Ngelmu.co – BSMI Kalimantan Timur menggelar progres RSL, mobile clinic atau Rumah Sakit Lapangan di 7 titik desa di Lombok Barat dan Utara, dan satu titik desa di Lombok Timur untuk pelayanan dokter spesialis.
Sejumlah dokter ahli diturunkan langsung, yakni dr H. AHMAD Hadi wijaya Sp. A,.M.Kes, dr. H. Andi Hasyim Asy’ari, Sp. M.,M.Kes, dr. H. Muhammad Arman Amar, Sp. THT-KL. ,M.Kes, dr. H. SYyaiful Kamil Sp. B.,M.KES.,Finac, Said Hamdi Assegaf Amd.Kep dan Joko Sugiyanto untuk membantu para korban.
Baca juga: Yuks Mari Peduli Gempa Lombok
Selanjutnya, berikut ini adalah perkembangan Rumah Sakit Lapangan. Dimulai hari ini, Sabtu, 11 Agustus 2018. Rumah Sakit Lapangan BSMI sudah beroperasional dengan memberikan pelayanan rawat jalan untuk Poli Umum.
Adapun laporan kegiatan hari pertama beroperasi, hingga pukul 15.00 WIB:
- Tenaga Dokter : 3 Dokter Umum
- Tenaga perawat 5 orang
- Non Medis 5 Orang
Untuk jumlah pasien yang datang dan berobat di Rumah Sakit Lapangan ini 76 pasien. Diketahui bahwa kasus terbanyak adalah GE dan ISPA.
Tindakan yang telah dilakukan adalah perawatan luka akibat tertimpa reruntuhan dan satu pasien harus menjalani rawat inap.
Ditemukan kasus khusus saat menangani pasien Rumah Sakit Lapangan, yaitu serangan asma, GE dengan syok hipovolemik, Epilepsi. Ada pula kasus yang di rujuk, yaitu terkait dengan kasus Bronkopneumonia.
Selain itu, proses mendirikan tenda rawat inap sedang dilakukan. Tenda rawat inap yang berukuran 12×6 meter merupakan milik BNBP. Sedangkan logistik tambahan utk persiapan rawat inap sedang proses pengiriman dari pusat (via hercules/halim) hari ini, Sabtu (11/8).
Apa yang dilakukan oleh BSMI Kalimantan Timur ini memberikan dampak. Beberapa BSMI cabang menghubungi terkait pengiriman tenaga dokter spesialis untuk Ruang Operasi Rumah Sakit Lapangan. Oleh karena itu perlu arahan dan instruksi dari DPN untuk Ruang Operasi RSL.
Baca jiga: Mobile Clinic dan Trauma Healing BSMI untuk Korban Gempa NTB
Adapun Kondisi RSL yang terbaru adalah RSL tepat berada di depan posko penampungan dengan jumlah 3700 pengungsi. Bisa dikatakan bahwa RSL adalah posko kesehatan terdekat dengan posko penampungan ini.
Selain RSL, beberapa posko kesehatan lainnya juga berada di dekat penampungan. Posko kesehatan lainnya adalah RS Kapal Unair jarak 2 km, Posko Puskesmas Pemenang 3 km, dan RS KLU 25 km.
Terkait dengan sumber daya manusia (SDM) RSL, besok, Minggu, 12 Agustus 2018, sekitar 5 orang relawan Non Medis (Logistik dan pendirian RSL) akan pulang. Sehingga perlu tanggapan dari DPN untuk menutupi kekurangan SDM ini.
