Berita  

Kesaksian Warga Christchurch yang Menolong Korban, “Dia Tidak Menyerah”

google.com

Seruni.id – Aksi teror yang terjadi di dua Masjid di Selandia Baru, kemarin (15/3) menyisakan pedih yang mendalam. Seorang wanita warga Christchurch, menceritakan kesaksiannya saat menolong korban serangan teroris. Ia memaparkan bahwa pria yang ditolongnya itu tidak menyerah untuk terus menghubungi istrinya meski sedang terluka parah.

[read more]
“Dan ada seorang laki-laki yang saya kompresi (badannya), dia menelpon istrinya. Dan saya berusaha mengambil dan menjawab panggilan di handphone-nya, saya katakan, “Suamimu ditembak di luar Masjid.”

Ia pun mendesak agar istri dari korban serangan teroris itu tidak datang ke Dean’s Ave. Namun, ia menyarankan untuk menunggu suaminya di rumah sakit.

“Jangan datang ke Dean’s Ave, kau tidak bisa ke sini, pergilah ke rumah sakit, tunggulah dia.”

“Dan saya berusaha berbicara dengannya dan mengatakan bahwa istrinya menantinya di rumah sakit dan dia tidak menyerah.”

“Dan, kami terus melakukan kompresi dan melakukan yang terbaik untuknya hingga mendapatkan bantuan untuknya.” 

Tak hanya pria ia yang tolong, ia pun melihat ada seorang pria lain manjadi korban meninggal dunia yang berada di sebrang jalan.

“Ya. Sementara itu ada pula seorang laki-laki malang di sebrang jalan yang telah meninggal. Dan mobilku masih ada di sana.”

“Oh, Jill ini sangat mengerikan.”

Tak terbayangkan dibenak wanita itu, akan menyaksikan kejadian yang mengerikan.

“Saya tak pernah menyangka akan… Saya sekarang 66 tahun dan tidak akan pernah menyangka dalam hidupku menyaksikan sesuatu seperti ini.

” Jangan di Selandia Baru!”

” Ini sangat mengerikan. “

Saat seorang wartawan yang mewawancarainya mengakatakn bahwa wanita tersebut pantas disebut sebagai pahlawan, namun wanita itu enggan di sebut pahlawan. Karena, ia hanya melakukan apa yang mesti ia lakukan. Dan dia berharap dapat melakukan lebih.

“Kami sangat hargai atas apa yang Anda lakukan, Anda benar-benar pahlawan, karena menolong laki-laki itu.”

“Saya bukanlah pahlawan. Anda hanya melakukan apa yang mesti dilakukan saat itu. Saya harap bisa melakukan lebih dari itu.

Hingga hari ini, Sabtu (16/3) pukul 5:58 waktu setempat tercatat ada 49 korban meninggal akibat ditembak sang teroris berkebangsaan Australia. Tersangka yang diketahui bernama Brenton Tarrant berusia 28 tahun. Tarrant menggunakan 5 senjata api saat menyerang jamaah Muslim di dua masjid, termasuk 2 di antaranya senjata semi-otomatis. Sadisnya, dia menayangkan secara live, aksi penembakannya melalui Facebook. Dia telah berhasil diciduk oleh kepolisian Christchurch dan akan mulai menjalani persidangan pada Sabtu ini.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]

Fakta Serangan Teror di Masjid Selandia Baru
[/su_box]

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern atas kejadian ini menjanjikan akan ada perubahan undang-undang kepemilikan senjata. Sebab, sang teroris memiliki licence untuk memiliki senjata api. Ardern juga menyebut bahwa peristiwa ini sebagai hari paling gelap dalam sejarah Selandia Baru dan menyebut peristiwa tersebut sebagai serangan teroris.

[/read]