Seruni.id – Kita sama-sama tahu kalau tubuh akan mengalami penurunan fungsi saat usia seseorang kian bertambah. Sistem kekebalan tubuh pun biasanya akan mengalami penurunan yang berakibat pada kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit. Biasanya, di usia pertengahan (mulai dari usia kepala empat), menjadi lampu kuning untuk para wanita, kita dituntut untuk lebih peka terhadap kondisi kesehatan.
Karena apa yang kita lakukan di usia ini akan menjadi gerbang penentu kondisi kesehatan kita di usia lanjut. Maka itu, Moms perlu menjalani berbagai macam tes kesehatan, dan Seruni akan membahas 9 di antaranya:
Tekanan Darah
Direkomendasikan oleh American Heart Association, kita perlu memeriksakan tekanan darah setiap tahunnya, sejak awal usia 20-an. Apalagi kalau kita sudah memasuki usia kepala empat, maka hal ini menjadi salah satu tes yang wajib untuk setiap wanita. Karena, tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Tekanan darah yang normal berada pada 120/80 mmHg. Risiko utama dari tekanan darah tinggi adalah penyakit jantung dan stroke. Jika tekanan darah kita sudah melebihi batas normal, kita bisa menurunkannya dengan diet, olahraga, dan pengobatan.
Kadar Kolesterol
Sama seperti tekanan darah, kadar kolesterol yang tinggi juga menjadi salah satu pemicu penyakit jantung. Maka, sebaiknya kita mulai rutin untuk mengecek kadar kolesterol yang ada pada tubuh, untuk mengetahui kadar kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), dan trigliserida di setiap tahunnya.
Jika kadar kolesterol jahat melebihi angka 130, maka sudah sewajarnya kita mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dengan mulai melakukan diet sehat yang dapat membantu menurunkan pun menstabilkan kadar kolesterol dalam tubuh, tentu saja kita perlu konsultasikan hal ini dengan ahlinya, ya.
Gula Darah
Direkomendasikan oleh American Diabetes Association, wanita usia kepala empat harus memulai tes kadar gula darah tahunan, tepatnya di usia 45 tahun. Karena, terbiasa mengonsumsi makanan yang tidak sehat, tinggi kalori, gula, dan lemak, bisa meningkatkan kadar gula darah kita, yang lama-kelamaan, kondisi tersebut bukan tidak mungkin berkembang menjadi diabetes. Dokter biasanya akan memulai dengan tes glukosa puasa atau tes A1C (tes darah yang menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir).
Mata
Kenapa harus periksa mata? Karena ini merupakan tes kesehatan yang tak kalah pentingya untuk wanita. Seperti yang dijelaskan oleh American Optometric Association, saat wanita memasuki usia 40 tahun, maka kesehatan matanya harus diuji setiap 1-3 tahun sekali.
Karena penyakit yang mengancam kesehatan mata wanita di usia 40-an ini tidak sembarangan, di antaranya glukoma, rabun dekat, pun penyakit degenerasi makula. Selain itu, kalau kita mengidap diabetes, maka kesehatan retina juga perlu dicek, karena diabetes bisa menyebabkan gangguan kesehatan mata.
Skrining Kanker Serviks
Wanita yang sudah masuk usia antara 30 sampai 65 tahun, wajib menjalani tes pap smaer setiap tiga tahun sekali dan HPV setiap lima tahun sekali. Kita tak perlu ragu untuk menceritakan riwayat seksual pada dokter, untuk melihat apa saja hal yang perlu dikhawatirkan dari hal tersebut. Apalagi kalau kita (maaf) memiliki riwayat berganti-ganti pasangan, hal ini memiliki tingkat bahaya yang berbeda, maka konsultasikanlah secara serius dengan dokter ahli.
Payudara
Selain skrining kanker serviks, skrining pada payudara juga menjadi hal paling utama untuk diperiksakan, kita bisa mulai dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hal ini dilakukan dengan cara memeriksa kondisi payudara sendiri dengan mendeteksi apakah terdapat perubahan, seperti adanya benjolan, bentuk, kerutan, lekukan di sekitar payudara dengan cara merabanya.
Selain itu, penting juga untuk kita menyadari adanya perubahan pada puting susu. Perubahan tersebut bisa meliputi bentuk, ukuran, ruam, dan nyeri. Jangan sampai kita menyadari ada yang salah pada payudara kita saat semuanya sudah masuk ke dalam kondisi serius.
Kulit
Kulit juga menjadi bagian penting yang tidak boleh dilewatkan, dari rangkaian tes kesehatan untuk wanita usia kepala empat. Pasalnya, kulit menjadi pelindung tubuh yang setiap harinya terkena paparan langsung sinar matahari pun polusi.
Maka itu, seiring dengan pertambahan usia, kita perlu memberi perhatian lebih pada kesehatan kulit. Apalagi menurut para ahli, wanita berkulit putih lebih memiliki risiko yang tinggi, terkena kanker kulit seperti melanoma dan jenis lainnya dibandingkan dengan wanita berkulit gelap. Memiliki keluarga dengan melanoma dan sering mengalami sengatan sinar matahari secara langsung di usia muda, akan meningkatkan risiko kita untuk terkena kanker kulit.
Lantas, kita harus mengatasinya dengan cara apa? Lakukanlah pemeriksaan ke dokter khusus kulit untuk mengecek kondisi kulit secara keseluruhan. Kamu juga tak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, jika menyadari pun melihat perubahan pada kulit, seperti tahi lalat yang membesar, ruam, atau adanya bercak.
Pemeriksaan Tiroid
Sekitar 13% wanita yang berusia 35 sampai 65 tahun memiliki hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif). Hal inilah yang membuat kita disarankan untuk melakukan pemeriksaan tiroid, minimal setiap lima tahun sekali. Pasalnya, beberapa kelainan tiroid juga lebih umum terjadi setelah masa menopause.
Tiroid yang kurang aktif biasanya akan diukur melalui tes darah. Kalau kita mengalami gejala seperti perubahan mood, penambahan berat badan, kebiasaan tidur, dan peningkatan kolesterol secara tiba-tiba, maka segera konsultasikan hal ini dengan dokter, ya. Karena bisa saja ini mengindikasikan adanya masalah pada tiroid kita.
Kesehatan Mental
Selain kesehatan tubuh, wanita juga perlu memperhatikan kesehatan mentalnya. Karena di saat wanita memasuki usia 40-an ke atas, ia akan rentan mengalami depresi. Kenapa? Hal ini dikarenakan usia kepala empat merupakan waktu menuju peralihan, di mana wanita mendekati masa menopause.
Perubahan hormon yang terjadi bisa membuat wanita menjadi lebih mudah stres. Penelitian pun menjelaskan, jika wanita yang berusia antara 40 sampai 59 tahun juga memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi dibanding dengan remaja putri. Selain itu, banyak wanita yang memasuki usia 40-an, mengalami kecemasan berlebih. Maka, ada baiknya untuk kita mendatangi terapis ahli untuk mengecek potensi depresi yang mungkin terjadi.
Sebenarnya, tes kesehatan yang perlu kita lakukan akan terlihat sepele dan enggan untuk dijalani, tapi jika mengingat efek yang terjadi saat kita telat mengetahui penyakit yang menyerang, dan membuat kita menjadi lebih sulit sembuh, hal ini yang akan membuat kemalasan kita hilang begitu saja. Moms, masih mau kan hidup sehat sampai anak cucu cicit siap menceritakan kisah bahagia dari kesuksesannya?