Seruni.id – Film Joker belakangan sedang booming, film yang diputar diseluruh bioskop Indonesia dan beberapa negara lainnya ini bercerita tentang orang baik yang berubah jahat. Tayangan tersebut lantas menuai kontroversi. Apalagi, setelah banyak beredar quote yang berbunyi “Orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti.”
Komentar Aa Gym Soal Film Joker
Nah, terkait film yang tayang sejak 2 Oktober ini, pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab disapa Aa Gym, turut berkomentar. Lantas, apa sih pendapat beliau?
“Film Joker itu adalah film seseorang, yang katanya merasa didzolimi, merasa gagal, tapi ketika dia membunuh orang, dia merasa kelapangan hati. Sehingga, dia membunuh terus sampai ibunya sendiri dibunuh.” katanya dalam ceramah yang diposting akun @khumairah_official_.
Film tersebut digarap oleh orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, maka dari itu, standarnya berbeda dengan standar Islam.
“Karena ini (film Joker) dibuatnya bukan oleh orang yang beriman kepada Allah dan meniru Rasulullah, maka standarnya berbeda. Kalau ada orang yang mengatakan; “Orang jahat itu orang baik didzolimi.” itu (keliru). Ucapnya.
Menurutnya, orang jahat tetaplah orang jahat, tidak ada istilah orang jahat adalah orang yang terdzolimi lalu menjadi jahat.
“Jahat mah jahat wae,” tuturnya.
Ustadz kondang itu juga menegaskan, bahwasanya Rasulullah saja pernah disakiti, namun beliau tidak pernah menjadi jahat. Rasulullah pun pernah dihina, tapi tetap berbuat baik kepada yang menghinanya.
“Kita sudah berbuat baik kemudian disakiti orang. Lah, Rasulullah SAW juga disakiti, para sahabat disakiti. Nabi saja yang mulai dihina, masa kita manusia yang tidak ada yang hina. Kita kan hina asli,” ujarnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Peringatan untuk Orangtua, Film ‘Joker’ Tidak untuk Ditonton Anak-anak
[/su_box]
Aa Gym tetap berpendapat, bahwa orang jahat bukanlah orang baik yang tersakiti. Sebab, Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa Sallam sudah mencontohkan bahwa dirinya tetap menjadi pribadi yang baik meski disakiti orang. Maka dari itu, sebaiknya jadikanlah Rasulullah sebagai suri tauladan bagi kita semua. Sebagaimana yang telah difirmakan oleh Allah SWT,
“Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatun” yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21).
Dan, untuk bisa mencintai dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad secara benar, tentunya kita harus mempelajari serta mengkaji sepak terjang beliau semasa hidupnya. Seperti kata pepatah: “Tak kenal maka tak sayang,”.
Berikut video lengkapnya:
https://www.instagram.com/p/B3zYijdnlDA/
