Seruni.id – World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia diperingati pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Hari Kanker Sedunia 2021 jatuh pada hari Kamis. Perayaan ini merupakan sebuah bentuk perhatian kepada masyarakat agar lebih sadar terhadap penyakit mematikan nomor dua di dunia ini.
Setiap tahunnya tercatat sekitar 9,6 juta jiwa meninggal dunia akibat penyakit ini. Bahkan, 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara perpenghasilan rendah hingga menangah. Umumnya, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat. Maka dari itu, dengan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia ini, berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat.
Pada artikel kali ini, Seruni ingin membahas sedikit mengenai Hari Kanker Sedunia, mulai dari tahun dibentuknya, tujuan, dan lainnya. Berikut ulasan selengkapnya:
1. Kapan Hari Kanker Sedunia Mulai Terbentuk?
Mungkin masih banyak dari kita yang belum mengetahui kapan Hari Kanker Sedunia dibentuk. Peringatan ini pertama kali dicetuskan oleh Union for International Cancer Control (UICC), yang merupakan organisasi kanker internasional terbesar dan tertua di dunia.
Penentuan Hari Kanker Sedunia dilakukan pada acara “World Cancer Summit Against Cancer for the New Millenium” (KTT Kanker Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru), yang saat itu digelar pada 4 Februari 2000 di Paris. Konfrensi tersebut membahas mengenai penelitian, pencegahan, hingga peningkatan layanan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini.
Bahkan, hingga saat ini, hari peringatan tersebut tetap digelar setiap tahunnya, bukan hanya di Indonesia, tapi di berbagai negara lainnya. Hari peringatan tersebut turut melibatkan berbagai komunitas, organisasi, pemerintah, rumah sakit, dan pihak-pihak lainnya yang juga memiliki peranan penting.
2. Tujuan Diperingatinya Hari Kanker Sedunia
Dari tahun ke tahun, penderita kanker terus bertambah, begitu pun dengan kasus kematiannya yang juga masih meningkat. Dengan adanya hari peringatan ini, masyarakat yang tersebar di berbagai negara bisa saling membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah penyakit ganas nan mematikan ini, tentunya dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
Gerakan Hari Kanker Sedunia ini berfokus pada empat aspek berbeda, yakni kemajuan, dampak, kesetaraan, serta perubahan. Hari peringatan ini, bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang menjadi tenaga kesehatan, penyintas, pun keluarga yang memiliki riwayat kanker saja, tapi untuk siapa pun, sebagai bentuk saling memberi dukungan bagi sesama manusia, terutama untuk para penderita kanker.
3. Penyakit Paling Mematikan Ke-2 di Dunia
Seperti yang sudah Seruni jelaskan di atas, kanker menjadi penyakit paling mematikan ke-2 di dunia setelah penyakit jantung. Sekitar 9,6 juta jiwa meninggal karena kanker setiap tahunnya. Tujuh puluh persen kematian yang diakibatkan dari penyakitkan terjadi di negara dengan pendapatan rendah hingga menengah. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013, terdapat 1 kasus kanker tiap 1.000 penduduk, dan paling banyak diderita oleh wanita melalui kanker payudara dan kanker leher rahim. Adapun Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati pada tanggal 26 Oktober setiap tahunnya.
4. Logo Hari Kanker Sedunia
Hari Kanker Sedunia, memiliki logo yang mungkin sudah sering kita lihat di internet atau di rumah sakit. Salah satu aspek pendorong dari logo Hari Kanker tersebut adalah kegunaannya dalam banyak konteks yang berbeda. Dalam logo Hari Kanker Sedunia sebelumnya, terdapat beberapa elemen desain solid yang bekerja dari baik di sini. Misalnya lencana bundar dan simbol orang yang mewakili setiap individu. Warna merek oranye dan biru sudah mulai mencapai asosiasi di mana-mana dengan hari itu.
Logo tersebut memiliki tujuan tersendiri, yakni memberikan solusi elegan untuk tantangan-tantangan ini, tanpa menghilangkan rasa hormat pada masa lalu. Menurut pihah UICC, mreka ingin membuat logo yang lebih fleksibel agar sesuai dengan tujuannya. Yaitu untuk menyampaikan dengan jelas gerakan yang berani, berkembang, dan berpikiran maju, serta mencerminkan khalayak global yang beragam.
Perubahan logo tersebut, memakan waktu yang tak sebentar. Lebih dari setahun sebelum acara resmi diluncurkan pada Kongres Kanker Dunia di ruangan yang dipenuhi dengan anggota UICC dan pendukung Hari Kanker Sedunia. Pada intinya, setiap peringatan yang dilakukan pada 4 Februari, menanamkan logo baru dengan banyak makna, seperti inklusivitas, keragaman, kemajuan, harapan, dan kesetaraan.
5. Apakah Kita Dapat Mencegah Kanker?
Menurut World Health Organization (WHO), menyebutkan bahwa sepertiga jenis kanker sebenarnya dapat dicegah. Yakni degan menerapkan pola makan sehat, menjaga berat badan normal, dan rajin berolahraga. Seperti yang kita tahu, olahraga sangat penting untuk kesehatan.
Setidaknya ada 10 jenis kanker yang bisa dicegah dengan berolahraga, seperti kanker perut, payudara, rahim, hingga pankreas dan hati. Selain itu, penting sekali untuk menjaga kulit dari paparan sinat matahari secara langsung. Menerima vaksinasi juga merupakan salah satu langkah pencegahan kanker karena infeksi virus dapat menyebabkan kanker.
6. Tema Hari Kanker Sedunia
Hari Kanker Sedunia 2020 lalu mengusung tema “I Am and I Will”. Tema tersebut memiliki arti yang cukup penting, bahwa sekecil apa pun hal yang kita lakukan, setiap orang memiliki kapasitas dan peran untuk mencegah kanker.
Pada tema Hari Kanker Sedunia 2020 itu, masyarakat diajak untuk membagikan fotonya di akun media sosial dengan menyertai tagar #IAmAndIWill. Tujuan dari pemilihan tema tersebut untuk melawan sikap negatif dan stigma yang dimiliki kebanyakan orang terkait penyakit ini.
Kabarnya hari Kanker Nasional pada tahun ini juga akan mengusung tema yang sama. Kampanye “I Am and I Will” ini sudah berjalan sejak 2019 lalu, diharapkan hal ini dapat memberikan pengaruh yang berkepanjangan dengan meningkatkan paparan dan keterlibatan publik mengenai kanker.
7. Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia
Terdapat empat jenis kanker yang angka penderitnya paling banyak di Indonesia, yakni sebagai berikut:
Kanker Paru-paru
Kanker paru menjadi penyakit yang memiliki angka tertinggi di Indonesia. Umumnya penyakit ini banyak diderita oleh laki-laki, yakni sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk. Adapaun hal yang menjadi faktor meningkatnya penyakit ini adalah kebiasaan merokok dan mengonsumsi suplemen beta-karoten.
Kanker Hati
Selain kanker paru, ada pula kanker hati yang masuk ke dalam daftar penyakit dengan penderita terbanyak. Yakni sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 peduduk. Salah satu yang menjadi peningkat risiko ini adalah seringnya mengonsumsi minuman beralkohol.
Kanker Payudara
Pada urutan ketiga ada kanker payudara, dengan angka kejadiannya paling banyak pada wanita, yakni mencapai 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko adalah minuman beralkohol, kelebihan lemak di tubuh, dan pertambahan berat badan di usia dewasa.
Kanker Leher Rahim
Di urutan keempat ada kanker leher rahim yang banyak menyerang oleh kaum perempuan. Di Indonesia angkanya mencapai 23,4 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
Itulah sejarah singkat mengenai Hari Kanker Sedunia yang sekiranya dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Selain Hari Kanker Dunia, ada pula Hari Kanker Anak Sedunia yang jatuh setiap tanggal 15 Februari. Semoga kita bisa lebih menghargai kesehatan dan bisa memberikan semangat kepada mereka yang saat ini tengah berjuang melawan penyakit tersebut.