Seruni.id – Belum selesai dengan masalah Covid-19 yang kabarnya kembali meningkat, kini Indonesia harus menghadapi masalah baru, yaitu munculnya penyakit Mycoplasma Pneumonia. Ini merupakan sebuah penyakit pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae.
Penyakit ini biasa disebut dengan ‘walking pneumonia’ karena gejalanya cenderung ringan dan pengidapnya tidak harus dirawat di rumah sakit. Meski begitu, apabila penyakit ini terjadi pada anak-anak, maka mereka harus mendapatkan penanganan dengan segera. Karena apabila terlambat, kemungkinan akan mengalami risiko yang lebih berat.
Apa Penyebab Mycoplasma Pneumonia
Dari mana sih penyebab munculnya Mycoplasma Pneumonia? Melansir dari detikHealth, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang biasanya menginfeksi saluran pernapasan. Bisa dibilang penyakit ini hampir sama seperti Covid-19, di mana penyebarannya terjadi lewat droplet di udara.
Gejala yang Muncul
Umumnya gejala yang ditimbulkan yaitu berupa sakit tenggorokan, demam, kelelahan, batuk, nyeri dada (terutama saat batuk), hingga sakit kepala. Sementara pada anak dengan usia di bawah lima tahun, gejala yang dialami meliputi pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, muntah, mengi (atau suara napas yang berbunyi), dan diare.
Bagaimana Pengobatannya?
Apabila mengalami gejala yang sudah disebutkan, kamu bisa melakukan penyembuhan secara mandiri, karena biasanya pengidap tidak perlu melakukan perawatan di rumah sakit. Adapun yang bisa dilakukan seperti memperbanyak minum air putih, mengonsumsi obat, menghindari paparan asap dan polusi, dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Cara Mencegah Mycoplasma Pneumonia
Penyakit ini memang hampir mirip seperti Covid-19, sehingga cara pencegahannya pun tidak jauh berbeda, di antaranya:
- Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun antiseptik.
- Menggunakan handsanitizer setiap memegang barang yang rawan kuman dan bakteri (Seperti pintu toilet, gantungan tangan di kendaran umum, dan sebagainya).
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Mengonsumsi makanan yang sehat.
- Membersihkan perlatan makan yang disediakan di restoran atau warung makan sebelum digunakan. Namun, akan lebih baik jika kamu membawa alat makan sendiri.
- Membersihkan mainan anak.
- Menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau sikut saat batuk maupun bersin.
- Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah, terlebih ketika kamu sedang sakit.
Siapa Saja Kelompok yang Rentan Terinfeksi Mycoplasma Pneumonia ini?
Bakteri Mycoplasma Pneumonia ini sangat rentan menginfeksi orang-orang yang berusia 5 sampai 40 tahun, yang mengidap asma atau penyakit di saluran pernapasan lainnya, perokok, pengonsumsi imunosupresan, dan orang-orang yang tinggal di area yang ramai dan sempit.
Perbedaan Gejala Pneumonia Biasa dan Akibat Bakteri Mycoplasma
Masih dari detikHealth, pneumonia biasa gejalanya adalah batuk hingga sesak. Jika diderita oleh anak-anak, maka dia memerlukan oksigen. Namun, Mycoplasma pneumoniae tidak memiliki gejala yang khas sampai timbul sesak dan harus dirawat. Gejalanya lebih ringan dibandingkan pneumonia yang biasa.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Indonesia Akibat Varian Baru
Sekalipun gejalanya lebih ringan, alangkah lebih baik bila kita tetap menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penyakit yang menyerang pernapasan ini.