Hijrah  

Kisah Tentang Azab Kubur Menggetarkan Hati Sarah Tan untuk Menjadi Muslimah

Kisah Tentang Azab Kubur Menggetarkan Hati Sarah Tan untuk Menjadi Muslimah
viva.co.id

Seruni.id – Sepenggal kisah tentang azab kubur membuat seorang wanita merenung dan meraih hidayah untuk menjadi mualaf. Bagaimana kisahnya sampai ia begitu yakin memilih Islam sebagai agama kepercayaannya? Berikut selengkapnya.

Sarah Tan adalah wanita keturunan China asal Malaysia. Sarah merupakan satu dari sekian banyak mualaf yang kerap keluar masuk gereja sebelum memutuskan pindah agama. Bisa dikatakan, dahulu dia adalah umat kristiani yang taat.

Namun, suatu waktu, ketika dirinya tengah beribadah di akhir pekan, matanya tertuju pada banyak jemaat yang berlalu lalang dan bersenang-senang ketika datang ke rumah ibadah mereka.

Pertanyaan Tentang Seorang Pendeta

Saat itu, terbesitlah sebuah pertanyaan tentang peran seorang pendeta yang bisa mengambil alih keputusan Tuhan, untuk bisa mengampuni dosa umatnya. Dalam ajaran kristiani, hal itu biasanya disebut dengan ‘Pengakuan Dosa’.

Biasanya, usai melakukan pengakuan dosa, maka pendeta akan mengatakan bahwa Tuhan telah mengampuni mereka. Hal ini, membuat rasa penasaran Sarah Tan kian memuncak.

Lagi-lagi ia mempertanyakan tenang bagaimana bisa pendeta mengetahui bahwa Tuhan akan mengampuni dosa-dosa jemaatnya?

Suatu hari, tanpa disengaja, Sarah Tan, bertemu dengan seorang muslim. Orang tersebut pun memberikannya sebuah buku tentang 25 pertanyaan orang Kristen mengenai Islam. Sejak saat itu, buku tersebut berhasil mengubah dirinya.

Sarah Tan merasa bahwa setiap agama saja saja; mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Ketika seseorang berbaut kebaikan, maka akan masuk surga. Sementara jika sebaliknya, maka akan masuk neraka.

Allah memang memiliki rencana yang begitu indah. Tanpa disangka-sangka, ia pun dipertemukan kembali oleh seseorang yang memberikannya buku. Mereka pun akhirnya berdiskusi tentang buku tersebut.

Mempertanyakan Tentang Azab Kubur

Namun, tiba-tiba saja, Sarah Tan, penasaran dengan azab kubur. Sebagai umat kristiani, rasa penasarannya memuncak, sehingga ia bertanya mengapa harus ada azab kubur.

Lantas, pertanyaan itu pun dijawab dengan tegas oleh teman muslimnya itu, ketika seseorang meninggal akan datang malaikat yang bertanya “siapa Tuhanmu?” “apa kitabmu”.

Setelah sang teman menceritakan betapa pedihnya azab kubur, dari situlah dia merasa sangat membutuhkan Islam untuk hidupnya. Di sisi lain, ia juga takut jika cerita tersebut itu benar-benar nyata.

Ia takut, ketika kelak meninggal dunia, dia tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat yang dimaksud. Selain itu, lantaran dirinya seorang non muslim, maka sudah dipastikan akan masuk neraka karena tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat.

Menjadi Mualaf

Setelah banyaknya pertimbangan, akhirnya keputusannya pun matang; ia yakin untuk menjadi seorang mualaf pada 2014 lalu. Akan tetapi, ujian demi ujian datang silih berganti, kebimbangan ia rasakan kembali.

Begitupun dengan rasa takut dan kekhawatiran yang datang beriringan, yaitu tentang keluarganya. Ia khawatir, ketika dirinya memeluk agama Islam, ia justru kehilangan hubungan baik dengan keluarganya.

Apalagi, saudara perempuannya telah lebih dulu memeluk Islam. Namun, setelah itu, hubungannya dengan keluarga besar jauh dari kata baik. Sehingga, ia tak ingin hal itu terjadi padanya.

Akhirnya, selama bertahun-tahun, ia memilih untuk diam menyembunyikan status agama barunya. Sampai pada suatu ketika, gerak-geriknya dicurigai oleh sang ibu. Namun, ia menyangkal agar orang terkasihnya tidak bersedih.

Menyembunyikan agama barunya tak membuat hidupnya tenang. Ia justru dihantui rasa gelisah. Karena tak tahan, ia pun mengakui bahwa dirinya telah pindah agama. Dan, hal yang ia takuti pun terjadi, dia dijauhkan dari keluarganya.

Meski keluarganya marah dan kecewa, Sarah Tan tetap mempertahankan Islam sebagai agamanya. Dirinya pun akhirnya bisa meyakinkan sang ibu berkat bantuan Allah SWT. Sang ibu akhirnya melembutkan hati dan menerima kenyataan pilihan agama putrinya tersebut.

Kini dia merasa lebih tenang dan damai menjalani pilihan sebagai seorang muslim yang taat, walau memiliki latar belakang seorang Kristiani. Bahkan Sarah Tan kerap terlibat dalam kegiatan keagamaan Islam di kota tempatnya tinggal.

Baca Juga: Berawal dari Membaca Potongan Ayat Al-Qur’an, Jenny Bule Jerman Jadi Mualaf