Seruni.id – Mie Sedaap dengan varian mie goreng Korean Spicy Chicken, kabarnya ditarik dari peredaran produk makanan di Hong Kong pada Selasa (27/9/2022) lalu. Penarikan tersebut diduga lantaran ditemukannya kandungan pestisida, etilen oksida, dalam kemasan.
Centre for Food Safety (CFS) mengklaim bahwa Mie Sedaap yang dijual di Hong Kong mengandung pestisida jenis etilen oksida. Hasil tersebut ditemukan melalui proses uji coba.
“CFS mengambil sampel produk dari supermarket di Lok Fu untuk pengujian di bawah Program Pengawasan Makanan rutin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel mie, kemasan bumbu dan kemasan bubuk cabai produk mengandung pestisida, etilen oksida,” tulis CFS.
Kabar ini, membuat kita harus selalu waspada dalam mengonsumsi mi instan atau produk-produk lainnya. Selain itu, kita juga perlu mengetahui apa itu etilen oksida, serta dampaknya bagi tubuh. Maka dari itu, berikut ini Seruni merangkumnya untukmu.
Apa itu Etilen Oksida?
Melansir dari halodoc, etilen oksida adalah sebuah zat yang cukup berbahaya yang digunakan dalam produksi etilen glikol, yang biasanya ditemukan dalam berbagai produk. Seperti obat-obatan, busa poliuertan, perekat, deterjen, tekstil, anti beku, dan pelarut.
Industri medis biasanya memanfaatkan etilena glikol yaitu turunan dari etilen oksida yang diproduksi dari fasilitas sterilisasi untuk mensterilkan perlatan medis, peralatan bedah, serta berbagai produk medis lainnya. Namun, penggunaan eliten oksida sebagai proses sterilisasi bisa menyebabkan tempat kerja menjadi beracum. Apalagi, jika pekerja mengalami luka melalui kontak kulit atau polusi udara yang mengandung zat tersebut.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan bahwa bahan kimia tersebut sebagai karsinogenik. Environmental Protection Agency (EPA) menemukan bukti terbaru, bahwa paparan etilen oksida melalui inhalasi dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker limfohematopoietik. Seperti leukimia limfositik, mieloma, dan lomfoma non-hodkin.
Bagaimana Dampaknya pada Tubuh?
Apabila kamu terpapar etilen oksida, walaupun hanya sedikit, tapi hal tersebut dapat meningkatkan risiko berbahaya bagi kesehatan. Mulai dari penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kenker payudara, hingga permasalahan pada sistem saraf. Bahkan, ketika zat itu tertelan, maka akan menyebabkan sakit perut hingga nyeri.
Disebutkan pula oleh Badan Internasional Penelitian Kanker (IARC), bahwa etilen oksida dapat menyebabkan kanker pada manusia. Paparan jangka pendek kemungkinan dapat meningkatkan risiko kanker yang sangat kecil. Selain itu, ada temuan lain yang menunjukkan bahwa etilen oksida juga beracun bagi sistem reproduksi dan janin.
Jadi, bisa dipastikan zat gas ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Begitu pula pada anak-anak yang terpapar zat tersebut, bukan tidak mungkin mereka akan merasakan efek yang sama, sebagaimana yang dialami oleh orang dewasa yang terpapar.
Apakah Etilen Oksida Dapat Keluar dari Tubuh?
Terdapat dua jenis tes yang kerap digunakan untuk mengetahui apakah kamu telah terpapar etilen oksida atau tidak. Tes yang pertama yaitu dengan mengukur etilen oksida di daam darah dan tes mengukur kandungan tersebut melalui napas. Meski demikian, tes tersebut tidak bisa digunakan untuk memprediksi bagaimana zat tersebut mempengaruhi kesehatan. Tes hanya digunakan untuk memantau tingkat paparan di tubuh.
Zat ini dapat meninggalkan tubuh secara perlahan-lahan, yaitu sekitar 50 sampai 40 persen setiap menitnya. Hanya saja, hal tersebut tidak mengubah apapun. Parahnya, bisa membuat tubuh cedera seumur hidup. Jadi, kita perlu berhati-hati agar tidak terpapar zat tersebut.
Baca Juga: Tips Menghilangkan Pestisida Pada Buah
Itulah yang harus kamu ketahui tentang zat pestisida etilen oksida. Sebaiknya selalu berhati-hati ketika mengonsumsi makanan atau menggunakan produk apapun. Cermati setiap komposisi atau kandungan yang terdapat di dalam kemasan produk. Waspadalah dan hindari produk jika mengandung zat berbahaya. Semoga bermanfaat.