Seruni.id – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal. Kabar tersebut, disampaikan setelah beliau melakukan serangkaian pemeriksaan, mulai dari MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET), Specific Membrenae Antigen (SMA), Scan, dan pemeriksaan lainnya.
Penyakit kanker, merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele, dan harus segera ditangani. Mungkin, kanker prostat masih asing di telinga kita. Maka dari itu, Seruni akan merangkum mengenai kanker prostat, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, dan cara mengatasi. Untuk lebih jelasnya, simak rangkumannya berikut ini:
Kanker Prostat Adalah
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat. Prostat sendiri, adalah kelenjar kecil berbentuk kenari pada pria. Kelenjar ini, terletak pada bagian dasar kandung kemih, dan bertugas membawa urine dari kandung kemih ke alat kelamin pria. Selain itu, kelenjar prostat juga berfungsi menghasilkan cairan mani, yakni cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat pria ejakulasi.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker, yang umumnya meyerang kaum pria. Biasanya, kanker prostat tumbuh lambat dan pada awalnya terbatas pada kelenjar prostat. Meski beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan membutuhkan perawatan yang tidak begitu intensif atau bahkan tidak sama sekali, ada pula jenis-jenis lain yang sifatnya lebih agresif dan dapat menyebar dengan cepat.
Apa Penyebab Kanker Prostat
Banyak dari kita, yang mungkin penasaran apa yang menjadi penyebab munculnya kanker prostat. Adapun penyebabnya meliputi:
- Usia, tidak bisa dipungkiri, risiko seseorang menderita kanker prostat akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Ras, berdasarkan sebuah fakta, dikatakan bahwa pria kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat daripada pria ras lain. Pada pria kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif dan berkembang lebih ganas.
- Keluarga yang memiliki riwayat kanker prostat, apabila salah satu keluargamu ada yang pernah menderita penyakit ini, maka risiko terjadinya kanker mungkin semakin tinggi. Begitupun ketika kamu memiliki riwayat keluarga dengan gen pernah menderita kanker payudara atau riwayat keluarga yang sangat kuat akan kanker payudara, risiko kanker prostat juga akan lebih tinggi.
- Obesitas, pria dengan berat badan yang berlebihan alias obesitas, lebih mungkin mengalami penyakit lanjut yang lebih sulit diobati.
Gejala Kanker Prostat
Pada tahap awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala apa pun, sehigga sulit untuk dideteksi. Akan tetapi, jika kanker semakin membesar atau mengalami peradangan, biasanya penderita akan merasakan sejumlah gejala. Bisa berupa gangguan buang air kecil, darah dalam air mani yang dikeluarkan, merasa tidak nyaman di daerah panggul, sakit tulang, dan disfungsi ereksi.
Cara Mengobati
Ketika seseorang mengidap kanker prostas, lantas bagaimanakah cara mengobatinya? Melansir National Health Service, bagi banyak pria dengan kanker prostat, pengobatan tidak segera diperlukan. Apabila kanker masih berada pada tahap awal dan tidak menunjukkan gejala apa pun, biasanya dokter akan menyarankan untuk ‘menunggu dengan waspada’ atau ‘pengawasan aktif’.
Piliha terbaik, tergantung pada usia dan kesehatan secara keseluruhan. Kedua pilihan tersebut, melibatkan pemantauan kondisi dengan cermat. Pada sejumlah kasus, kondisi ini dapat disembuhkan, apabila langsung ditangani pada stadium awal. Adapun perawatan kanker prostat pada stadium awal meliputi:
- Operasi pengangkatan prostat.
- Radioterapi, baik sendiri atau bersamaan dengan terapi hormon.
Beberapa kasus, baru dapat terdiagnosis pada stadium lanjut, ketika kanker sudah menjalar ke bagian lain. Namun, jika kanker sudah menjalar dan tidak dapat disembuhkan, pengobatan hanya difokuskan untuk menghilangkan gejala dan memperpanjang hidup.
Segala pilihan, tentu memiliki risikonya masing-masing. Termasuk disfungsi ereksi dan gejala kencing, seperti perlu menggunakan toilet lebih mendesak atau lebih sering. Karena alasan tersebut, tak heran jika beberapa pria memilih untuk menunda pengobatan hingga ada risiko kanker menyebar.
Perawatan yang lebih baru, seperti ultrasound terfokus intensitas tinggi (HIFU) dan cryotherapy, bertujuan untuk mengurangi efek samping ini. Beberapa rumah sakit mungkin menawarkannya sebagai alternatif untuk operasi, radioterapi, atau terapi hormon. Tetapi efektivitas jangka panjang dari perawatan ini belum diketahui.
Cara Mencegah Kanker Prostat
Meski penyakit ini tidak dapat dicegah sepenuhnya, tapi kita bisa melakukan beberapa cara untuk mengurasi risikonya. Adapun di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lakukan diet sehat, dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
- Pilih makanan sehat daripada suplemen.
- Olahraga secara rutin.
- Pertahankan berat badan yang sehat.
- Konsultasikan dengan dokter terkait tentang peningkatan risiko kanker prostat.
Baca Juga: 8 Cara Alami Mencegah Kanker Usus Besar
Ternyata, penyakit kanker prostat sama bahayanya seperti jenis kanker lainnya. Maka dari itu, mulailah menjaga kesehatan diri, agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Semoga bermanfaat.