Seruni.id – Semua orangtua pernah mendapatkan anaknya sakit selesma alias batuk pilek. Mayoritas berakhir dalam waktu tidak lama, sekitar semingguan. Tapi sebagian lainnya bertahan hingga berminggu-minggu, bahkan melampaui 1 bulan. Orangtua yang awalnya paham bahwa selesma dibiarkan saja dan akan sembuh dengan sendirinya, tidak perlu minum obat apapun, toh infeksi virus yang ringan, menjadi khawatir. Apalagi kata orang, batuk yang dibiarkan lama bisa jadi “paru-paru basah”, pneumonia, dan lain-lain.
Mulailah mereka membawa anaknya ke dokter. Sebagian khawatir akan kemungkinan TB, sehingga dilakukan foto ronsen. Sebagian lagi curiga alergi atau asma, maka diberikanlah obat-obatan asma dan alergi. Masih tak kunjung sembuh juga. TB bukan, alergi bukan, asma juga tidak. Lalu apa? Infeksi virus ping-pong ternyata. Ya, awalnya si anak sakit, lalu bapak-ibunya tertular, lalu di sekolah teman-temannya juga sakit. Lengkap sudah.
“Ibu mau anaknya sembuh? Gampang Bu. Ibu taruh anaknya di suatu tempat yang tidak ada orang lain yang sakit batuk-pilek juga. Satu minggu aja. Nanti juga insya Allah sembuh sendiri.” Kata dokter sambil tersenyum.
Ujung-ujungnya orangtua bertanya, “Lalu sabar menunggu anak sembuh sendiri. Toh ini infeksi virus ringan yang hilang seiring waktu. Tapi ya harus sabar. Karena banyak orang di sekelilingnya yang sakit serupa dan bolak-balik menularkan.”
Baca juga: Manfaat Bawang Putih Sebagai Pengobatan Kanker
Anak juga seringkali mengalami demam saat selesma. Suhunya bisa mencapai 40 derajat Celcius. Ia rewel. Sudah diberi obat penurun panas, hanya turun sedikit jadi 38,5. Itupun kalau mau diminum obatnya. Banyak yang langsung muntah saat ia dipaksa orangtuanya minum parasetamol. Makin stres si ayah-ibu. Semalaman tidak tidur. Maunya digendong saja. Ditaruh sebentar di kasur, langsung nangis lagi. Hidungnya mampet. Batuknya grok-grok.
“Jadi saya harus kasih obat apa?” tanya orangtua lagi.
“Anaknya nyaman dan anteng kalau digendong kan?” tanya dokter.
“Iya….”
“Ya itu obatnya: gendong!”
Ya, semalaman menggendong anak tentunya melelahkan. Harus masuk kerja pula pagi-pagi. Nikmatilah! Tidak akan lama masa-masa ini Anda alami. Anda akan segera merindukannya kelak ketika si anak telah beranjak remaja. Nikmatilah Moms!
sumber : Dokter Apin