Seruni.id – Sebelum menjalani program hamil, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tubuh lebih siap. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Dengan mengetahui seperti apa kondisi tubuh serta riwayat-riwayat kesehatan Anda, berbagai risiko terkait kesehatan kehamilan dan janin pun bisa diprediksi.
Dokter kandungan pun bisa menyiapkan diri dengan berbagai perawatan khusus yang mungkin kelak dibutuhkan. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga merekomendasikan para calon Mama untuk menjalani sesi perencanaan khusus dengan dokter sebelum memutuskan untuk program hamil. Sesi ini bisa menjadi awal yang sangat baik untuk kesehatan kehamilan Anda.
Apa saja ya pemeriksaan sebelum kehamilan yang sebaiknya Anda lakukan? Nah, berikut rangkuman informasinya:
Tes Gula Darah
Sebelum Anda memutuskan untuk program hamil, sebaiknya periksakan terlebih dahulu gula darah Anda. Pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan dua kali, saat puasa dan tidak puasa. Keduanya memiliki tujuan untuk mengetahui apakah Anda mengidap diabetes mellitus atau tidak.
Apabila Anda memiliki gula darah yang tak terkontrol, janin cenderung juga akan mengalaminya. Maka dari itu, jika Anda mengalami berat badan berlebih atau curiga diabetes, penting untuk melakukan tes gula darah sebelum program hamil dan melihat apakah ada sesuatu yang harus disiapkan sejak awal sebelum hamil.
Tes Darah
Salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan saat tes darah adalah untuk mengetahui apakah Anda memiliki risiko pembawa penyakit genetik. Menurut pakar kesehatan kandungan Johns Hopkins Medicine, Sheri Lawson, beberapa penyakit yang dikhawatirkan yakni fibrosis kistik dan anemia sel sabit.
Selain itu, pemeriksaan darah rutin seperti kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih (leukosit) dan sel pembekuan darah (trombosit) juga dilakukan. Dari hasilnya akan terlihat apakah Anda memiliki anemia, infeksi, atau gangguan faktor pembekuan darah.
Baca Juga: Ini Loh 5 Gejala Awal Leukimia atau Kanker Darah
Yang tak kalah penting, Anda dan suami juga sebaiknya melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus. Masalah kesehatan bisa muncul jika Anda memiliki rhesus negatif dan suami memiliki rhesus positif. Jika janin kelak memiliki rhesus positif sementara Anda rhesus negatif, kondisi ini berbahaya. Maka dari itu, bicarakan dengan dokter sedari awal ya.
Tes Fungsi Tiroid
Jika Anda mengidap hipotiroidisme dan tubuh Anda tidak memiliki cukup hormon tiroid yang dibutuhkan untuk perkembangan janin normal, maka kelak janin dapat mengalami gangguan pertumbuhan.
Sebaliknya, jika fungsi tiroid Anda mengalami kelebihan, maka kondisinya juga bisa mengganggu janin. Janin pada akhirnya berisiko juga mengalami pembesaran tiroid. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melakukan tes fungsi tiroid melalui cek darah.
Torch
TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Ketahui apakah Anda memiliki riwayat atau sedang terinfeksi penyakit-penyakit tersebut sebelum hamil, untuk mencegah infeksi pada janin. Infeksi pada janin akibat penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan risiko keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan kelainan bawaan. Kalau gitu, jangan lupa untuk lakukan pemeriksaan TORCH ya.
Tes Kromosom
Tes kromosom sangat penting dilakukan terutama jika sebelumnya diketahui ada riwayat keluarga sang suami atau Anda yang memiliki gangguan kromosom. Beberapa di antaranya yakni down syndrome, thalassemia dan hemofilia. Tes ini bisa dilakukan dengan mengambil sampel darah dan diperiksa ke laboratorium. Nanti dari hasilnya akan dicek oleh dokter apakah Anda membutuhkan perawatan khusus.
Nah, jangan lupa untuk selalu berdiskusi dengan dokter tentang apapun hasil tes yang Anda dapatkan, ya. Dengan begitu, segala risiko yang mungkin muncul pada janin bisa diminimalkan sejak awal.