Tak ada seorang pun di dunia ini yang ingin hidup sendiri. Semua tentu berharap bisa menikah dan hidup bahagia bersama pasangan. Namun, sematang apapun manusia membuat rencana, pada akhirnya hanya Tuhan yang bisa menentukan. Demikian juga yang terjadi pada keluarga Markamah, warga Desa Sidolaren, Kecamatan Gebang, Purworejo, rencana menikahkan anak gadisnya berantakan karena calon menantunya ternyata perempuan.
Segala sesuatu sudah disiapkan, bahkan beberapa tamu sudah berdatangan, kebahagiaan di depan mata harus melayang, karena Wilis Setyowati terpaksa harus mengurungkan pernikahannya dengan Pratama setelah identitas asli calon suaminya terungkap. Berikut ini adalah kisah selengkapnya tentang kasus pernikahan sejenis yang nyaris terjadi.
Memalsukan KTP
Pratama alias Nova tengah diintrogasi [image source]
Tak pernah ada sedikitpun rasa curiga di benak Markamah pada calon menantunya. Selama ini, ia dan keluarga melihat Pratama sebagai laki-laki, meski suaranya memang seperti perempuan. Namun penampilannya memang terlihat seperti pria sejati, terlebih Pratama juga merokok. Pratama, yang tercatat sebagai warga Binong, Kecamatan Curug, Kota Tangerang, ternyata sudah memalsukan data diri dengan mengganti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Semula, Pratama memiliki nama asli Nova Aprida Ariani.
Sudah saling kenal sejak 7 tahun lalu
Tersangka Nova [image source]
Diketahui jika Wilis sudah mengenal Pratama sejak tujuh tahun lalu, ketika anak kedua Markamah tersebut masih bekerja di Jakarta. Merasa cukup dekat, akhirnya Pratama pun melamar Wilis. Menjelang pernikahan, Pratama bahkan sudah datang ke rumah Markamah sejak tanggal 31 Agustus 2017 lalu. Selama berada di rumah Markamah, sama sekali tak ada perangai aneh pada diri calon suami Wilis. Hanya saja, Pratama memang selalu mengenakan jaket dengan alasan dingin jika mengenakan baju longgar.
Identitas baru terungkap sehari sebelum akad nikah
tamu yang mulai berdatangan [image source]
Seperti pada umumnya pernikahan, keluarga Wilis juga telah merencanakan prosesi yang niatnya akan dilangsungkan pada hari Selasa, 5 September 2017 dengan begitu matang. Sehari sebelum melakukan akad nikah, kedua calon pengantin tersebut mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gebang untuk mencocokkan data yang ada. Namun, siapa sangka jika datangnya Pratama di KUA menjadi awal mula terbongkarnya identitas aslinya. Bermula saat pegawai KUA yang curiga karena Pratama menggunakan NIK KTP perempuan, pihak KUA pun mulai serius mengusut dugaan pemalsuan data diri calon mempelai.
Calon mempelai pria mengakui jika dirinya perempuan
Pihak mempelai wanita merasa terpukul karena calon suami ternyata perempuan [image source]
Pihak KUA yang merasa ada yang tidak beres dengan berkas yang disetorkan akhirnya berinisiatif untuk melaporkan kejanggalan tersebut pada Polsek Gebang. Kasus tersebut akhirnya ditindaklanjuti oleh pihak berwajib, dengan mendatangi KUA dengan membawa kedua calon mempelai untuk dimintai keterangan. Untuk mengungkap kebenaran jenis kelamin Pratama, pihak polsek juga meminta bantuan puskesmas Gebang untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, memang ditemukan ciri-ciri sebagai perempuan. Bahkan, sebelum pihak puskesmas memeriksa alat kelamin, Pratama sudah mengaku jika ia sebenarnya perempuan.
Hampir dinikahi oleh sesama jenis memang kenyataan yang begitu pahit. Namun, masih patut disyukuri bahwa kebenaran tersebut terungkap sebelum pernikahan terjadi. Pasti ada hikmah di balik tiap hal yang terjadi. Semoga menjadi pelajaran, bagi calon mempelai manapun agar bisa lebih jeli melihat calon pasangan.