Seruni.id – Andika Kangen Band mengungkapkan rasa murkanya setelah mengetahui anak bungsunya yang bernama Mahesa Mawla Bumi Chandika, menjadi korban intimidasi dari orangtua murid di sekolahnya.
Terlebih, pasca menjadi korban intimidasi, anak yang kerap disapa Bumi itu menjadi trauma. Sang anak terus menangis ketakutan hingga dikabarkan jatuh sakit.
Tak tinggal diam melihat anaknya menderita, Andika Kangen Band pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Berikut Seruni telah merangkumnya:
1. Kronologi Anak Andika Jadi Korban Kekerasan Verbal
Melalui akun Instagramnya, Andika melupakan kekesalahannya saat mengetahui sang anak mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari salah satu orangtua murid di sekolahnya. Apalagi, saat mengetahui hal tersebut, Andika sedang bekerja di luar kota.
Andika tak terima putranya dimarahi menggunakan kata-kata yang tidak pantas. Terlebih, yang memarahi adalah orangtua temannya di sekolah. Kebetulan peristiwa itu terjadi ketika sedang ada acara di sekolah, di mana orangtua dipersilakan untuk hadir.
Namun, tiba-tiba saja ada seorang wali murid, yang tak lain adalah orangtua dari teman anaknya memanggil dan langsung memaki Bumi dengan kata-kata yang tidak pantas. Rupanya hal tersebut terjadi hanya perkara mainan.
“Anak saya yang didampingi oleh mbaknya, tiba-tiba dipanggil keluar kelas lalu dibentak dan dimaki-maki hingga mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya didengar oleh anak-anak. Alassan orangtua tersebut mengintimidasi anak saya hanya karena sebuah mainan,” tulis Andika.
2. Sang Anak Trauma Hingga Jatuh Sakit
Orangtua mana yang tidak terpukul saat mengetahui anaknya menjadi korban intimidasi, terlebih hal ini dilakukan oleh orangtua siswa. Sejak kejadian tersebut, Bumi yang masih berusia tujuh tahun itu, terus menangis hingga jatuh sakit.
“Anak saya sekarang penuh dengan rasa ketakutan. Bagaimana kalau ini terjadi pada anak lain dan seluruh anak-anak bangsa di Indonesia?” ungkap Andika.
Andika sangat menyayangkan sikap wali murid tersebut. Menurutnya, wali murid harus bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan guru-guru di sekolah terkait permasalahan anak mereka.
3. Melaporkan Kejadian ini ke Polisi
Geram karena kejadian tersebut, Andika Kangen Band pun memutuskan untuk mengambil langkah hukum demi mendapatkan keadilan. Sampai saat ini, kasus kekerasan verbal pada anak Andika masih dalam proses penyidikan pihak kepolisian.
“Meski hati saya teriris dan sempat marah namun saya sadar sebagai warga negara yang baik. Saya mempercayai bahwa institusi penegak hukum atau Kepolisian adalah tempat terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Anak saya sakit dan saya minta keadilan untuk anak saya,” ungkapnya.
4. Menantang Pelaku untuk Bertanding Tinju
Beredar sebuah video yang memperlihatkan Andika merasa tidak terima usai mengetahui putranya menjadi korban initmidasi orangtua murid. Bahkan, ia pun sempat melihat rekaman CCTV saat peristiwa itu terjadi.
“Saya enggaj pernah marah sama sekali, tapi kalau tentang anak (beda lagi). Saya lihat di CCTV dia (anak saya) nangis pas ditunjuk-tunjuk. Mau ditempeleng atau apa pun itu kan tetap saja nggak pantes kata-kata itu keluar,” kata Andika dengan perasaan geram.
Demi membela putra bungsunya, Andika pun rela jika harus bertanding di ring tinju.
“Kan ada tinju di ring, yaudah tinju aja kita bapaknya sama bapaknya. Nggak ada urusan title saya (sebagai artis). Saya juga nggak pernah bawa tite. Saya jadi artis juga pas ketemu orang masih nunduk. Nggak pernah saya busung dada sama orang,” ujarnya.
Dampak Intimidasi Terhadap Anak
Perlu kita ketahui, bahwa tindakan intimidasi dapat berdampak negatif terhadap anak, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Adapun dampak-dampak tersebut antara lain:
- Cedera fisik, seperti memar, luka, atau bahkan patah tulang.
- Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
- Gangguan belajar, seperti penurunan motivasi, prestasi, atau bahkan putus sekolah.
- Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri dari teman atau keluarga, atau bahkan menjadi agresif.
Cara Mencegah Intimidasi Terhadap Anak
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah intimidasi terhadap anak, antara lain:
- Ajari anak tentang pentingnya menghormati diri sendiri dan orang lain.
- Ajari anak untuk berani mengatakan tidak jika merasa tidak nyaman atau terancam.
- Beri anak dukungan dan pengasuhan yang positif.
- Bicaralah dengan anak tentang intimidasi dan bagaimana menghadapinya.
- Berikan contoh perilaku yang positif.
- Jika kamu melihat anak mengalami intimidasi, segera bantu mereka. Kamu dapat berbicara dengan anak, orang tua anak, guru, atau pihak sekolah. Selain itu, kamu juga dapat menghubungi layanan bantuan krisis untuk mendapatkan dukungan.
Tips Membantu Anak yang Mengalami Intimidasi
- Dengarkan anak dengan penuh perhatian.
- Beri tahu anak bahwa mereka tidak sendirian.
- Bantu anak untuk mengembangkan keterampilan mengatasi masalah.
- Dukung anak untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah, Guru Harus Paham