Seruni.id – Asam sulfat dan asam folat sedang ramai diperbincangkan di media sosial, usai salah satu Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka, menyebut asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Tentu saja hal ini keliru, karena asam sulfat merupakan zat yang sangat berbahaya berbeda dengan asam folat, yang memang bermanfaat untuk kesehatan ibu dan janin. Meski asam sulfat dan asam folat memiliki nama yang mirip, tetapi kedua zat tersebut memiliki sifat, fungsi, dan kegunaan yang berbeda. Lalu, apa sih perbedaannya? Yuk simak berikut ini:
Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat
Asam Sulfat
Asam sulfat atau zat yang memiliki rumus H2SO4 ini merupakan senyawa kimia yang terdiri dari hidrogen, sulfur, dan oksigen. Asam sulfat termasuk golongan asam kuat yang kerap digunakan dalam industri kimia. Seperti digunakan dalam pembuatan aki, baterai, pupuk, tinta, dan kertas.
Asam sulfat memiliki bentuk cair yang bersifat korosif, tidak berwarna, tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam. Jadi, perlu diketahui, bahwa asam sulfat bukanlah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manuia dan tidak terkait dengan vitamin atau zat gizi.
Penggunaan asam sulfat pun perlu pengawasan yang ketat. Karena zat tersebut dapat menyebabkan luka bakar yang parah pada kulit, mata, dan paru-paru, dan juga bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan tubuh.
Asam Folat
Sementara itu, asam folat adalah vitamin B kompleks yang larut dalam air. Asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, DNA, dan RNA. Bagi ibu hamil, asam folat sangat penting demi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari sejak sebelum hasil hingga trimester pertama kehamilan. Asam folat dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida dan anensefali.
Asam folat dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Selain itu, asam folat juga bisa ditemukan dalam suplemen makanan.
Jika dalam masa kehamilan seseorang kekurangan asam folat maka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Seperti anemia, kerusakan saraf, depresi, penyakit jantung, hingga stroke.
Namun, asam folat juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Karena hal tersebut akan menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, hingga ruam kulit.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Merek Susu untuk Ibu Hamil yang Rendah Gula
Jadi, dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asam folat adalah vitamin B kompleks yang diperlukan unutk fungsi tubuh yang sehat. Sedangkan asam sulfat merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam industri dan bukan bagian dari nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jangan sampai keliru, ya.