Bahaya Berkendara dengan Anak di Jok Depan Mobil

otomotif.kompas.com

Seruni.id – Saat berkendara dengan anak kecil biasanya kita selalu prioritaskan untuk mendapatkan kenyamanan saat berada di dalam mobil, namun ada hal-hal yang justru menurut kita bisa membuatnya nyaman tapi ternyata dari sisi keselamatan malah membahayakan. Hal-hal yang sepertinya sepele malah kadang-kadang sering kita acuhkan, namun hal yang tidak kita inginkan bisa saja terjadi secara tidak terduga. Oleh karena itu sebaiknya kita menjaga dan mencegahnya dari awal.

Berkendara dengan anak membutuhkan kewaspadaan tinggi. Salah satu hal yang mesti diperhatikan adalah posisi duduk anak. Salah satu fitur mobil yang wajib diwaspadai saat berkendara dengan anak adalah kantong udara. Kantong udara atau airbag mengembang dengan kekuatan yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.

Tak sedikit dari orang tua yang tak mengetahui hal ini, diantara mereka bahkan secara sengaja menempatkan anaknya di depan dengan alasan agar lebih nyaman karena di belakang si anak sering mengalami gejala pusing ataupun mabuk perjalanan.
Bagi Anda yang sering berkendara dengan anak, perlu diketahui bahwa di kursi pertama kabin, posisi kantong udara berada lebih dekat ke penumpang. Oleh karena itu ada baiknya Anda tidak mendudukkan anak di sana. Jangan pula memangku anak Anda saat duduk di depan.

Ini karena anak–anak memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan sabuk pengaman tidak didesain khusus untuk postur tubuh anak. Ini menyebabkan posisi sabuk yang melintang bisa tidak pas berada di bagian bahu atau pinggul. Ini dapat menyebabkan fungsi yang seharusnya melindungi itu malah bisa mencederai.

Image result for memangku anak di kursi depan mobil
parenting.dream.co.id

Menurut Carole Guzzetta, spesialis keselamatan berkendara dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), semua anak di bawah usia 13 tahun harus duduk di kursi paling belakang dan menggunakan sabuk pengaman yang sesuai.

“Untuk anak berusia antara 10 dan 12 tetap harus di kursi belakang, tetapi mereka membutuhkan booster seat,” tambah Guzzetta sebagaimana dikutip dari Yahoo Autos.
Tubuh akan terlempar ke depan dengan daya dorong tabrakan depan, kantong udara yang mengembang akan membuat anak–anak tidak terlindungi dengan sempurna oleh sabuk pengaman dan memiliki risiko cidera parah.

Bagi Anda yang sering memangku anak–anak di depan, perlu diketahui sabuk pengaman hanya dirancang untuk melindungi satu orang. Jadi saat anak Anda dipangku, risiko cidera akan semakin besar .

Selain bisa terluka karena sabuk pengaman, ternyata airbag (kantung udara) yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan dengan benda keras di depan penumpangnya, malah bisa menyebabkan kematian atau cedera serius karena memiliki tekanan untuk mengembung yang sangat kuat, apabila terkena pada anak kecil.

Baca Juga: Tips Menghindari Lelah Saat Berkendara Jarak Jauh

Di usia kurang dari 13 tahun, anak-anak umumnya memiliki kebiasaan yang sangat aktif dan terkadang sulit untuk dilarang. Mereka terkadang sangat menyukai berdiri ketika kendaraan sedang berjalan, dengan berpijak di lantai kendaraan maupun di atas jok.
Jika pengemudi melakukan pengereman mendadak, sang anak akan terlempar ke depan menghajar dasbor atau kaca depan dan dapat menimbulkan cedera yang sangat serius bahkan mematikan. Hal ini tentu saja tidak kita harapkan.