Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
lifestyle.okezone.com

Seruni.id – Nasi tumpeng kerap disajikan dalam acara-acara penting, khususnya acara selamatan atau syukuran, biasanya nasi berbentung kerucut ini dihidangkan bersama aneka lauk pauk. Bahkan, sejak dulu tumpeng memang sudah dijadikan sebagai salah satu sajian wajib ketika melaksanakan upacara adat.

Tumpeng sendiri berasal dari sebuah singkatan yakni ‘yen metu kudu mempeng’ atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat’. Tak heran jika dari dulu hingga saat ini, nasi tumpeng kerap dijadikan sebagai hidangan dalam suatu perayaan yang memiliki makna ucapan syukur atau kebahagiaan. Sebab, filosofi tumpeng sendiri adalah baik, yakni ketika terlahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, fokus, dan tidak putus asa.

Biasanya, proses pemotongan ujung kerucut nasi tumpeng diawali dengan menguraikan makna dari perayaan pemotongan tumpeng, berdoa, mengucap syukur, kemudian tumpeng dipotong dan diserahkan untuk orang yang dihormati sebagai wujud pernghormatan, barulah setelah itu nasi tumpeng disantap bersama-sama. Untuk lebih lengkapnya, bisa menyimak penjelasan di bawah ini, ya.

1. Warna Kuning

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
sajiansedap.grid.id

Mungkin kamu akan bertanya-tanya kenapa nasi tumpeng identik dengan warna kuning? Perlu diketahui, bahwa warna kuning tersebut diibaratkan sebagai warna emas. Terlebih warna emas sendiri menjadi lambing kekayaan dan kemakmuran. Jadi, makna di balik nasi kuning ini diharapkan akan lebih banyak kemakmuran, kesejahteraan, serta kekayaan yang bisa didapatkan.

2. Bentuk Kerucut

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
jabar.idntimes.com

Tumpeng juga memiliki bentuk kerucut layaknya seperti sebuah gunung. Lantas, tahukah kamu apa makna tumpeng berbentuk kerucut? Sama seperti bentunya, tumpeng yang berbentuk kerucut melambangkan gunung. Di Pulau Jawa sendiri ada banyak sekali gunung berapi. Mengingat masyarakat Jawa juga memuliakan gunung, maka dengan membuat tumpeng diharapkan akan ada lebih banyak kemuliaan yang didapatkan ke depannya.

Pada acara selamatan atau tasyakuran, menikmati nasi tumpeng bersama juga bisa meningkatkan kebersamaan dan kerukunan. Bentuk tumpeng yang kerucut juga melambangkan komunikasi. Dalam acara tasyakuran pernikahan misalnya, nasi tumpeng melambangkan pentingnya komunikasi antar pasangan sekaligus kepada Tuhan. Menghadirkan nasi tumpeng juga disertai dengan doa agar ke depannya komunikasi bisa selalu berjalan dengan baik dan semua harapan terkabul.

3. Ayam

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
resepkoki.id

Ayam menjadi salah satu lauk yang biasa disajikan bersama tumpeng. Ayam yan dipilih pun adalah ayam jago, yang dimasak utuh dengan bumbu kuning dan diberi kaldu santan kental yang menjadi simbol menyembah Tuhan dengan khusuk (manekung) dengan hati yang tenang (wening). Dimana ketenangan hati dicapai dengan mengendalikan diri dan sabar (nge”reh” rasa).

Begitupun dengan menyembelihnya, yang ternyata memiliki makna tersendiri yakni menghindari sifat-sifat buruk ayam jago. Di antaranya seperti sombong, congkak, jika berbicara selalu menyela, dan merasa selalu benar sendiri, tidak setia dan tidak perhatian kepada anak istri.

4. Ikan

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
selerasa.com

Selain ayam, ikan juga kerap disajikan sebagai lauk bersama tumpeng. Zaman dahulu, ikan yang disajikan adalah ikan lele. Ikan lele memiliki makna ketabahan, keuletan dalam hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi yang paling bawah sekalipun. Karakter ikan lele sendiri adalah tahan hidup di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai.

Ikan juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai simbol ketabahan, keuletan dan hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi tersulit sekalipun. Lauk lain yang disajikan adalah ikan teri. Ikan ini biasanya digoreng dengan atau tanpa tepung. Ikan teri selalu hidup bergerombol. Filosofi yang dapat diambil, sebagai contoh dari kebersamaan dan kerukunan.

5. Telur Rebus

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
99.co

Tak lengkap rasanya jika tidak ada telur sebagai salah satu sajiannya. Namun, biasanya telur tersebut harus dipindang bukan didadar atau mata sapi, kemudian disajikan dalam bentuk utuh dengan kulitnya. Jadi, ketika ingin memakannya kamu harus mengupasnya terlebih dahulu.

Piwulang jawa mengajarkan “Tata, Titi, Titis dan Tatas”, yang berarti etos kerja yang baik adalah kerja yang terencana, teliti, tepat perhitungan,dan diselesaikan dengan tuntas. Telur juga menjadi simbol jika manusia diciptakan dengan fitrah yang sama. Yang membedakan nantinya hanyalah ketakwaan dan tingkah lakunya.

6. Urap

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
merdeka.com

Pelengkap lainnya adalah sayur urab. Biasanya sayur yang digunakan antara lain seperti kangkung, bayam, taoge, kacang panjang, kluwih dengan bumbu sambal parutan kelapa atau urap dan lain-lain. Seperti halnya pelengkap lainnya, sayur-sayuran ini juga mengandung banyak makna, loh.

Di antaranya Kangkung berarti jinangkung yang berarti melindungi. Bayam dapat diartikan dengan ayem tentrem. Taoge atau kecambah berarti tumbuh. Kacang panjang dapat diartikan sebagai pemikiran yang jauh ke depan. Sedangkan bawang merah diartikan mempertimbangan segala sesuatu dengan matang baik buruknya. Dan yang terakhir adalah bumbu urap berarti urip atau hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga

7. Cabai Merah

Filosofi Nasi Tumpeng dan Makna di Setiap Lauk Pauknya
youtube.com

Tentunya kamu pernah melihat hiasan cabai di atas tumpeng, kan? Ternyata cabai merah tersebut tidak semata-mata hanya menjadi hiasan saja, tapi memiliki makna tersendiri. Haiasan cabai merah tersebut melambangkan api yang memberikan penerangan yang bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga: 17 Kuliner Khas Hari Kemerdekaan Indonesia

Ternyata banyak sekali hal menarik yang bisa kita pelajari dari tradisi di sekitar kita. Seperti salah satunya mengenai nasi tumpeng dan lauk pauk yang disajikan. Setiap sajiannya memiliki nilai luhur tersendiri yang menyertai doa-doa dan harapan terbaik kita semua. Semoga informasi ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua, ya.