Seruni.id – Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu antigen dengan memberikan vaksin. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan atau sudah dimatikan. Vaksin tersebut akan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk zat – zat anti penyakit atau antibody. Dilakukannya imunisasi adalah untuk melindungi anak dari penyakit menular karena sesungguhnya kesehatan merupakan hal yang paling penting.
Imunisasi sendiri sudah dilakukan lebih dari 190 negara, dan terbagi menjadi imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif adalah cara memasukkan vaksin kedalam tubuh sehingga merangsang antibodi untuk melawan penyakit tersebut. Sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman. Apabila tubuh terpapar penyakit yang sama, maka tubuh akan menciptakan antibodi untuk melindungi tubuh dari penyakit sedangkan imunisasi pasif adalah cara memasukkan zat immunoglobulin atau serum yang telah kebal terhadap suatu penyakit sehingga tubuh mendapatkan bantuan antibodi.
Metode pemberian vaksin dalam imunisasi cukup beragam, yaitu dengan cara disuntikkan, dimasukkan (ditetesi) ke dalam mulut, atau bahkan disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.
5 imunisasi wajib yang dilakukan adalah vaksin polio (mencegah penyakit polio), vaksi campak (mencegah penyakit campak), vaksin BCG (mencegah penyakit TBC/Tuberkolosis), dan terakhir adalah vaksin DPT yang berguna untuk mencegah penyakit difteri, pertussis dan tetanus. Sedangkan vaksin yang direkomendasikan adalah jenis vaksin tifoid, hepatitis A, Varisela, HPV, Rotavirus dan lainnya. Apabila setelah melakukan vaksin anak menjadi demam, nyeri, kemerahan, bengkak, dan gatal dibekas suntikan maka itu adalah reaksi wajar yang biasa terjadi setelah imunisasi.
-dari berbagai sumber-
