Seruni.id – Kamis 24 Januari lalu, Virgoun dan istrinya, Inara, dikaruniai anak laki-laki yang mereka beri nama Faithlee As-sya’ir Virgoun. Sebelumnya, Virgoun sudah dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Starla Rhea Idola Virgoun. Meski mengaku bersyukur seperti orangtua pada umumnya, tapi Virgoun mengaku ada rasa takut yang membuatnya terus bertanya-tanya.
View this post on Instagram
“Gue masih bingung mau senang apa enggak. Tiba-tiba, ada sosok laki-laki lain di rumah,” ucapnya pada Kumparan.
Virgoun mengungkapkan jika selama ini, ia memang tidak pernah berhadapan dengan sosok laki-laki dalam keluarga intinya.
“Gue umur 11 bulan, bokap dan nyokap gue sudah divorce (cerai), enggak tahu masalahnya apa waktu itu. Dan gue tumbuh besar di antara dua perempuan, kakak gue dan nyokap gue. Gue dibesarin sama mereka,” ujarnya.
“Kalau dibilang bikin lagu bagus, ya mungkin itu pengaruh kali ya, gue dibesarin dua orang perempuan, jadi rasa gue beda, gue lebih perasa,” lanjut Virgoun.
Maka itu, ia mengaku ada rasa khawatir yang menyelinap, setelah memiliki anak laki-laki. Alasannya tak lain karena selama ia tumbuh remaja, tidak ada sosok ayah yang bisa Virgoun segani.
Baca Juga: Kiat Mendidik Anak Agar Menjadi Hafidz Alquran
“Makanya tato gue segini banyak. Kalau dulu zaman teenage (ada sosok ayah), gue ‘digesperin’ kali,” katanya sembari tertawa.
Tidak adanya sosok ayah dalam tumbuh kembangnya juga membuat Virgoun merasa bingung, bagaimana dia harus menghadapi putranya.
“Gue bingung, gue harus jadi manusia seperti apa. Gue punya anak perempuan, gue tahu gimana (menghadapainya). (Kayak) gue ngebales mesranya nyokap gue ke gue dulu, baby talk dan language-nya, cara gue bercandain dia, gue tahu. (Tapi) begitu anak laki, gue kayak ngeraba. Beda banget. Cengengnya juga beda. Apa semua anak laki begitu? Kata nyokap gitu, kalau nangis lebih cengeng dari perempuan. Rusuh,” tandas Virgoun.
Hal itulah yang membuat Virgoun merasa bersyukur sekaligus takut dalam satu waktu. Namun, dia tetap akan memberikan contoh terbaik yang ia bisa, untuk putranya. Terutama nanti, saat anak lelakinya itu beranjak remaja.
“Namanya anak remaja, suatu hari tumbuh. Gue sudah mikir ke sana. Apalagi jenis kebandelannya saat dia dewasa, teenage, beda sama gue pasti. Lingkungannya sudah beda. Perasaan gue campur aduk, tapi ya sudah. Kalau diomongin kayaknya enggak akan kena. Jadi, kalau urusan bahasa, ke ibunya,” jelas Virgoun.
Menutup perbincangan, Virgoun mengingatkan bahwa sifat dan perilaku anak-anak adalah cerminan dari orangtuanya. Maka, ia ingin memberikan yang terbaik untuk kedua buah hatinya.
View this post on Instagram
“Ada beberapa hal yang gue temuin di anak perempuan gue. Namanya juga DNA kita. Tinggal dari masa 1 sampai 7 tahun, kita mau ngasih apa ke mereka. Mau nulis apa di kertas putihnya dia. Sisanya, lingkungan yang (akan) ngebentuk,” tutup Virgoun.