Seruni.id – Katanya kita adalah orang yang paling mengenali diri kita sendiri. Namun nyatanya tidak semua orang bisa melakukannya. Bahkan, sebagian dari mereka kerap mengalami kesulitan untuk mencaritahu apa sebenarnya tujuan hidupnya. Mereka yang belum paham betul akan dirinya disebut dengan krisis identitas.
Terlebih lagi, jika kamu termasuk orang yang hanya ikut-ikutan tanpa tahu apa tujuannya. Mereka yang sedang mengalami krisis identitas pun cenderung memiliki karakter yang kurang kuat. Sebab, mereka belum benar-benar menemukan warna mereka. Nah, untuk mengetahui apakah kamu sedang berada di fase krisis identitas atau tidak, kamu bisa mencaritahu melalui ulasan berikut ini:
Ciri-ciri Krisis Identitas
1. Tidak Menjadikan Pengalaman Sebagai “Guru”
Biasanya orang akan belajar dari pengalamannya, karena pengalaman adalah guru terbaik. Mereka yang belajar dari pengalaman tentu tidak melakukan kesalahan kembali di kemudian hari. Namun sayangnya, bagi mereka yang mengalami krisis identitas, justru malah terjebak dalam kesalahan yang sama. Bukan berpikir dengan logikanya, dia malah akan mendengarkan sisi emosinya dalam memutuskan sesuatu.
2. Ketika Bersama Orang Lain Kamu Menjadi Individu yang Berbeda
Ciri krisis identitas ini paling umum terjadi. Karena mereka belum menemukan karakter atau jati diri yang sesungguhnya. Maka di dalam lingkungan yang berbeda ia juga akan menjadi individu yang berbeda pula. Hal ini menjadikan dirinya sulit menentukan karakter mereka yang sering berganti. Meskipun menyenangkan menjadi orang yang berbeda-beda, tergantung siapa yang kita ajak berbicara. Akan tetapi, hal ini justru membuat mereka menjadi orang yang plin-plan.
3. Sulit Menjadi Pendengar yang Baik
Krisis identitas membuat kebingungan atas emosi yang dirasakan oleh mereka yang mengalaminya. Bingung atas emosi tersebut menyebabkan seseorang dengan krisis identitas akan sulit mendengarkan dan memahami orang lain. Terjebak di kepala sendiri dalam memecahkan teka-teki emosi membuatnya bingung untuk menerima informasi dari luar.
4. Tidak Pernah Mendengarkan Kata Hati
Terkadang kita memang perlu mendengarkan kata hati, apalagi ketika kita berada di tengah situasi yang mengharuskan kita untuk memilih. Mendengarkan kata hati sangat penting sekali, karena banyak orang-orang yang justru menyepelekannya. Alasannya sih karena tidak ingin terbawa emosi terlalu dalam. Padahal, kata hari dapat menuntunmu untuk menemukan apa identitasmu yang sebenarnya. Sesekali kamu perlu melakukan deep talk dengan dirimu sendiri sehingga nanti kamu akan mengerti apa yang harus dilakukan setelahnya. Hati kecil tidak pernah salah, jadi cobalah untuk mendengarkannya.
5. Lebih Mengutamakan Keinginan Daripada Kewajiban
Keinginan manusia seolah tak berujung, selalu ada hal baru yang diutamakan di balik kewajiban yang harusnya bisa terpenuhi. Jika kmau sudah bisa melawan nafsumu sendiri untuk menyingkirkan keinginan dan mendahulukan kewajiban, kamu sudah memiliki karakter yang kuat. Hal ini tentu sangat membantu kamu untuk menemukan identitas dirimu.
6. Rasa Cemas Tanpa Alasan
Kita tentu pernah merasakan cemas. Namun, bagi mereka yang mengalami krisis identitas, rasa cemas yang dirasakan begitu sulit dijelaskan, tetapi selalu membuat dada terasa sesak. Rasa cemas dan gelisah tersebut hadir karena adanya pertempuran pribadi di dalam diri sendiri.
Cara Mengatasi Krisis Identitas
Tanyakan pada Diri Sendiri
Ketika kamu mengalami krisis identitas, tentunya banyak pertanyaan yang mengisi ruang-ruang di kepala. Untuk mengatasinya, cobalah jawab pertanyaan tersebut satu per satu dengan tenang. Dalam menjawabnya, kamu harus memiliki kepercayaan diri yang cukup. Sebab, jika kamu saja tidak percaya akan diri sendiri, bagaimana bisa orang lain akan percaya pada dirimu?
Lakukan Hal yang Menyenangkan
Selain itu, lakukanlah hal-hal yang membuatmu merasa bahagia. Mungkin karena terhalang pekerjaan atau hal lainnya, banyak yang harus kamu tinggalkan, termasuk hobi dan teman-teman, sehingga membuat kamu menjadi ‘bukan diri yang sebenarnya’.
Kembali melakukan hal yang menyenangkan, misalnya travelling atau mengoleksi sesuatu, yang terpenting jangan sampai kamu mengabaikan keluarga. Atau bisa juga dengan menjadi relawan. Sebab biasanya, orang akan menemukan jati dirinya dan lebih beryukur saat ia melihat dan merasakan sendiri berada di lingkungan yang sulit.
Jangan Hidup di Atas Komentar orang Lain
Dan yang terakhir, jangan pernah memusingkan penilaian orang lain. Dengan artian, janganlah hidup atas komentar orang lain. Karena yang paling mengenali dirimu adalah kamu sendiri, bukan orang lain. Kamu punya hak untuk tidak menelan mentah-mentah apa yang dikatakan orang lain.
Baca Juga: Stop Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Jika kamu masih tetap merasakan bingung dan cemas, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada dokter atau psikolog. Hal ini dilakukan agar krisis identias yang melanda dirimu bisa terselesaikan dengan cara yang tepat.