6 Penyebab Gugurnya Pahala

pixabay.com

Seruni.id – Pahala adalah tabungan rahasia dan ditangani langsung oleh Allah SWT. Karena tanpanya seorang Muslim akan terjerumus dalam kenistaan dan kebinasaan diakhirat. Setiap manusia dapat memaksimalkan adanya pahala, namun belum tentu bisa menjaga tabungan pahala yang ia hasilkan, agar tetap awet dan berkembang. Betapa banyak orang yang beramal kebaikan dan amalan-amalan shalih lainnya. Namun, banyak juga pahala yang terhapus seketika. Apa penyebabnya? Berikut penyebab gugurnya pahala.

Hasil gambar untuk penyebab gugurnya pahala
inspirasidata.com

Riya’

Riya’ ialah syirik kecil yang setiap manusia harus berhati-hati kerenanya. Orang yang memiliki sifat riya’ mengerjakan segala kebaikan tidak diniatkan hanya untuk Allah SWT, tetapi hanya ingin dipuji orang lain.

Contoh perbuatan riya’ yaitu selalu memiliki hasrat ingin dipuji atas amalan-amalan shalih yang telah dikerjakan. Bukankah telah disampaikan, bahwa jika tangan kanan memberi, maka sembunyikan tangan kirinya.

Perilaku riya’ seperti virus yang sulit dideteksi. Bisa saja kita merasa tidak sedang melakukannya, tetapi lisan dan perilaku tercatat sebagai dosa yang bisa menghanguskan pahala kita.

Maka sebaiknya kita lebih berhati-hati, dan sembunyikanlah segala amalan dari orang lain. Sebab, kebahagiaan yang sesungguhnya ialah di akhirat kelak, bukan kerena pujian dari orang lain.

Imam Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadist Qudsi, Allah SWT berfriman,

“Aku paling kaya, tidak butuh tandingan dan sekutu. Barangsiapa beramal menyekutukan-Ku kepada yang lain, maka Aku tinggalkan amalannya dan tandingannya.”

Syirik

Ini adalah perbuatan menyekutukan Allah. Seperti mengharap dan menyembah selain kepada Allah, percaya akan kekuatan selain kekuatan Allah dan menyandarkan segala urusan kepada dzat lain selain Allah SWT.

Perbuatan syirik akan membuat pahala gugur dan pelakunya akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. Semua dosa berpeluang mendapat mengampunan dari Allah Ta’ala, terkecuali dosa syirik.

Betapa Allah sangat murka pada manusia yang memalingkan diri dari kekuasaan-Nya. Dalam surah Adz-Zumar ayat ke 65 telah disampaikan,

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: ‘Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”

Murtad

Murtad merupakan orang yang memutuskan keluar dari Agama Islam. Dan barangsiapa yang keluar dari Islam, maka semua pahala yang telah ia kumpulkan akan gugur dan tak bernilai apa-apa dihadapan Allah SWT.

Kelak di akhirat akan dijerumuskan ke dalam neraka sedalam-dalamnya. Allah SWT berfriman,

“Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya kemudian mati dalam keadaan kafir maka mereka itulah orang-orang yang terhapus amalannya di dunia dan akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal berada di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : 217).

Mengungkit-ngungkit Sedekah

Tidak diperbolehkannya seseorang mengungkit sedekah dan pemberian yang diserahkan pada si penerima. Apalagi jika berharap penerima sedekah tersebut untuk berbuat baik, adalah suatu dosa dan bisa mengugurkan pahala amalan sedekah tersebut.

Sama halnya dengan memberikan sedekah tetapi dengan cara yang membuat penerima merasa sakit hati dan terhina. Seperti bersedekah dengan penuh kesombongan, sambil mengejek, atau menceritakan perihal sedekah pada orang lain sehingga si penerima malu dan tersakiti. Dalam sebuah ayat dijelaskan,

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)” (QS. Al-Baqarah : 264).

Bersumpah Atas Nama Allah

Bersumpah atas nama Allah merupakan salah satu bentuk ucapan tanpa ilmu, karena ampunan Allah merupakan perkara ghaib, sehingga tidak bisa seseorang mengatasnamakan Allah dalam menyatakan hal tersebut.

Meskipun dari segi lahir seseorang banyak dosa dan maksiat, namun tidak boleh ditunjuk secara langsung bahwa ia tidak diampuni oleh Allah SWT, kerena hal ini akan merusak dan menghapus amalan sang pengklaim tersebut.

Karena bisa saja orang tersebut akan bertaubat dan Allah benar-benar mengampuni-Nya. Dalam hadis Jundub radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengisahkan ada seseorang berkata : “Demi Allah, Allah pasti tidak akan mengampuni si fulan. Maka Allah ta’ala berfirman:

“Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu.” (HR Muslim, no. 2621).

Durhaka Terhadap Kedua Orangtua

Orangtua adalah orang yang mesti kita hormati. Namun, jika kita durhaka kepada mereka maka gugurlah pahala amalan yang telah dikerjakan. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,

“Ada tiga golongan manusia yang Allah tidak akan menerima dari mereka amalan wajib (fardhu), dan tidak pula amalan sunnat (nafilah) mereka pada hari Kiamat kelak; seorang yang durhaka kepada orangtuanya, seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan seorang yang mendustakan takdir.”

Itulah eman penyebab gugurnya pahala, semoga Allah SWT senantiasa menggungah hati kita untuk mewaspadai segala hal yang akan menggugurkan amalan kita atau mengurangi keberkahannya.