarkan.
- Bertelepon: Dengan telepon mainan, Anda pura-pura menelepon anak. Lakukan percakapan seru tentang rencana bertandang ke rumahnya dan bersama-sama berkunjung ke rumah teman.
6. Ajari Anak Etika Bergaul
Agar anak pandai bergaul, tentunya kita juga harus membekali mereka dengan etika bergaul. Dengan etika bergaul yang baik dan benar, anak tidak akan canggung untuk bergaul dengan sesorang yang lebih tua, sebaya, ataupun dengan yang lebih lebih muda.
7. Jangan Terlalu Protektif kepada Anak
Biarkan hal-hal yang menjadi tugas anak dilakukan sendiri oleh anak. Seperti membiarkan anak bertanya kepada orang lain bila ada yang ingin dikethuinya untuk keperluannya, biarkan anak membayar jajanannya sendiri, atau biarkan anak menelepon temannya. Karena hal itu bisa bisa membantu anak dapat berinteraksi dengan orang lain.
Dengan cara-cara di atas diharapkan anak kita tidak akan tumbuh sebagai anak pemalu, namun menjadi anak yang pintar dalam bersosialisasi.
Semoga bermanfaat ya.
Arumadewi
Dari berbagai sumber