Seruni.id – Kehamilan adalah proses tumbuh kembangnya janin di dalam kandungan selama kurang lebih 40 minggu sebelum terlahir ke dunia. Terkait kehamilan, ternyata ada macam-macam sebutan kehamilan yang jarang sekali diketahui.
Salah satu sebutan yang paling sering terdengar adalah hamil anggur, yakni sebutan untuk kondisi kehamilan yang hanya diketahui oleh orang Indonesia, yang istilah medisnya ada hubungannya dengan buah anggur. Nah, untuk untuk mengetahui lebih banyak sebutan kehamilan, yuk simak berikut ini:
1. Hamil Anggur
Sebutan kehamilan yang pertama yakni hamil anggur. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai mola hidatidosa atau kehamilan mola (hydatidiform mole). Menurut buku “Tanya Jawab Seputar Kehamilan” karya dr. Purnawan Senoaji, SpOG, hamil anggur merupakan kehamilan yang terbentuk akibat terjadinya kelainan dalam perkembangan plasenta. Apabila dilakukan pemeriksaan USG, maka akan terlihat gelembung-gelembung darah seperti buah anggur, tapi janin tidak tampak. Inilah mengapa disebut sebagai hamil anggur. Adapun tandanya yakni sebagai berikut:
- Adanya perdarahan, sedikit ataupun banyak.
- Perut membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
- Munculnya jaringan mola seperti buah anggur.
Kondisi ini butuh penanganan medis, biasanya dengan melakukan kuretase atau kuret untuk mengeluarkan gelembung-gelembung darah tersebut.
2. Hamil Kosong
Sebutan kehamilan berikutnya adalah hamil kosong atau dalam istilah medisnya disebut dengan blighted ovum. Kondisi ini merupakan kehamilan yang hanya ditemukan kantong berisi cairan atau ketuban, tapi bakal janin (embrio) tidak ditemukan. Berdasarkan keterangan dari buku “The Art of Medicine” karya dr. Dito Anurogo, perkembangan kehamilan yang tidak sempurna ini disebabkan oleh kelainan gen dan kromosom pada ovum (sel telur), sperma, atau keduanya.
Kehamilan ini biasanya terjadi pada trimester pertama, sebelum usia kehamilan 14 minggu. Ketika dilakukan pemeriksaan USG, tidak ditemukannya denyut jantung dan pergerakan janin. Lantas, tindakan apa yang harus dilakukan? Yakni suchtion atau evakuasi berupa kuretase. Sebagai antisipasi agar tidak terjadi kehamilan kosong, maka disarankan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter spesialis kandungan maupun bidan.
3. Hamil di Luar Rahim
Dalam istilah medis, hamil di luar rahim disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET) atau disingkat kehamilan ektopik. Fenomena ini ialah kondisi implantasi janin setelah dibuahi berada di luar endometrium rahim, biasanya di dinding depan atau belakang fundus uteri. Lebih mudahnya disebut hamil di luar rahim, tapi bukan berarti di luar dari organ kandungan, ya.
Kondisi ini memiliki gejala seperti kehamilan normal; mulai dari perut membesar, mual dan muntah, kemudian disertai dengan nyeri di perut secara tiba-tiba. Selain itu, terjadi perdarahan. Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh normal jika berada di luar rahim. Oleh karena itu, jaringan ektopik harus segera diangkat untuk mencegah komplikasi serius. Pada kondisi ini, memeriksakan kehamilan rutin sangat dianjurkan, apalagi bila merasakan keluhan-keluhan yang tidak biasa.
4. Hamil Muda
Sebutan kehamilan yang berikut ini tergolong ke dalam hamil trimester pertama, yaitu usia kehamilan kurang dari 12 minggu. Di fase ini, ibu hamil akan mengalami mual, muntah, dan lebih sering buang air kecil. Meski demikian, perubahan pada perut belum begitu tampak. Terlambat haid bisa menjadi tanda awal hamil muda. Bila setelah uji kehamilan atau test pack muncul dua garis merah, yang artinya positif, cek ke dokter untuk mengonfirmasinya. Hamil muda termasuk periode yang masih sangat riskan, karena janin masih dalam proses awal perkembangan. Istirahat cukup sangat dianjurkan serta perbanyak makanan-makanan bergizi lengkap seimbang, serta asam folat.
5. Hamil Tua
Hamil tua menggambarkan kondisi hamil trimester 3, yaitu usia kehamilan minggu ke 28-40. Masa-masa persiapan kelahiran bayi begitu terasa di trimester ini. Pada tahap ini, biasanya dokter menyarankan untuk ibu hamil belajar tentang senam hamil, persiapan persalinan, memberi perlengkapan bayi, dan persiapan seputar perawatan bayi. Di trimester ini, ibu hamil kerap merasakan berbagai hal, mulai dari sakit punggung, bolak-balik buang air kecil, dan kontraksi palsu, hal ini karena gerakan janin sering terasa. Pemeriksaan kehamilan juga semakin sering dilakukan, apalagi minggu-minggu sekitar perkiraan persalinan.
6. Hamil Kembar
Kamu mungkin sudah familer dengan sebutan kehamilan yang satu ini. Hamil kembar atau dalam istilah medis disebut dengan multiple pregnancy atau gemelli pregnancy, adalah kondisi kehamilan yang terdapat setidaknya dua janin di dalam rahim. Masih dari buku “Tanya Jawab Seputar Kehamilan”, pada awal kehamilan dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kedua janin tidak dempet (kembar siam), kantong ketuban dua atau satu, dan melihat ukuran setiap janin. Dalam kehamilan kembar, ukuran perut dan rahim akan lebih besar dibanding kehamilan tunggal. Kontrol kehamilan rutin diharapkan dapat mencegah masalah dan risiko yang mungkin terjadi.
Baca Juga: 7 Merek Madu yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Demikianlah penjelasan tentang istilah kehamilan yang beredar luas di kalangan awam. Semoga dengan adanya artikel ini, kamu tak akan bingung lagi, deh, bila ada yang melontarkan sebutan-sebutan hamil di atas!