Cara Menjelaskan Perceraian pada Anak Tanpa Menjelekkan Satu Sama Lain

Cara Menjelaskan Perceraian pada Anak Tanpa Menjelakkan Satu Sama Lain
parentalk.com

Seruni.id – Menjelaskan perceraian pada anak tentu bukan hal yang mudah, apalagi jika mereka masih sangat dini untuk mengetahui hal tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka pasti akan bertanya. Salah satunya tentang kedua orangtuanya yang tak lagi hidup satu rumah. Bagi kalian yang mengalami hal tersebut, sebaiknya mulailah untuk memikirkan cara menjelaskan perceraian pada anak. Sampaikanlah dengan cara yang tepat dan mudah dimengerti. Lantas, bagaimana caranya?

Cara Menjelaskan Perceraian pada Anak Tanpa Menjelakkan Satu Sama Lain
parapuan.co

 

1. Pilih Waktu yang Tepat

Jika perceraian belum benar-benar terjadi, alias baru rencana saja, sepertinya tidak perlu diberitahu pada anak. Sebab, kabar tersebut hanya akan membuatnya bingung. Namun, ketika kamu dan pasangan sepakat untuk berpisah, maka saat itulah kamu harus menjelaskan alasannya. Pikirkan waktu dan situasi yang tepat. Meski sebenarnya tidak ada waktu yang baik.

Tapi, kamu bisa memilih waktu yang tepat seperti ketika emosi anak tidak dalam keadaan tertekan, entah karena tugas yang padat atau aktivitas yang berat. Karena ada satu bagian otak anak yang akan terus menyimpan kejadian buruk, sehingga ketika kamu menyampaikan kabar buruk di tengah emosinya yang sedang tertekan, luka tersebut mungkin akan terus tersimpan bahkan sulit hilang.

Tak jarang, anak-anak justru menjadi trauma saat mengetahui kenyataan perceraian kedua orangtunya. Memilih waktu dan situasi perlu dilakukan. Siapkan juga suasana hatimu, walaupun masih dalam keadaan tidak baik setelah perpisahan. Pastikan Anda ada di samping anak saat ia merasa sedih dan sendirian.

 

2. Stabilkan Emosi

Untuk menjelaskan perceraian pada anak, dibutuhkan emosi yang stabil. Entah dari anak maupun orangtua. Sebab, menyampaikan kabar tersebut adalah tugas yang cukup besar. Sehingga dibutuhkan ketenangan agar anak dapat memahami kondisi tersebut.

 

3. Menjelaskan Bersama-sama dengan Pasangan

Perceraian tidak membuat peranmu dan pasangan berubah. Kalian tetap menjadi orangtua yang dapat bekerja sama dengan baik dalam mengurus anak. Maka dari itu, saat menjelaskan perceraian pada anak, ada baiknya dilakukan dengan bersama agar anak tidak kebingungan. Karena anak dapat mendengarkan penjelasan dari dua versi.

Menurut Paul Coleman, psikolog dan penilis How to Say It to Your Kids, yang dikutip dari Baby Center, hal ini juga dapat menjaga kepercayaan anak pada kalian berdua. Begitupun ketika kamu memiliki lebih dari satu anak, jangan hanya menjelaskan pada anak pertama saja, lalu membebankan tugas padanya untuk menceritakan pada sang adik.

Bagaimana sebaiknya? Cobalah kumpulkan seisi keluarga bersama-sama agar tidak ada yang dirahasiakan. Jangan berasumsi mereka akan bereaksi seperti apa, biarkan mereka menunjukkan perasaannya. Namun, kamu boleh memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh mereka, sehingga Anda memiliki jawaban-jawaban yang terdengar ‘netral’ untuk diucapkan.

 

4. Ungkapkan Kata-kata Sayang

Menjelaskan perceraian pada anak bukan hal yang mudah, terlebih ketika mendapati respons dari mereka. Namun, meski kedua orangtuanya telah berpisah, tapi rasa sayang untuknya tidak akan berubah. Beritahu padanya, bahwa kamu dan mantan pasangan akan selalu menyayanginya, apapun yang terjadi. Ungkapan tersebut akan menjadi pesan bahwa yang terpenting adalah rasa sayang orangtuanya yang tak berubah. Katakan juga, bahwa ini bukan salah anak, tidak ada hubungan dengannya. Sebab, tak sedikit anak yang menarik kesimpulan, bahwa perpisahan kedua orangtuanya disebabkan oleh mereka.

 

5. Buat Penjelasan yang Mudah Dipahami oleh Anak

Lalu, bagaimana jadinya ketika menjelaskan perceraian pada anak yang masih kecil? Kamu bisa menjelaskannya dengan kata-kata sederhana yang mudah dipahami oleh anak. Misalnya, “Ibu dan ayah telah membuat kesepakatan.” Kemudian, kamu bisa mengungkapkan bahwa salah satu dari kalian akan pindah ke rumah baru. Misalnya, “Ayah memutuskan untuk pindah ke rumah paman, karena perlu waktu untuk memikirkan sesuatu. Namun, kamu tetap bisa menemui ayah ketika libur. Tapi, untuk sementara waktu, ayah harus tinggal bersama paman.” Pastikan kamu juga memiliki jawaban atas pertanyaan anak setelah penjelasan tersebut, ya.

 

6. Jangan Menjelekkan Pasangan di Depan Anak

Saat menjelaskan perceraian pada anak, hindarilah untuk menjelekkan pasangan di depannya. Jangan biarkan emosi menguasai dirimu, hingga kamu menceritakan pada anak tentang kesalahan mantan pasangan, permasalahan keuangan, atau hal-hal yang menyudutkan mantan pasanganmu. Hindari pula adu argumen di depan anak. Menurut Rachel Sarah, seorang ibu dan penulis buku Single Mom Seeking: Playdates, Blind Dates, and other Dispatches of the Dating World, yang dikutip situs Baby Center, selalu ingat bahwa anak adalah tetap bagian dari ayahnya, apa pun yang terjadi itu tidak akan berubah.

Baca Juga: 7 Cara untuk Bangkit Pasca Perceraian

Semoga dengan tips ini, kamu dan pasangan dapat lebih bijak menjelaskan perceraian pada anak.