Seruni.id – Apendisitis atau lebih dikenal dengan usus buntu adalah suatu kondisi di mana terjadinya peradangan pada usus. Sejatinya usus buntu merupakan keadaan darurat medis yang hampir selalu membutuhkan pembedahan sesegera mungkin. Maka dari itu gejala usus buntu penting sekali untuk kita ketahui. Dengan begitu, kita bisa tahu apakah kita terkena usus buntu atau tidak, serta bisa segera melakukan tindakan yang tepat. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut Seruni telah merangkum beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi tersebut, mulai dari pengertian, penyebab, hingga gejalanya. Maka dari itu, mari simak baik-baik di bawah ini.
Apa itu Usus Buntu?
Berdasarkan situs Hermina Hospital, usus buntu merupakan kondisi di mana kantong (apendiks) menonjil dari usus besar di sisi kanan bawah perlut, kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan. Setiap dari kita mungkin saja bisa terkena radang usus buntu. Namun, dalam banyak kasus, kondisi tersebut kerap kali terjadi pada orang yang berusia antara 10-30 tahun.
Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Selain itu, orang yang punya riwayat keluarga apendisitis juga akan berisiko tinggi mengalaminya. Penyakit ini harus di atasi dengan tindakan medis, adapun salah satu perawatan standar yang kerap dipilih adalah operasi. Operasi dilakukan guna mengangkat usus buntu.
Apa Penyebabnya?
Seperti yang kita tahu, kondisi ini bisa terjadi lantaran usus buntu yang meradang. Peradangan tersebut biasanya diakibatkan oleh sejumlah faktor sehingga terjadinya penyumbatan. Adapun faktor penyababnya adalah sebagai berikut:
- Penumpukan tinja yang mengeras
- Folikel limfoid yang membesar
- Adanya cacing usus
- Cedera traumatis
- Tumor
Penyumbatan di usus buntu menyebabkan pembengkakan dan pembentukan nanah yang menyakitkan perut. Hal itu terjadi karena ketika usus buntu tersumbat, ada bakteri yang bisa berkembang biak di dalamnya. Bahkan, radang usus buntu juga berisiko menyumbat aliran darah.
Gejala Usus Buntu Ringan
Umumnya gejala usus buntu ringan ditandai dengan rasa nyeri pada bagian sekitar pusar yang terjadi secara tiba-tiba. Gejala usus buntu ini bisa hilang seketika dan akan muncul kembali dalam beberapa menit. Selain rasa nyeri di bagian pusar, gejala usus buntu lainnya biasanya ditandai dengan:
1. Nyeri Perut Bagian Kanan Bawah
Beberapa jam kemudian, rasa nyeri yang semula hanya terasa di bagian pusar, kemudian akan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Ini merupakan salah satu gejala usus buntu yang paling khas. Biasanya, rasa nyeri tersebut akan semakin parah ketika sedang menarik napas dalam-dalam, bergerak, bersin, batuk, atau ketika perut ditekan.
2. Nafsu Makan Berkurang
Nafsu makan yang berkurang juga bisa menjadi salah satu gejala usus buntu ringan. Gejala yang ini biasaya timbul setelah munculnya nyeri perut di bagian kanan bawah.
3. Mual dan Muntah
Gejala usus buntu bisa pula ditandai dengan mual dan muntah. Ini merupakan kondisi ringan yang biasanya akan muncul setelah keluhan nyeri perut dan penurunan nafsu makan. Mual dan muntah bisa terjadi karena adanya sumbatan atau obstruksi usus akibat peradangan di usus buntu.
4. Sembelit atau Diare
Selain tiga gejala di atas, mereka yang mengalami kondisi ini juga akan mengalami sembelit atau diare. Bahkan, tidak hanya itu saja, ciri-ciri usus buntu ringan lainnya yang dapat menganggu adalah susah buang angin dan perut yang terasa kembung.
Sebagian kasus usus buntu rungan biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan atau hanya penggunaan obat-obatan antibiotik sesuai resep dokter, tanpa operasi. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut bisa semakin parah. Maka dari itu, kamu perlu mewaspadai gejala tersebut dan segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalaminya.
Gejala Usus Buntu Berat
Seperti yang disebutkan di atas, apabila usus buntu ringan tidak ditangani dengan tepat, maka bisa berkembang menjadi lebih parah. Hal ini berisiko menimbulkan komplikasi serius berupa usus buntu pecah, peritonitis, atau sepsis. Pecahnya usus buntu dapat terjadi dalam kurun waktu 2-3 hari sejak munculnya gejala awal ringan. Ketika pecah, biasanya akan ada sejumlah gejala yang harus diwaspadai, misalnya:
- Demam tinggi dan menggigil
- Lemah lesu dan kebingungan
- Rasa sakit yang sangat parah dan menyebar di seluruh bagian perut
- Perut tampak membengkak serta terasa keras dan nyeri ketika ditekan
- Sesak napas
- Keringat dingin
- Jantung berdebar
Biasanya dokter akan melakukan tindakan operasi demi mengatasi usus buntu, terlebih jika kondisi sudah semakin parah hingga menimbulkan komplikasi. Namun, pada sebagian kasus usus buntu ringan, penanganan tanpa operasi atau dengan obat-obatan antibiotik mungkin masih bisa dipertimbangkan.
Baca Juga: 8 Cara Alami Mencegah Kanker Usus Besar
Bagaimanapun tingkat keparahannya, usus buntu merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Kalau mengalami gejala atau ciri-ciri usus buntu ringan, sebaiknya tetap periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya komplikasi usus buntu yang berbahaya.
