Seruni.id – Akhlak mulia Rasulullah terhadap istrinya menjadi hal yang didambakan setiap wanita dan patut dijadikan suri taudalan bagi para suami. Ini semata-mata bukan hanya untuk membahagiakan pasangan saja, tapi juga membuat rumah tangga menjadi langgeng hingga ke jannah-Nya kelak.
Berbicara tentang akhlak, hal ini sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadis, bahwa laki-laki yang paling baik adalah mereka yang berakhlak baik dan memperlakukan istri dengan baik.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ … رواه الترمذي وغيره
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban).
Lantas, seperti apakah akhlak mulia Rasulullah terhadap istinya?
1. Berbincang dengan Istrinya
Salah satu akhlak mulia Rasulullah yakni selalu meluangkan waktu untuk sekadar berbincang dengan istrinya. Hal ini harus ditiru oleh setiap pasangan. Sebab, komunikasi yang baik dan lancar, akan mempererat hubungan. Bahkan, termasuk ibadah. Akan tetapi, perbincangan harus berisi hal-hal yang bermanfaat, baik untuk perkara dunia pun akhirat
“Adalah dahulu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam jika berkumpul bersama Aisyah radhiallahu anha di malam hari, maka Rasulullah berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar Radhiallahu anhumma.” (HR. Bukhari)
2. Membantu Pekerjaan Rumah
Membantu pekerjaan rumah bukan berarti drajat suami menjadi rendah, ya. Suami yang baik adalah mereka yang tidak sungkan membantu istri dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Hal ini merupakan salah satu akhlak mulia Rasulullah terhadap istrinya, loh.
“Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anhumma pernah ditanya oleh seorang sahabat, ‘Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah bersama istrinya?’ ‘Dahulu, Nabi biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya’,” (HR. Bukhari).
3. Mencium Istri Sebelum Pergi
Salah satu akhlak mulia Rasulullah terhadap istrinya adalah, beliau tak pernah lupa menciumnya sebelum keluar untuk salat. Hal ini menunjukkan, betapa romantisnya Rasulullah. Dari Aisyah radhiallahu’anhu dia berkata,
“Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk salat, kemudian keluar menunaikan salat tanpa berwudhu dahulu.” (HR. Ahmad)
4. Menyatakan Rasa Cinta kepada Istrinya Secara Verbal
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah berkata, “Aku diberi rezeki berupa rasa cinta kepada istriku.” (HR. Muslim)
Hadis di atas menganjurkan para suami agar tak bosan menyatakan rasa cinta kepada istrinya. Menampakkan dan menyatakan rasa cinta kepada istri adalah di antara cara merekatkan hubungan cinta kasih antar lelaki dan wanita yang diikat dalam pernikahan.
5. Memuji Istri
Betapa senangnya seorang istri ketika mendapatkan pujian dari suaminya. Pujian yang terkesan sepele, memiliki dampak yang besar bagi hubungan pernikahan. Hal ini sebagaimana yang telah Rasulullah contohkan ketika memanggil istrinya dengan panggilan sayang ‘Humaira’, yang artinya wahai pipi yang kemerah-merahan. Dari Aisyah ia berakata,
دَخَلَ الحَبَشَةُ المسْجِدَ يَلْعَبُوْنَ فَقَالَ لِي يَا حُمَيْرَاء أَتُحِبِّيْنَ أَنْ تَنْظُرِي
“Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk beriman, lantas Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memanggilku, ‘Wahai Humaira, apakah engkau ingin melihat mereka?'” (HR. An Nasai)
6. Tidak Melupakan Kebaikan Istri Hanya Karena Masalah Kecil
Lelaki yang paling sedikit mendapatkan kebaikan dari Allah, adalah suami yang melupakan seluruh kebaikan istrinya, atau pura-pura melupakan kebaikan tersebut hanya karena kesalahan kecil. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci sebuah sikap (akhlak) istinya maka ia akan ridho dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain “ (HR. Muslim)
7. Berpenampilan Prima di Hadapan Istri
Menjaga penampilan memang perlu, bukan hanya membuat diri merasa nyaman, tapi menjadi salah satu cara untuk membahagiakan istri. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, di mana beliau selalu menjaga penampilan di depan istri dan keluarga, yakni dengan bersiwak. Berikut yang disampaikan oleh Aisyah,
“أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ بَدَأَ بِالسِّوَاكِ”
“Nabi shallalalahu’alaihi wa sallam jika masuk ke rumahnya, hal yang pertama kali beliau lakukan adalah bersiwak.” (HR. Muslim)
8. Membela Istri dan Berhusnudzon kepadanya
Sebagai manusia, hendaknya kita selalu berprasangka baik terhadap orang lain. Begitupun seorang suami, yang harus berhusnudzon kepada istrinya. Ini merupakan salah satu akhlak mulia Rasulullah terhadap istrinya. Bahkan, Rasulullah juga melarang seorang suami untuk mencari-cari kesalahan istrinya. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya” (HR. Muslim)
9. Tidak Bosan dalam Menasihati Istrinya
Terjadi konflik dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Namun, jangan sampai konflik tersebut memudarkan rasa cinta dan kasih sayang antara keduanya, apalagi sampai menghancurkan keharmonisan pernikahan.
Agar dijauhkan dari hal tersebut, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya agar tidak bosan menasihati istri dan keluarganya ketika mereka melakukan kesalahan. Tentunya harus dilakukan dengan cara yang lembut.
“أَلاَ وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا”
“Ingatlah, hendaknya kalian berwasiat yang baik kepada para istri.” (HR. Tirmidzi)
10. Tidak Memukul atau Menjelek-jelekan Istri
Lelaki sejati tidak akan memukul istrinya semarah apa pun ia kepada pasangannya. Namun, jika seorang istri membangkang kepada suami, maka diperbolehkan memukul dengan pukulan yang tidak menyebabkan cedera dan tidak pula mengenai wajah. Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa beliau bersabda,
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ضَرَبَ خَادِماً لَهُ قَطُّ وَلاَ امْرَأَةً لَهُ قَطُّ وَلاَ ضَرَبَ بِيَدِهِ شَيْئاً قَطُّ إِلاَّ أَنْ يُجَاهِدَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
“Aku tidaklah pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allah”. (HR. Ahmad)
Baca Juga: 10 Keutamaan Menjadi Istri yang Sabar
Itulah 10 akhlak mulia Rasulullah sebagai suami yang patut dijadikan contoh.