Seruni.id – Bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan, polusi udara sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, mungkin mereka sudah sangat akrab dengan hal tersebut. Asap knalpot dari kendaraan menjadi penyumbang utama polusi udara di kota. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, ya. Sebab, setiap udara yang kita hirup, memiliki risiko terpapar polutan berbahaya yang bisa menganggu kesehatan jangka pendek maupun panjang.
Mereka yang rentan pun memiliki risiko yang lebih besar, seperti anak kecil, ibu hamil, atau lansia. Dan perlu kalian ketahui juga, polusi udara juga bisa berpengaruh terhadap kesuburan seseorang, loh. Bagi pasangan yang sedang merencanakan program kehamilan, berikut Seruni telah merangkum mengenai dampak polusi udara pada kesuburan laki-laki dan perempuan. Yuk simak sampai selesai agar terhindar dari risiko yang diakibatkan oleh polusi udara.
Fakta Polusi Udara yang Terjadi di Daerah Perkotaan Khususnya Jakarta
Tahukah kamu? Polusi udara yang terjadi di Jakarta, angkanya cukup tinggi, loh. Seperti yang terjadi di awal bulan Juni 2023 lalu, berdasarka perkiraan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berkisar anatara 135-148.
Data tersebut diperoleh melalui situs IQ Air yang mengoperasikan informasi kualitas udara di seluruh dunia. Menurut situs tersebut, udara di Jakarta saat ini tidaklah sehat, terlebih bagi mereka yang masuk ke dalam kelompok sensitif.
Adapun kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50, sedangkan pengukuran di atas 300 dianggap berbahaya. Sementara itu, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 10.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.
PM2.5 merupakan sebuah partikel udara termasuk debu, jelaga, kotoran, asap, dan tetesan cairan yang berdiameter lebih kecil dari 2.5 mikron. Karena diameternya yang sangat kecil, sehingga partikel tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Kita hanya bisa melihatnya melalui mikroskop elektron.
Dari banyaknya jenis polutan udara, partikel ini paling berdampak negatif pada kesehatan. Bahkan, Nilai Ambang Batas (NAB) PM2.5 yang diperbolehkan berada di angka 65 µg/m3 (mikrogram per meter kubik). Kualitas udara baru bisa dikatakan baik apabila kadarnya berada di rentang 0-15,5 µg/m3.
Melansir dari laman Katadata, nilai konsentrasi PM2.5 di Jakarta adalah 57 µg/m3. Ironisnya, Jakarta berada pada urutan ketiga dalam daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 6 Juni 2023. Ini artinya kualitas udara di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Seperti yang kita tahu, polusi udara sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Begitupun dengan pasangan suami istri yang sedang menantikan kehadiran buah hati melalui program hamil, polusi udara sangat berpengaruh.
Risiko Polusi Udara Terhadap Kesuburan Laki-laki Maupun Perempuan
Menurut sebuah studi yang meniliti tentang bahaya polusi bagi masyarakat umum, paparan polusi udara yang terjadi secara signifikan dapat meningkatkan risiko kemandulan. Hal ini juga dibuktikan melalui analisis terhadap 18.000 pasangan di Tiongkok menemukan bahwa mereka yang hidup dengan tingkat polusi partikel kecil yang cukup tinggi memiliki risiko inferlitas 20% lebih besar, ayng didefinisikan sebagai tidak hamil dalam waktu satu tahun setelah mencoba.
Rancangan studi tidak memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan bagaimana polusi udara dapat merusak kesuburan, tetapi partikel polusi diketahui menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat merusak produksi sel telur dan sperma, kata para ilmuwan. Studi lain baru-baru ini terhadap 600 perempuan yang menghadiri klinik infertilitas AS menemukan bahwa peningkatan paparan polusi udara dikaitkan dengan jumlah sel telur yang matang di ovarium.
Separuh dari semua masalah kesuburan terkait dengan kualitas sperma. Polutan lingkungan melepaskan Spesies Oksigen Reaktif (ROS). Hal ini dapat menyebabkan stres oksidatif pada sperma, sehingga terjadi fragmentasi DNA (pecahnya DNA di kepala sperma). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerusakan DNA sperma yang tinggi dapat dikaitkan dengan masalah infertilitas.
Infertilitas memengaruhi jutaan pasangan di seluruh dunia tetapi relatif sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai dampak polusi udara. Namun, udara kotor diketahui dapat meningkatkan risiko aspek reproduksi lainnya, termasuk kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Tingkat umum nitrogen dioksida sama buruknya dengan merokok dalam meningkatkan risiko keguguran dan partikel polusi telah ditemukan di sisi janin plasenta.
Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Di balik polusi udara yang kerap dianggap sepele, banyak sekali bahaya yang sedang mengintai kesehatan kita. Salah satunya bisa memengaruhi kesehatan kulit. Terlalu sering terpapar polusi udara secara langsung, dapat membuat kulit menjadi kusam, merusak kolagen, memicu flek di wajah, dan yang paling berbahaya bisa membuat seseorang berisiko terkena penyakit kanker kulit.
Selain itu, setiap udara yang dihirup, bisa menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit asma. Asma merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan yang disebabkan saluran udara mengalami radang, sehingga terjadi pembengkakan. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas.
Sebuah studi yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa racun yang tercemar di udara dan dihirup oleh seseorang dapat memasuki paru-paru hingga ke aliran darah. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Pada akhirnya, ini akan menyebabkan masalah kesehatan selanjutnya, salah satunya gangguan otak dan kerusakan saraf.
Sejumlah penelitian lain juga menyebutkan, bahwa secara signifikan menghirup polusi udara dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis, termasuk penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, dan penyakit demensia lainnya. Tak hanya itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa partikel halus dalam cairan serebrospinal pasien, mengalami gangguan otak yang secara gamblang diakibatkan zat partikulat beracun, di mana zat itu menetap di otak.
“Ada kesenjangan dalam pengetahuan kami seputar efek berbahaya dari partikel halus di udara pada sistem saraf pusat. Pekerjaan ini menyoroti hubungan antara partikel yang terhirup, dan bagaimana partikel tersebut kemudian bergerak di sekitar tubuh,” ungkap rekan penulis Profesor Iseult Lynch, dar University of Birmingham, melansir HealthShots.
“Data menunjukkan, delapan kali jumlah partikel halus dapat mencapai otak dengan melakukan perjalanan, melalui aliran darah dari paru-paru daripada melewati langsung lewat hidung. Ini menambah bukti baru tentang hubungan antara polusi udara dan efek merugikan dari partikel tersebut di otak,” lanjutnya.
Tips Menekan Risiko dari Polusi Udara
Bagi para pejuang metropolitan, polusi udara bagaikan monster tak kasat mata yang selalu mengintai. Di tengah hiruk pikuknya kota, terpapar asap dan polutan seolah tak terelakkan. Tetapi jangan khawatir, bukan berarti kamu harus menyerah. Berikut ada beberapa tips jitu untuk menekan risiko dari polusi udara dan menjaga kesehatanmu:
- Pentingnya untuk menghindari are dengan tingkat polusi udara yang tinggi, atau jalan raya yang sibuk saat kamu hendak keluar rumah.
- Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker.
- Jauhi perokok.
- Untuk meminimaliri polusi udara di rumah, kamu bisa menaruh pot tanaman di sekitar rumah demi menyerap polusi dan memberikan udara yang lebih segar.
- Gunakan air purifier di rumah untuk menghilangkan asap hingga jamur dan bakteri di udara sekitar rumah.
- Mengganti produk-produk pewangi ruangan, hari spray, cat rumah, dan pembersih rumah lainnya dengan bahan-bahan yang organik.
Baca Juga: 8 Makanan yang Menyehatkan Paru-paru di Tengah Polusi Udara
Nah, itu penjelasan tentang dampak polusi udara terhadap kesuburan laki-laki dan perempuan. Polusi udara memang sulit untuk dihindari, terutama bagi mereka yang tinggal di kota besar. Namun, kamu dan pasangan bisa melakukan beberapa hal untuk menekan risikonya.perempuan?page=all.