Seruni.id – Fatima Alloush atau yang sehari-hari disapa Fatimah, adalah seorang gadis kecil Suriah berusia 11 tahun, menjadi satu dari jutaan anak yatim piatu yang ada di sana. Fatima telah kehilangan orangtua, rumah, dan masa kecilnya akibat kebrutalan rezim. Ia harus rela keluar dari sekolahnya, demi bisa merawat ketiga adiknya yang masih membutuhkan peran serta sosok orangtua.
View this post on Instagram
“Ayah kami sudah meninggal empat tahun lalu, dan ibu kami meninggalkan kami, rumah kami pun telah hancur. Aku putus sekolah, jadi aku bisa mengajar adik-adikku. Aku membantu mengerjakan PR saat mereka pulang sekolah,” ujar Fatimah.
“Kakakku Fatima adalah satu-satunya yang merawat kami. Makan siang selalu tersaji saat kami pulang dari sekolah. Dia juga membantu kami mengerjakan PR,” kata salah seorang adiknya.
Anak-anak di suriah memang harus tumbuh dewasa lebih cepat daripada anak-anak di negara lainnya. Begitupun dengan Fatima, ia menjadi anak kecil yang harus ikhlas menukar masa kecilnya untuk menjadi orangtua bagi adik-adiknya.
Baca Juga: Kuatnya Anak-anak Suriah Menceritakan Duka, Masya Allah
Meski penglihatannya kurang baik, Fatima harus bisa menjadi ayah sekaligus ibu untuk adik-adiknya. Kini, mereka tinggal bersama paman mereka. Fatima bukan anak pertama atau terakhir yang harus menyambut kedewasaan lebih cepat. Unicef memperkirakan, ada jutaan anak yang kehilangan orangtuanya akibat konflik.
Mereka memang bukan saudara setanah air, tapi bukan berarti kita bisa mengabaikan mereka. Karena bagaimanapun juga mereka adalah saudara sesama Muslim.