Seruni.id – Selama menjalani operasi besar, seperti bedah jantung ataupun bedah otak, kita akan dibius total sampai tidak sadarkan diri. Tujuannya agar kita tidak merasakan sakit dan tidak bisa bergerak yang mungkin dapat membahayakan jalannya prosedur. Kita baru akan bangun ketika operasi selesai. Lantas, pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi ketika Anda dalam pengaruh obat bius total?
Otak dan Tubuh Tertidur
Ketika dibius total, otak kita akan tertidur, sehingga kita tidak akan sadar apa-apa. Karena merasa seperti sedang tidur, pernapasan dan detak jantung kita juga jadi lebih lambat. Kita akan tersadar dari tidur setelah efek obat biusnya habis.
Akan Sulit Bernapas Jika Perut Tidak Kosong Sebelum Operasi
Dokter pada umumnya akan menyarankan Anda untuk berpuasa terlebih dahulu sebeleum melakukan operasi, kira-kira dimulai dari 8 jam sebelumnya. Hal ini dikhususkan untuk menjaga agar obat bius total berkerja dengan maksimal. Karena obat bius akan “mematikan” kerja semua organ dan saraf tubuh untuk sementara waktu, sisa makanan dalam perut bisa saja mengalir balik menuju paru-paru karena otot cincin lambung yang tidak bisa menahan aliran tersebut.
Dalam keadaan sepenuhnya sadar, Anda bisa refleks batuk untuk mengeluarkan makanan yang “nyasar” ke saluran napas. Namun ketika sedang dibius total, Anda bahkan tidak menyadari ada makanan yang mengalir balik. Makanan yang mengalir ke saluran napas dan terjebak dalam paru bisa membahayakan kesehatan Anda.
Sakit Kepala, Mual, dan Menggigil
Saat dibius total, obat tersebut bisa memberikan efek samping. Namun, efek samping yang diberikan pada setiap orang akan berbeda. Ada yang mengalami sakit kepala, mual dan menggigil. Tapi Anda tak usah khawatir, karena efek samping tersebut hanya akan berlangsung selama beberapa jam saja.
Baca Juga: Jangan Keliru! Inilah Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala
Setengah Sadar
Setidaknya ada satu sampai dua orang masih setengah sadar saat sudah dibius total. Bagaimana bisa? Menurut James D. Grant, MD, MBA, ketua American Society of Anesthesiologists sekaligus ketua departemen anestesiologi di Beaumont Hospital-Royal Oak, ada banyak alasan yagn mendasari fenomena ini.
Mungkin karena kondisi pasien yang tidak stabil, atau karena takaran dosis obat bius yang lebih rendah dari seharusnya sehingga efeknya habis lebih cepat. Meski begitu, Anda mungkin tidak dapat berbuat apapun jika terbangun ketika operasi, terlebih untuk sekadar memberi tahu dokter dan tim medis bahwa Anda telah terbangun. Pasalnya, efek relaksasi otot yang dihasilkan dari obat bius total tetap membuat Anda kesulitan untuk bergerak dan berbicara.
Hal ini tidak menutup kemungkinan bisa mengakibatkan efek jangka panjang, seperti kecemasan, gangguan tidur, dan mimpi buruk. Lebih parahnya lagi, bisa berdampak pada masalah psikologis yang mirip dengan post traumatic stress disorder (PTSD).
Tekanan Darah Bisa Turun Bila Salah Memperkirakan Berat Badan
Sebelum operasi, dokter akan menakar dosis obat bius total sesuai dengan hasil timbangan berat badan Anda. Maka sebaiknya Anda beri informasi yang akurat mengenai berat badan Anda. Apabila dokter keliru memberikan dosis obat bius untuk Anda, dampak yang mungkin terjadi adalah penurunan tekanan darah dan peningkatan berat badan setelah operasi. Jika Anda tidak yakin dengan berat badan Anda, tidak ada salahnya melakukan penimbangan terlebih dahulu sebelum memberi informasi pada dokter.
Mengalami Efek Samping
Tidak jauh berbeda dengan obat-obatan pada umumnya, obat bius total juga bisa menimbulkan efek samping. Namun, hal ini tidak otomatis berlaku untuk semua orang. Efek samping yang ditimbulkan pun beragam, termasuk lambat untuk bangun, menggigil, hingga mual dan sakit kepala pascaoperasi. Efek samping bisa terjadi akibat cara kerja obat bius yang memengaruhi otak dan organ-organ tubuh Anda.
Tapi tidak perlu khawatir, kondisi ini umumnya hanya akan berlangsung selama beberapa jam usai operasi. Pastikan Anda selalu mendiskusikan apapun masalah dan keluhan yang Anda rasakan dengan dokter yang menangani Anda.