Seruni.id – Virus Corona kian ganas mengintai. Maka dari itu, kita perlu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus tersebut. Namun, tidak hanya itu saja, kita juga perlu melakukan swab test, agar bisa mengetahui tubuh kita terinfeksi virus atau tidak.
Nah, bagi yang masih penasaran apa itu swab test, kalian bisa menyimak ulasannya berikut ini, ya.
Apa itu Swab Test Corona?
Mungkin akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah ini. Swab test merupakan serangkaian pemerikasaan untuk mendeteksi virus Corona. Test ini juga kerap disebut sebagai PCR (Polymerase Chain Reaction).
Ketika melakukan test ini, biasanya petugas medis akan mengambil sampel apus dari saluran pernapasan. Misalnya dari hidung dan tenggorokan. Kemudian setelah selesai, sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada atau tidaknya DNA virus Corona. Tes PCR menganalisis DNA atau RNA (materi genetik virus) yang terdapat dalam virus. Meski sampel hanya mengandung materi genetik dengan jumlah sedikit, pemeriksaan ini dapat melipatgandakan DNA atau RNA tersebut.
Mengapa Test ini Diperlukan?
Selain swab, ada pula jenis tes lainnya yang dapat mendeteksi infeksi virus Corona, seperti rapid test. Bedanya test ini dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Namun, pasien dengan hasil tes cepat yang positif perlu menjalani pemeriksaan PCR agar diagnosis bisa dipastikan. Oleh sebab itu, tes cepat antibodi menjadi tes krining awal dan pemeriksaan PCR tetap menjadi tes konfirmasi.
Siapa Sajakah yang Membutuhkan Tes ini?
Adapun orang-orang yang perlu melakukan test Corona yakni sebagai berikut:
- Orang dalam pemantaun (ODP)
- Pasien dalam pengawasan (PDP)
- Orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19
- Pasien dengan hasil rapid test ysng positif
Biasanya kelompok orang dengan ciri di atas akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan PCR.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Test?
Untuk waktunya, kamu bisa melakukan test Corona ini sejak dua hari setelah kamu mengalami gejala-gejala infeksi virus Corona. Biasanya hasil pemeriksaan akan diketahui dalam beberapa hari. Namun, sebelum kamu mendatangi fasilitas kesehatan yang dirujukan, kamu perlu menyiapkan beberapa hal, demi melindungi diri serta menjaga kesehatan orang lain yang ada di sekitarmu.
Apabila kamu direkomendasikan untuk tes PCR, kemunkinan besar kamu telah terinfeksi Corona. Jadi, selama dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan, pastikan kamu menghindari kontak dengan orang lain. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar tidak menyebarkan virus. Kemudian, hasil tes kalkulator Covid-19 harus disimpan dengan baik, karena nantinya akan diperlukan untuk dikonfirmasi oleh petugas kesehatan. Pastikan kamu juga membaca baik-baik jadwal tes yang tertera, ya. Dan segera konfirmasi kehadiranmu ke nomor telepon petugas kesehatan yang tercantum.
Usahakan kamu datang tepat waktu, ya. Jangan sampai terlambat atau terlalu cepat. Sebab, jika kamu lebih lama berada di sana, maka lebih besar pula kemungkinan menularkan virus kepada orang lain. Untuk alasan yang sama, kamu harus segera kembali pulang setelah tes selesai. Pada hari tes PCR-mu tiba, pastikan kartu identitas yang diperlukan sudah dibawa. Selain itu, selalu patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker kain berlapis tiga sebelum keluar rumah. Hindarilah menyentuh permukaan benda.
Untuk perjalanan menuju tempat pelayanan kesehatan, jangan gunakan kendaraan umum atau berjalan, karena sangat berisiko kontak dengan orang lain. Mintalah anggota keluarga atau orang yang satu rumah denganmu untuk mengantarmu menggunakan mobil. Selama perjalanan, duduk di kursi belakang dan jangan bersebelahan dengan siapa pun. Sesampai di sana, jaga jarak minimal satu meter dari orang lain. Tunjukkan kartu identitas, hasil tes kalkulator Covid-19 (baik dalam bentuk PDF maupun tangkapan layar QR Code) kepada petugas kesehatan yang akan melakukan tes. kuti arahan dari petugas dan dokter selama pelaksanaan tes hingga selesai.
Seberapa Sering Kita Harus Menajalani Swab?
Adapun frekuensi swab test yang dibutuhkan umumnya lebih dari satu kali. Hal ini dilakukan untuk memastikan diagnosis. Akan tetapi, jarak pengambilan sampel ini bisa berbeda-beda, tergantung pada status pasien berikut ini:
ODP dan PDP
Pengambilan spesimen dari ODP dan PDP dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut, yakni pada hari pertama dan kedua. Langkah ini juga bisa dilakukan jika terjadi kondisi pasien memburuk.
Orang yang Memiliki Kontak Erat dengan Pasien Covid-19
Swab test corona pada orang dengan kontak erat yang berisiko tinggi akan dilakukan pada hari pertama dan ke-14.
Bagaimana Prosedur Swab Test Corona Dilakukan?
Untuk melakukan tes PCR, biasanya sampel yang akan digunakan adalah apus tenggorok yang berada di bagian belakang hidung (nasofaring) atau belakang mulut (orofaring). Swab test corona dengan sampel nasofaring lebih direkomendasikan. Sementara sampel orofaring diambil sebagai alternatif.
Prosedur Pengambilan Sampel Melalui Hidung
- Pasien akan diminta untuk menghirup napas melalui hidung guna memastikan tidak ada sumbatan.
- Kemudian, pasien akan diminta sedikit mendongak.
- Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat swab berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang akan dimasukkan ke dalam lubang hidung pasien hingga mencapai bagian belakang hidung.
- Dokter akan mengambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik.
Prosedur Pengambilan Sampel Melalui Tenggorokan
- Pasien akan diminta membuka mulut lebar-lebar.
- Dokter akan memasukkan alat swab ke mulut pasien hingga mencapai bagian belakang tenggorokan. Swab tidak boleh menyentuh lidah.
- Dokter akan mengambil sampel dengan menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik.
Jika tes sudah selesai dilakukan, maka alat swab akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung khusus yang nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan PCR. Swab mungkin akan terasa tidak nyaman bagi pasien. Namun, ada baiknya pasien tetap kooperatif hingga proses pengambilan sampel selesai, agar hasil yang didapatkan akurat.
Seperti Apa Hasil Swab Test Corona?
Hasil swab test corona umumnya akan keluar dalam waktu dua hari. Hasilnya bisa berupa:
Positif
Untuk hasil yang positif, berarti ini menjadi tanda bahwa adanya infeksi virus Corona pada tubuhmu. Jika kamu mendapatkan hasil ini dari laboratorium regional, konfirmasi ulang akan dilakukan oleh Laboratorium Pusat Penyakit Infeksi Prof. Dr. Oemijati – Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.
Negatif
Jika hasilnya negative, ini menandakan bahwa tidak adanya infeksi virus corona. Namun hasil tes pemeriksaan negatif pada sampel tunggal, terutama yang berasal dari hidung dan tenggorokan, belum tentu mengindikasikan ketiadaan infeksi. Oleh karena itu, swab test Corona tidak hanya cukup dijalani satu kali. Pengulangan tes ini tetap perlu dilakukan sesuai dengan anjuran dari dokter maupun tenaga medis.
Baca Juga: Kriteria Masker Kain yang Sesuai SNI untuk Cegah Virus Corona
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasilnya Positif?
Hasil swab test corona yang positif menandakan pasien adalah penderita Covid-19. Kemudian pasien diminta untuk menjalani islosai di ruangan khusus, guan mendapatkan perawatan medis. Sampel jaringan dari pasien akan diambil setiap hari untuk diperiksa. Jika hasilnya negatif dua kali berturut-turut, maka pasien akan dikeluarkan dari ruang isolasi rumah sakit. Sedangkan untuk pasien dengan hasil swab test Corona yang benar-benar negatif, akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit yang dialaminya.