Seruni.id – Mimisan adalah kondisi umum yang kerap terjadi pada seseorang. Baik orang dewasa ataupun anak-anak. Terlihat menakutkan memang, namun kondisi seperti ini, jarang menunjukkan masalah medis yang serius. Jadi, kita dapat dengan mudah mengetahui cara mengatasi mimisan pada anak.
Hidung memiliki cukup banyak pembuluh darah, yang terletak di dekat permukaan, di bagian depan dan belakang hidung. Pembuluh darah tersebut sangat sensitif dan mudah berdarah. Lantas apa penyebab mimisan yang terjadi pada anak?
Penyebab Mimisan pada Anak
Mimisan yang terjadi pada anak dapat dipengaruhi oleh udara yang sangat kering atau berada di lingkungan dengan suhu yang terlalu panas. Mengembuskan napas terlalu keras, seperti ketika membuang ingus atau mengorek hidung terlalu dalam juga bisa menyebabkan mimisan.
Atau mimisan pada anak juga dapat terjadi karena adanya benturan pada hidung, adanya benda asing yang masuk ke dalam hidung, kelainan bentuk hidung, infeksi, alergi, menderita gangguan pembekuan darh seperti hemofilia, dan efek samping dari obat-obatan tertentu. Dari semua penyebab yang telah disebutkan, flu dan alergi yang sering kambuh dianggap sebagai penyebab mimisan pada anak yang paling umum.
Jenis-jenis Mimisan pada Anak
Terdapat dua jenis penyebab mimisan pada anak. Pendarahan ini bisa menjadi hal yang menakutkan bagi orang tua, meski kondisi ini tidak serius dan masih bisa ditangani. Ada dua jenis mimisan yang dikelompokkan dari asal pendarahannya, yakni sebagai berikut:
1. Mimisan Anterior
Mimisan anterior merupakan pendarahan yang berasal dari pembuluh darah di bagian paling depan hidung. Pada umumnya, pendarahan ini akan menyebabkan lebih dari 90% kasus epistaksis atau pendarahan mimisan yang mudah diatasi. Bahkan, pendarahan jenis ini bisa Anda tangani di rumah tanpa harus pergi ke dokter.
2. Mimisan Posterior
Sebagian besar mimisan memang tidak harus dilakukan tindakan medis. Namun, jika mimisan berlangsung selama 20 menit setelah cidera. Alangkah lebih baiknya, harus segera mendapatkan penanganan medis. Ini mungkin salah satu tanda mimisan posterior yang lebih serius. Cidera yang mungkin menyebabkan mimisan termasuk jatuh, kecelakaan, atau tinju wajah. Mimisan yang terjadi setelah cidera mungkin menunjukkan hidung patah, patah pada tulang tengkorak atau pendarahan internal. Jika mengalami hal ini, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cara Mengatasi Mimisan pada Anak
Sebagaimana yang telah Seruni jelaskan di atas, bahwa tak semua mimisan harus ditangani oleh medis. Kendati deimikian, kita harus tetap waspada jika mengalami mimisan. Untuk mengatasinya, simak cara berikut ini:
Bersikap Tenang
Jika mengetahui anak sedang dalam keadaan mimisan, sebaiknya Anda tidak perlu panik dan harus tetap tenang. Sebab, jika Anda dan anak panik, maka bisa menyebabkan tersumbatnya jalan napas.
Posisikan Anak untuk Duduk
Apabila anak dan juga Anda sudah tenang, mintalah anak untuk duduk agar posisi hidung lebih tinggi dari jantung. Sebaiknya anak tidak diposisikan tidur telentang, ya. Sebab, hanya akan membuat aliran darah tertelan dan mimisan menjadi sulit ditangani.
Bernapas Melalui Mulut
Selanjutnya, posisikan tubuh anak dalam kedaan bungkung sedikit ke arah depan, dan mintalah pada anak agar bernapas melalui mulut agar tidak ada darah yang tertelan. Kemudian tekan cuping hidungnya selama kurang lebih lima menit.
Kompres dengan Es Batu
Mengompres hidung yang mimisan dengan es batu, dipercaya cukup efektif untuk menghentikan pendarahan. Es batu tersebut, bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung sehingga pendarahan berhenti. Selain itu, kompres pada hidung juga dapat memperlambat laju aliran darah pada hidung.
Anda bisa mengambil es batu secukupnya, kemudian dilapisi dengan kain atau handuk lembut. Dan pastikan es batu tidak langsung menempel pada hidung karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Jika darah masih terus keluar, lakukan penekanan ulang pada cuping hidung selama kurang lebih 10 menit.
Manfaatkan Bawang Merah
Selain menggunakan es batu, cara mengatasi mimisan pada anak bisa juga dilakukan dengan menggunakan bawang merah. Karena terdapat senyawa belerang yang terkandung di dalam bawang merah, sehingga mampu membekukan darah secara alami. Selain itu, bawang merah juga kaya akan vitamin C dan bioflavonoid yang berfungsi sebagai penguat pembuluh darah kapiler. Oleh karena itulah bawang merah dipercaya mampu untuk menghentikan pendarahan.
Jadi, itulah beberapa cara mengatasi mimisan pada anak yang palling mudah. Namun, setelah mimisan telah berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat lainnya selama kurang lebih 24 jam.
Selain itu, hindari pula dari asap rokok dan alkohol. Tindakan ini dilakukan guna mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko pendarahan berulang. Apabila langkah-langkah di atas kurang efektif, maka dibutuhkan penanganan oleh dokter. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah sebagai berikut:
• Melakukan penyumbatan lubang hidung dengan kain kasa untuk menghasilkan tekanan pada area pembuluh darah.
• Menutup pembuluh darah yang pecah, menggunakan bahan kimia atau energi panas (cauterization).
• Memperbaiki pembuluh darah pada bagian belakang hidung yang menjadi sumber pendarahan, melalui prosedeur operasi yang dilakukan oleh dokter.
Baca Juga: Ini Loh 5 Gejala Awal Leukimia atau Kanker Darah
Jika mimisan pada anak sudah sering terjadi dan sulit dihentikan, sebaiknya periksakan anak ke dokter spesialis THT untuk mencari tahu apa penyababnya. Setelah selesai dilakukan diagnonis penyebab mimisan, dokter pun akan memberikan pengobatan yang sesuai.