Dimanakah Letak Kemuliaan Seorang Wanita?

Kemuliaan Seorang Wanita

Seruni.id – Tahukah Momies, di mana letak kemuliaan seorang wanita ?

  1. Jika kemuliaan seorang wanita dilihat dari harta, maka bagaimana dengan Fathimah Az Zahra yang hidupnya jauh dari gelimang harta?
  2. Jika kemuliaan wanita dilihat dari sosok suaminya, bagaimana dengan kisah Maryam yang tak bersuami atau Asiyah yang bersuamikan Fir’aun? Bagaimana juga dengan kisah istri Nabi Nuh dan Nabi Luth yang berkhianat kepada suami mereka

 

Jadi, dimanakah letak kemuliaan seorang wanita?

  1. Kemuliaan seorang wanita dilihat dari Iffah dan Izzahnya.

Izzah adalah kehormatan perempuan sebagai seorang muslimah. Sedangkan Iffah adalah bagaimana seorang muslimah dapat menjaga kesucian dirinya dengan menjadikan malu sebagai pakaian mereka. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Al-Qur’an surat An-Nur yang berbunyi,

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

2. Kemuliaan seorang wanita terletak pada akhlaknya

Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah meletakkan surga di bawah telapak kaki seorang ibu. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Allah menyematkan wanita sholehah sebagai perhiasan dunia yang terindah. Begitu mulianya seorang wanita, sehingga Rasul mengatakan seorang wanita sholehah lebih baik daripada 1000 lelaki yang sholeh.

Wanita menjadi mulia saat tak silau oleh bujuk rayu dunia, tak luntur oleh terpaan badai ujian, tak goyah oleh kilauan permata, tak runtuh oleh ganasnya gelombang badai kehidupan, dan menjadi sosok yang tegar sekuat batu karang.

Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada orang yang layak untuknya. Karena Ia laksana mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan laksana mawar di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya sesuka hatinya.

Lalu, siapakah contoh wanita mulia itu?

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:”Sebaik-baik wanita penghuni surga itu adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, dan Maryam binti Imran.” (HR. Ahmad 2720, berderajat shahih).

  1. Khadijah dan Fathimah
  • Khadijah, ia perempuan hebat, istri Muhammad saw., seorang sosok lelaki yang juga hebat.
  • Fathimah, ia dahsyat, karena ada Ali bin Abi Thalib ra, seorang pemuda mukmin yang tangguh

2. Maryam binti Imran

  • Wanita yang paling suci sedunia, tidak pernah tersentuh oleh seorang ikhwan pun. Satu-satunya wanita yang melahirkan seorang putra tanpa ayah
  • Terpilih dan terukir namanya dalam salah satu surat di Al Qur’an. Diceritakan kisahnya dalam Qur’an Surat Maryam (19) ayat 16-36
  • Ia seorang lajang yang dipilih Allah untuk menjadi ibunda bagi Nabi Isa. Kepada siapa ia mengadu atas tindasan kaumnya yang menuduh ia sebagai pezina?

3. Asiyah istri Fir’aun

  • Sesungguhnya keutamaan Asiyah dibandingkan sekalian wanita adalah sebagaimana keutamaan bubur roti gandum dibandingkan dengan makanan lainnya.” (Shahih al-Bukhari no. 3411). Sedangkan Asiyah? Saat ia menanggung deraan hidup yang begitu dahsyat, kepada siapa ia menyandarkan tubuhnya, karena justru yang menyiksanya adalah suaminya sendiri.
  • Siksaan yang membuat ia berdoa, dengan gemetar, “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.” Siksaan yang membuat nyawanya terbang, menuju surga.

Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang sabar ter­hadap akhlak yang jelek dari isteri­nya, maka Allah akan memberinya pahala sebagaimana yang diberikan pada Nabi Ayub as. Dan mana-mana isteri yang sabar di atas akhlak suami yang jelek maka akan diberi oleh Allah pahala sebagai­mana pahala Siti Asiah isteri Fir’aun.”

JADI YANG MENGANTARKAN KITA MENJADI WANITA MULIA ADALAH,

  • Akhlak kita sendiri, bukan atas ketergantungan kita kepada orang lain (orang tua, keluarga atau suami)
  • Amalan kita, bukan karena (sekadar) lelaki sholeh atau orang tua sholeh yang menjadi pendamping kita. Suami yang baik, memang akan menuntun kita menuju jalan ke surga, mempermudah kita dalam menjalankan perintah agama.
  • Namun, pada para perempuan yang dengan kelajangannya (namun bukan sengaja melajang), atau dengan kondisi orang tua atau suaminya yang memprihatinkan (yang juga bukan karena kehendak kita), ternyata tetap bisa beramal dan cemerlang dalam cahaya iman.
  • Mereka adalah wanita yang layak disebut sebagai wanita mulia di hadapan Allah
  • Sebaliknya, alangkah hinanya para perempuan yang memiliki suami-suami nan shalih, namun pada kenyataannya, mereka tak lebih dari istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Yang alih-alih mendukung suami dalam dakwah, namun justru menentangnya.
  • Benar, bahwa istri hebat ada di samping suami hebat atau perempuan hebat karena memiliki orang tua yang hebat. Namun, lebih hebat lagi adalah wanita atau istri yang tetap bisa hebat meskipun terpaksa mempunyai orang tua atau bersuamikan orang tak hebat, atau bahkan tetap melajang karena berbagai sebab nan syar’i.
  • Dan betapa rendahnya wanita atau istri yang tak hebat, padahal orang tua atau suaminya adalah orang hebat dan membentangkan baginya berbagai kemudahan untuk menjadi hebat. Hebat sebagai hamba Allah Ta’ala!Wallahu a’lam bish-shawwab.

Teladanilah wanita wanita mulia yang mendapat jaminan masuk surga dan kehadirannya dirindukan oleh surga. Wanita wanita mulia yang telah menebarkan keharuman dan mewarnai dunia dengan keindahan imannya. Karena seburuk buruk lelaki pasti memilih wanita terbaik untuk dijadikan sebagai istrinya.

-Anggraini-