Hati-hati, Sindrom Patah Hati Bisa Berujung pada Kematian!

Hati-hati, Sindrom Patah Hati Bisa Berujung pada Kematian!
halodoc.com

Seruni.id – Patah hati, merupakan sebuah istilah yang menggambarkan perasaan sedih dan kecewa terhadap sesuatu hal. Patah hati tidak hanya disebabkan oleh berakhirnya hubungan saja. Namun, bisa juga karena kehilangan orang yang dicintai untuk selamanya, pengkhiatan, kegagalan dalam hubungan, atau karena kehilangan mimpi atau harapan.

Hati-hati, Sindrom Patah Hati Bisa Berujung pada Kematian!
aladokter.com

Patah hati adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan manusia. Hampir semua orang pernah mengalaminya. Namun, siapa sangka, jika kondisi tersebut bisa menjadi salah satu penyebab kematian, loh. Di Inggris, sindrom patah hati atau takutsubo cardiomyopathy berpotensi sangat fatal hingga mempengaruhi 2.500 warga setiap tahunnya.

Sebanyak 90 persen dari penderitanya adalah wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Satu dari 20 orang yang mengalami sindrom tersebut bisa berujung pada kematian. Sementara pasien lainnya mendapatkan imbas pada masalah jangka panjang seperti sesak napas, nyeri di bagian dada, hingga jantung yang berdebar.

Namun, nyeri dada yang dirasakan oleh orang yang sedang patah hati berbeda dengan serangan jantung yang umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri.

“Sekitar 70 persen kasus disebabkan oleh peristiwa stres, dalam kasus lain penyebabnya tidak jelas. Hal ini bisa bersifat emosional, seperti kematian orang yang dicintai atau berkahirnya suatu hubungan, atau fisik,” kata peneliti klinis bidang kardiologi Universitas Aberdeen Dokter David Gamble melansir Daily Mail

Dalam sebuah penelitian di jurnal Cardiovaskular Research pada bulan Juni, Dr Lyon dan rekannya di Imperial College London mengungkapkan sel-sel jantung lebih sensitif terhadap adrenalin jika bertemu dengan dua molekul MicroRNA. Molekul tersebut melepaskan depresi, kecemasan dan stres ke otak dan berpengaruh pada aliran darah ke jantung.

“Mungkin stres kronis menjadi faktor utama seseorang terkena sindrom ini ketika mereka kemudian menderita stres akut,” tambahnya.

Dokter Gamble menyebut untuk mengatasi sindrom patah hati tersebut, seseorang bisa melakukan terapi bicara untuk meningkatkan kesehatan mental dan dapat membantu pemulihan.

Cara Mengatasi Patah Hati

Patah hati memang menyakitkan, dan wajar jika kamu merasa sedih, kecewa, dan marah. Namun, jangan biarkan perasaan itu berlarut-larut. Berikut beberapa cara untuk mengatasi patah hati agar tidak berlarut:

Izinkan dirimu untuk merasakan sakitnya. Jika ingin menangis, maka menangislah kalau itu bisa melegakan perasaanmu. Kamu juga bisa mengekspresikan perasaanmu melalui sebuah tulisan. Atau berbincanglah dengan orang yang kamu percaya tentang apa yang sedang kamu rasakan.

Hindari menyalahkan diri sendiri. Segala yang pergi dan hilang bukanlah kesalahamu. Sebab, akan selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang kamu alami.

Fokuslah pada diri sendiri dengan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Rawat dirimu dengan baik, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Kemudian lakukan hal-hal baru dan temukan hobi baru yang positif.

Berhentilah memikirkan hal yang membuatmu terluka. Karena selalu mengingat hal yang menyakitimu hanya akan membuat lukamu sulit untuk sembuh. Meski melupakan hal yang menyakitkan tidak bisa secara instan, tetapi percayalah, perlahan semua akan kembali pulih.

Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Akibat Patah Hati

Patah hati adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang. Dengan dukungan dari orang-orang terdekat dan tekad untuk sembuh, kamu pasti bisa melewati masa-masa sulit ini.