Seruni.id – Tahukah jika ternyata aktivitas yang kita lakukan di bulan Ramadhan bisa melatih kecerdasan anak? Selama hal itu diselaraskan dengan aktivitas yang bantu melatih ketanggapan anak:
- Cepat Tanggap (IQ),
- Berempati atau Rasa Peduli (EQ), dan
- Tanggap Bersosialisasi (SQ).
Lantas, aktivitas apa saja yang bisa kita lakukan untuk melatih kecerdasan anak?
Belajar Mengaji
Bulan Ramadhan bisa menjadi kesempatan untuk kita mulai mengajarkan doa-doa singkat pada si kecil, dengan melafalkan huruf atau membaca doa dengan rima dan nada, memudahkan anak untuk cepat tanggap mengikuti. Secara tidak langsung, kita sudah melatih kecerdasan anak dalam kemampuan berbahasa yang merupakan salah satu ciri anak cepat tanggap (IQ).
Berbuat Baik
Selain menekankan makna bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh kebaikan, melatih kecerdasan anak dengan momen ini juga tepat digunakan untuk melatih kecerdasan anak, melewati rasa peduli (EQ). Saat berpergian keluar rumah misalnya, kita bisa mengajak anak untuk membagikan air minum atau makanan, pada mereka yang hendak berbuka puasa, orang-orang kurang beruntung yang ditemui di perjalanan pulang, akan kembali bersyukur dengan menerima rezeki yang Allah titipkan untuknya.
Baca Juga: 8 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa
Playdate
Untuk memeriahkan Ramadhan, kita bisa melatih kecerdasan anak dengan menjadwalkan playdate bersama anak-anak seusia si kecil di sekitar tempat tinggal. Karena, sambil bermain dan makan bersama, kita bisa menjelaskan dengan cara yang menyenangkan pada mereka, apa itu bulan Ramadhan? Mengapa orang tidak boleh makan selama bulan Ramadhan?
Ibadah apa saja yang harus dilakukan selama bulan Ramadhan? Dan bagaimana caranya? Maka, manfaatkan activity book untuk belajar sambil bermain. Keterlibatan langsung kita sebagai orang tua, dalam membaca dan berkegiatan melalui activity book ini bermanfaat untuk memberi stimulasi dan membangun bonding antara orang tua dan si kecil.
Komunikasi
Semakin banyak kosa kata yang mereka dengar sejak awal, semakin dini pula, anak akan mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak yang berusia 3 tahun sudah bisa berbicara dengan baik, bahkan dianggap memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang lain. Maka, untuk melatih kecerdasan anak, cobalah untuk berbicara dengan nada dan kata yang variatif, ajarkan yang baik-baik, agar balita kita dekat dengan segala kebiasaan baik. Seperti saat membeli penganan berbuka, pakailah bahasa yang lembut pada penjual, dan jangan lupa ucapkan terima kasih setelah selesai membeli.
Jalin Ikatan Emosional
Kita bisa melatih kecerdasan anak dengan menjalin ikatan emosional dengan anak, berikan bayi kita rasa aman, dengan selalu melakukan sentuhan skin to skin dengannya, sejak lahir. Selain itu, dengan memberi pijatan lembut pada tubuhnya, memakaikan sendiri pakaian bayi, serta berbicara pada bayi sejak awal, ini juga bisa menjadi pemicu naluri rasa aman bayi kita.
Hindari bertengkar di hadapan bayi, karena akan menularkan rasa cemas pada bayi, dan bukan tidak mungkin hal ini akan menciptakan trauma pada dirinya. Jika emosionalnya terjaga dengan baik, saat besar nanti ia akan sabar dan lebih kuat menjalani hari-hari Ramadhan, bukan hanya menahan haus dan lapar, tapi juga menahan segala godaan yang senantiasa ada.